Minggu, 16 Desember 2012

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA



PENGENALAN HIGIENE PERUSAHAAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         LATAR BELAKANG

Perkembangan perusahaan di dunia baik di negara maju maupun berkembang semakin pesat. Banyak sekali sektor industri yang bermunculan dan tumbuh dengan pesat. Bertambahnya jumlah industri atau perusahaan diikuti dengan meningkatnya pula penggunaan alat-alat industri  mulai dari paling sederhana sampai yang sangat canggih. Pergeseran teknologi dari tenaga manusia ketenaga mesin sudah cukup dirasakan dampak positifnya, yaitu kemudahan-kemudahan didalamnya. Akan tetapi, apabila dalam penggunaan teknologi tersebut tidak memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja, maka yang sering terjadi adalah dampak buruk yang mengaki batkan kerugian, baik terhadap manusia, kerusakan harta benda, atau terganggunya proses produksi di dalam kelangsungan operasional perusahaan.

Aspek keselamatan dan kesehatan kerja menjadi solusi mutlak untuk melindungi aset-aset perusahaan yang sangat berharga dalam kelangsungan dan kesinambungan proses produksi. Dimana sudah kita ketahui banyak sekali usaha yang terpuruk karena ketidakmampuannya dalam mengelola sumber daya manusia termasuk di dalamnya melindungi keselamatan kerja dari tenaga kerja dan memberikan kesehatan yang memadai. Selain itu, sekarang banyak dari konsumen yang sudah jeli dalam mencari produk yang mereka kehendaki, termasuk menuntut produk yang ramah lingkungan dan yang aman baik material maupun proses produksinya.

Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja. Menurut Suma’mur (1976) Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang melakukan
penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan
kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengecap derajat Kesehatan
yang setinggi- tingginya.

         Di Indonesia, upaya Kesehatan lingkungan kerja dikembangkan selaras dengan
aspek ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari segi keilmuan maupun
penerapannya. Sedang pada perusahaan besar diberbagai Negara, pelaksananya adalah
Industrial Hygienist yang mempunyai latar belakang pendidikan teknis yang memperoleh
tambahan pengetahuan dibidang lain yang terkait seperti fisika, kimia, kesehatan,
kedokteran dan sebagainya.

           Kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli hygiene perusahaan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, seringkali telah dapat menentukan
permasalahan lingkungan kerja di perusahaan, secara garis besar.

           Dengan demikian, pengenalan lingkungan bermanfaat guna mengetahui secara
kualitatif bahaya potensial di tempat kerja, menentukan lokasi, jenis dan metode
pengujian yang perlu dilakukan.

          Sadar betapa pentingnya pengenalan higiene perusahaan bagi perusahan dan pekerjanya, dan betapa pentingnya pencegahan terhadap dampak buruk tersebut di atas, dan bahkan sekaligus menyadari bahwa perlunya dikembangkan industri yang produktif, efisien dan efektif maka diperlukan pengawasan kesehatan pekerja yang benar-benar nyata oleh pihak pengusaha dengan cara pemeriksaan kesehatan berkala maupun dengan jaminan kesehatan kerja.




1.2.         RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pernyataan yang diuraikan pada latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :
·         Apa yang di maksud dengan higiene perusahaan dan aspek-aspek dalam higiene perusahaan?
·         Bagaimana tujuan higiene perusahaan terhadap kesejahteraan tenaga kerja?
·         Apa manfaat penyelenggaraan higiene perusahaan terhadap kesejahteraan tenaga kerja?
·         Seberapa penting higiene perorangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan kemajuan perusahaan?
·         Bagