PENGENALAN HIGIENE PERUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
Perkembangan
perusahaan di dunia baik di negara maju maupun berkembang semakin pesat. Banyak
sekali sektor industri yang bermunculan dan tumbuh dengan pesat. Bertambahnya
jumlah industri atau perusahaan diikuti dengan meningkatnya pula penggunaan
alat-alat industri mulai dari paling
sederhana sampai yang sangat canggih. Pergeseran teknologi dari tenaga manusia
ketenaga mesin sudah cukup dirasakan dampak positifnya, yaitu
kemudahan-kemudahan didalamnya. Akan tetapi, apabila dalam penggunaan teknologi
tersebut tidak memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja, maka yang
sering terjadi adalah dampak buruk yang mengaki batkan kerugian, baik terhadap
manusia, kerusakan harta benda, atau terganggunya proses produksi di dalam
kelangsungan operasional perusahaan.
Aspek
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi solusi mutlak untuk melindungi
aset-aset perusahaan yang sangat berharga dalam kelangsungan dan kesinambungan
proses produksi. Dimana sudah kita ketahui banyak sekali usaha yang terpuruk
karena ketidakmampuannya dalam mengelola sumber daya manusia termasuk di
dalamnya melindungi keselamatan kerja dari tenaga kerja dan memberikan
kesehatan yang memadai. Selain itu, sekarang banyak dari konsumen yang sudah
jeli dalam mencari produk yang mereka kehendaki, termasuk menuntut produk yang
ramah lingkungan dan yang aman baik material maupun proses produksinya.
Kesehatan
lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah Higiene Industri atau
Higiene Perusahaan. Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari
berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja. Menurut Suma’mur (1976) Higiene
Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang
melakukan
penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan
kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengecap derajat Kesehatan
yang setinggi- tingginya.
Di Indonesia, upaya Kesehatan lingkungan kerja dikembangkan selaras dengan
aspek ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari segi keilmuan maupun
penerapannya. Sedang pada perusahaan besar diberbagai Negara, pelaksananya adalah
Industrial Hygienist yang mempunyai latar belakang pendidikan teknis yang memperoleh
tambahan pengetahuan dibidang lain yang terkait seperti fisika, kimia, kesehatan,
kedokteran dan sebagainya.
Kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli hygiene perusahaan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, seringkali telah dapat menentukan
permasalahan lingkungan kerja di perusahaan, secara garis besar.
penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan
kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengecap derajat Kesehatan
yang setinggi- tingginya.
Di Indonesia, upaya Kesehatan lingkungan kerja dikembangkan selaras dengan
aspek ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari segi keilmuan maupun
penerapannya. Sedang pada perusahaan besar diberbagai Negara, pelaksananya adalah
Industrial Hygienist yang mempunyai latar belakang pendidikan teknis yang memperoleh
tambahan pengetahuan dibidang lain yang terkait seperti fisika, kimia, kesehatan,
kedokteran dan sebagainya.
Kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli hygiene perusahaan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, seringkali telah dapat menentukan
permasalahan lingkungan kerja di perusahaan, secara garis besar.
Dengan demikian, pengenalan lingkungan bermanfaat guna mengetahui secara
kualitatif bahaya potensial di tempat kerja, menentukan lokasi, jenis dan metode
pengujian yang perlu dilakukan.
Sadar betapa pentingnya pengenalan higiene perusahaan bagi perusahan dan pekerjanya, dan betapa pentingnya pencegahan terhadap dampak buruk tersebut di atas, dan bahkan sekaligus menyadari bahwa perlunya dikembangkan industri yang produktif, efisien dan efektif maka diperlukan pengawasan kesehatan pekerja yang benar-benar nyata oleh pihak pengusaha dengan cara pemeriksaan kesehatan berkala maupun dengan jaminan kesehatan kerja.
1.2.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
pernyataan yang diuraikan pada latar belakang, maka yang menjadi rumusan
masalah yaitu :
·
Apa yang di maksud
dengan higiene perusahaan dan aspek-aspek dalam higiene perusahaan?
·
Bagaimana tujuan
higiene perusahaan terhadap kesejahteraan tenaga kerja?
·
Apa manfaat
penyelenggaraan higiene perusahaan terhadap kesejahteraan tenaga kerja?
·
Seberapa penting
higiene perorangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan kemajuan perusahaan?
·
Bagaimana tindakan
pencegahan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan
dan untuk meningkatkan produktivitas
kerja?
1.3.
TUJUAN
Berdasarkan
latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu
·
Untuk mengetahui dan memahami yang
di maksud dengan higiene perusahaan aspek-aspek dalam higiene perusahaan.
·
Untuk mengetahui dan
memahami tujuan higiene perusahaan
terhadap kesejahteraan tenaga kerja.
·
Untuk mengetahui dan
memahami manfaat penyelenggaraan higiene perusahaan terhadap kesejahteraan
tenaga kerja.
·
Untuk Memahami seberapa
penting higiene perorangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan kemajuan
perusahaan.
·
Untuk mengetahui
tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam
perusahaan dan untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
1.4.
MANFAAT
Berdasarkan tujuannya maka manfaat dari
pembuatan makalah ini yaitu sebagai media untuk mempelajari tentang
perkembangan higiene perusahan dan
diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memperkaya kajian-kajian tentang
pengenalan higiene perusahaan terutama
tujuan pengenalan higiene perusahaan maupun perorangan terhadap kesejahteraan
tenaga kerja untuk mencapai kesejahteraan dan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Dan Aspek Higiene Perusahaan
Kesehatan lingkungan
kerja sering kali dikenal juga dengan istilah Higiene Industri atau Higiene
Perusahaan. Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai
macam resiko akibat lingkungan kerja.
Higiene
perusahaan adalah upaya pemeliharaan lingkungan keja (fisik, kimia, radiasi,
dan sebagainya) dan lingkungan perusahaan. Higiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu
yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan. Higiene Perusahaan
adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang mengadakan
penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif
dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran.
Higiene perusahaan
(higiene industri, higiene okupasi, higiene kerja) (industrial-occupational
hygiene) adalah spesialisasi dalam ilmu higiene
beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah : mengenali,
mengukur, dan melakukan
penilaian (evaluasi) terhadap faktor
penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan
perusahaan.
Aspek
dalam Higiene Perusahaan :
1. Pengenalan
Melalui Walk Trough
Survey/survei pendahuluan









Manfaat:


2. Penilaian
§ Pengukuran
§ Pengambilan
sampel
§ Analisis
laboratorium
Manfaat,
diketahui:
§ Kondisi
lingkungan kerja kuantitatif & rinci
§ Hasil
perbandingan pengukuran dg standar
§ Perlu
tidak teknologi pengendalian
§ Ada
tidak korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dg lingkungan kerja
§ Di
samping sbg dokumen data di tempat kerja
3. Pengendalian
lingkungan kerja
§ Metode
teknik
§ Menurunkan
tingkat faktor bahaya lingkungan
§ Melindungi
pekerja
Sifat:
§ Preventif
§ Represif:
tindakan koreksi setelah terjadi dampak lingkungan akibat kerja
Teknologi
Pengendalian :
§ Substitusi
§ Isolasi
§ Cara
basah --- mengurangi debu
§ Good
housekeeping
§ Ventilasi
umum: mengalirkan udara bersih --- tidak tepat utk fume & debu
§ Ventilasi
lokal: menangkap kontaminan
§ Perubahan
proses
§ Proteksi
perorangan
Contoh
penerapan teknologi pengendalian
§ Kebisingan:
–
substitusi,
–
modifikasi,
–
pemeliharaan,
–
bahan peredam,
–
remote control,
–
alat pelindung telinga,
–
mengatur lama pemaparan
§ Tekanan
panas
–
Ventilasi, spot
cooling
–
Metal shielding
–
Alat pendingin
–
Remote control
§ Pencemaran
debu
–
Gravitasi
–
Filtrasi
–
Pusingan
–
Penyerapan basah
–
Elektrostatik
presipitator
§ Pencemaran
gas
–
Direct flame,
menggabungkan dg bahan bakar dlm ruang pembakaran uap
–
Oksidasi katalitik
–
Absorpsi: penyerapan
reaksi kimia mell cairan
–
Adsorbsi: penyerapan
melalui zat padat
–
dispersi
Hasil pengukuran dan
evaluasi demikian dipergunakan sebagai dasar tindakan korektif serta guna
pengembangan pengendalian yang lebih bersifat preventif terhadap lingkungan
kerja/perusahaan. Dengan menerapkan higiene perusahaan kesehatan tenaga kerja
dapat dilindungi dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya
faktor lingkungan yang mungkin diakibatkan oleh beroperasinya suatu perusahaan.
Jelas sifat-sifat higiene perusahaan :
1. Sasaran
adalah lingkungan kerja;
2. Bersifat
teknis-teknologis
2.2
. Tujuan Higiene Perusahaan Terhadap
Kesejahteraan Tenaga Kerja
Tujuan utama dari
Higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja ini adalah menciptakan tenaga kerja yang
sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai jika ada suatu korelasi antara
derajat kesehatan dengan produktivitas kerja atau perusahaan yang didasarkan
pada kenyataan sebagai berikut:
Ø Untuk
efisiensi kerja yang optimal, maka sebaiknya pekerjaan harus dilakukan dengan
cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Lingkungan kerja yang dimaksud yaitu tekanan panas, penerangan ditempat kerja,
udara, sikap badan, penserasian manusia dan mesin, dan pengekonomisan upaya.
Lingkungan kerja inipun perlu disesuaikan dengan tingkat kesehatan dan keadaan
gizi tenaga kerja yang bersangkutan.
Ø Biaya
kecelakan dan penyakit yang ditimbulkan akibat kerja, serta penyakit umum
lainnya oleh karena pengaruh yang memburukan keadaan sangat mahal harganya
dibandingkan dengan biaya untuk pencegahannya. Biaya kuratif yang mahal seperti
itu meliputi pengobatan, perawatan, rehabilitasi, kerusakan mesin, peralatan
dan bahan akibat kecelakan, terganggunya pekerjaan dan cacat.
Ø Kecelakaan
Kecelakaan adalah
kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena
dibelakang itu tidak ada unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan.
Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan kriminil diluar ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya.
Tidak diharapkan, oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material
ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Adapun tujuan
lain dari Higiene Perusahan yaitu :
Ø Lingkungan
kerja higienis, aman & nyaman,
Ø Dikelola
oleh tenaga kerja sehat selamat & produktif
Ø Tenaga
kerja terlindung dari berbagai risiko akibat lingkungan kerja
Ø Upaya
identifikasi/pengenalan, pengujian/evaluasi, pengendalian
Ø Pemantauan
& korektif/perbaikan lingkungan kerja.
2.3. Manfaat Penyelenggaraan Higiene Perusahaan
Terhadap Kesejahteraan Tenaga Kerja
Penyelenggaraan higiene
perusahaan dan kesehatan kerja memberi manfaat besar bagi kesejahteraan tenaga
kerja. Demikian pula aspek produktivitasnya. Semakin produktif suatu perusahaan
kian banyak memetik faedah dari penyelenggaraan higiene perusahaan dan
kesehatan kerja. Aspek kesejahteraan dan produktivitas pada tempatnya terus
ditrapkan dan dimanfaatkan, karena kedua aspek inilah yang mewujudkan tenaga
kerja selaku sumber daya manusia sehat dan produktif serta tidak dihinggapi
penyakit akibat kerja dan tidak ditimpa kecelakaan kerja
Profesi
higiene perusahaan dan kesehatan kerja berkembang cukup pesat. Lebih dari
20.000 dokter bekerja untuk perusahaan, baik sebagai tenaga tetap atau
part-time. Puluhan ribu perawat dan paramedis lainnya telah berada dan bekerja
di klinik-klinik perusahaan atau fasilitas kesehatan perusahaan lainnya.
Ratusan insinyur dan teknisi mulai menunjukkan minatnya terhadap lapangan
keahlian yang mensyaratkan terbinanya koordinasi sumber daya insani
teknis-teknologis dan medis. Walaupun tidak diketahui jumlahnya, tapi telah
banyak ahli-ahli ergonomi, psikologi industri, atau ahli lainnya yang aktif
berperan dalam menjalankan profesi kesehatan yang melayani tenaga kerja
tersebut. Demikian pula perhatian pengusaha dan pekerja kian hari menjadi
semakin besar atas dasar kesadarannya akan manfaat penerapan hiperkes. Dunia
pendidikan menghadapi tantangan besar untuk mengupayakan agar engineering
higiene industri dan keselamatan kerja mendapat tempat yang semestinya dalam
pendidikan kita .
Dengan
demikian, pengenalan lingkungan bermanfaat guna mengetahui secara
kualitatif bahaya potensial di tempat kerja, menentukan lokasi, jenis dan metode
pengujian yang perlu dilakukan.
kualitatif bahaya potensial di tempat kerja, menentukan lokasi, jenis dan metode
pengujian yang perlu dilakukan.
2.4. Seberapa Penting Higiene Perorangan Terhadap
Kesejahteraan Tenaga Kerja Dan Kemajuan Perusahaan.
Hubungan antara kesehatan dan pekerjaan seseorang mulai
dikenal sejak beberapa abad yang lalu, antara lain dengan didapatkannya
penyakit akibat cacing atau gejala sesak nafas akibat timbunan debu dalam paru
pada pekerja pertambangan. Kaitan timbal balik pekerjaan yang dilakukan dan
kesehatan pekerja semakin banyak dipelajari dan terus berkembang sejak
terjadinya revolusi industri. Pekerjaan mungkin berdampak negative bagi
kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat
kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik.
Demikian pula status Kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya.
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan kearah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Demikian pula status Kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya.
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan kearah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
·
Beban kerja , berupa beban fisik, mental dan sosial, sehingga upaya penempatan
pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan.
· Kapasitas kerja yang banyak terga ntung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran
jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dsb.
· Lingkungan kerja sebagai beban tambahan, baik itu berupa faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomic maupun psikososial
pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan.
· Kapasitas kerja yang banyak terga ntung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran
jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dsb.
· Lingkungan kerja sebagai beban tambahan, baik itu berupa faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomic maupun psikososial
Ketiga faktor tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap produktifitas seorang pekerja. Sebagai contoh, apabila seorang pekerja mendapatkan tugas yang biasanya harus diselesaikan oleh dua orang namun saat ini ia harus menyelesaikannya sendiri, maka hal ini akan mempengaruhi kondisi kesehatannya dan juga pada gilirannya akan menurunkan produktifitas pekerja yang bersangkutan.
Kapasitas kerja seseorang dapat
dibedakan dengan seseorang lainnya dengan melihat dari beberapa hal diantaranya
yaitu :
· Status kesehatannya
· Status Gizi
· Kesegaran Jasmani
· KSA ( knowledge, skill & attitute )
· Motivasi
· Ukuran tubuh
Semakin baik faktor- faktor tersebut diatas , maka akan sebakin baik kapasitas seseorang dan semakin baik pula produktifitas kerja seorang pekerja.
· Status kesehatannya
· Status Gizi
· Kesegaran Jasmani
· KSA ( knowledge, skill & attitute )
· Motivasi
· Ukuran tubuh
Semakin baik faktor- faktor tersebut diatas , maka akan sebakin baik kapasitas seseorang dan semakin baik pula produktifitas kerja seorang pekerja.
2.5. Tindakan
Pencegahan Untuk Mencegah Terjadinya Gangguan Kesehatan Di Dalam Perusahaan
Dan Untuk Meningkatkan Produktivitas
Kerja
Titik
sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene
perusahaan dapat dimulai dari Higiene Perorangan. Higiene Perorangan merupakan
salah satu upaya untuk mencapai persyaratan hiperkes. Usaha-usaha Higiene
Perorangan :
1. Kebersihan Badan,
2. kebersihan mulut,
3. Kebersihan tangan,
4. Kebersihan rambut,
5. Pakaian,
6. dll.
Aspek-aspek Higiene Perorangan :
- Pemeriksaan Kesehatan Calon Karyawan,
- Pemeriksaan Kesehatan berkala,
- Pemeriksaan Kesehatan Khusus,
- Kesadaran terhadap pentingnya higiene perorangan,
- Iklim perusahaan yang sehat dan memadai,
- Lingkungan kerja yang sehat,terbuka,bersih,
- Perlindungan thd.bahaya dan kecelakaan kerja,
- Pelaksanaan sanitasi lingkungan,
- Peningkatan gizi yang baik,
- Kewajiban memenuhi mentaati syarat-syarat Kesehatan Kerja,
- Pengendalian penyakit
- Kebersihan Selama Kerja
- Pendidikan dan Penyuluhan
Tindakan Pencegahan
Ditujukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja. Tindakan Pencegahan yang dilakukan :
1. Teknis :
a. Mematuhi Hiperkes dengan baik.
b. Kerjasama dengan tenaga akhli Hiperkes,
c. Pendidikan dan Penyuluhan tentang Hiperkes,
d. Menjaga Kebersihan lingkungan kerja,
e. Mengetahui dan mentaati peraturan-peraturan didalam perusahaan,
f. Mengadakan penelitian statistik mengenai produktivitas TK
g. Mengenakan pakaian pelindung dan pakaian kerja pada waktu bekerja,
h. dll
2. Medis,
a. Pemeriksaan kesehatan rutin,
b. Perawatan dan pengobatan buat karyawan yang sakit,
c. Peningkatan gizi karyawan,
d. melengkapi fasilitas perusahaan di bidang kesehatan,
e. Mengadakan evaluasi terhadap gangguan kesehatan,
f. Pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja yang memperlihatkan gejala-gejala sakit akibat kerja,
g. Pemberantasan penyakit menular.
1. Kebersihan Badan,
2. kebersihan mulut,
3. Kebersihan tangan,
4. Kebersihan rambut,
5. Pakaian,
6. dll.
Aspek-aspek Higiene Perorangan :
- Pemeriksaan Kesehatan Calon Karyawan,
- Pemeriksaan Kesehatan berkala,
- Pemeriksaan Kesehatan Khusus,
- Kesadaran terhadap pentingnya higiene perorangan,
- Iklim perusahaan yang sehat dan memadai,
- Lingkungan kerja yang sehat,terbuka,bersih,
- Perlindungan thd.bahaya dan kecelakaan kerja,
- Pelaksanaan sanitasi lingkungan,
- Peningkatan gizi yang baik,
- Kewajiban memenuhi mentaati syarat-syarat Kesehatan Kerja,
- Pengendalian penyakit
- Kebersihan Selama Kerja
- Pendidikan dan Penyuluhan
Tindakan Pencegahan
Ditujukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja. Tindakan Pencegahan yang dilakukan :
1. Teknis :
a. Mematuhi Hiperkes dengan baik.
b. Kerjasama dengan tenaga akhli Hiperkes,
c. Pendidikan dan Penyuluhan tentang Hiperkes,
d. Menjaga Kebersihan lingkungan kerja,
e. Mengetahui dan mentaati peraturan-peraturan didalam perusahaan,
f. Mengadakan penelitian statistik mengenai produktivitas TK
g. Mengenakan pakaian pelindung dan pakaian kerja pada waktu bekerja,
h. dll
2. Medis,
a. Pemeriksaan kesehatan rutin,
b. Perawatan dan pengobatan buat karyawan yang sakit,
c. Peningkatan gizi karyawan,
d. melengkapi fasilitas perusahaan di bidang kesehatan,
e. Mengadakan evaluasi terhadap gangguan kesehatan,
f. Pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja yang memperlihatkan gejala-gejala sakit akibat kerja,
g. Pemberantasan penyakit menular.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Higiene
Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang melakukan
penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di
lingkungan kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan
korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di
sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan
mengecap derajat Kesehatan yang setinggi- tingginya.
Higiene
perusahaan (higiene industri, higiene okupasi, higiene kerja) (industrial-occupational hygiene)
adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup
dedikasinya adalah : mengenali, mengukur,
dan melakukan penilaian (evaluasi) terhadap
faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan
perusahaan.
Tujuan
dari higiene perusahaan ini yaitu untuk melakukan tindakan pencegahan dan
pengendalian terhadap faktor-faktor pengganggu kesehatan karyawan yang bersifat
medis.
Penyelenggaraan
higiene perusahaan dan kesehatan kerja memberi manfaat besar bagi kesejahteraan
tenaga kerja. Demikian pula aspek produktivitasnya. Semakin produktif suatu
perusahaan kian banyak memetik faedah dari penyelenggaraan higiene perusahaan
dan kesehatan kerja.
Titik
sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene
perusahaan dapat dimulai dari Higiene Perorangan. Higiene Perorangan merupakan
salah satu upaya untuk mencapai persyaratan hiperkes.
3.2.
SARAN
Karena
betapa pentingnya pengenalan higiene perusahaan bagi perusahan dan pekerjanya,
dan betapa pentingnya pencegahan terhadap dampak buruk tersebut di atas, dan
bahkan sekaligus menyadari bahwa perlunya dikembangkan industri yang produktif,
efisien dan efektif maka disarankan
melalui pembuatan makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang pengenalan
higiene perusahaan terutama tujuan
pengenalan higiene perusahaan maupun perorangan terhadap kesejahteraan tenaga
kerja untuk mencapai kesejahteraan dan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
DAFTAR
PUSTAKA
J.M Harrington & f.s. GILL. 2003. Buku Saku
Kesehatan Kerja edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Depnakertrans_asbes.pdf
pencegahan dampak buruk adalah cara terbaikk...
BalasHapuswww.sepatusafetyonline.com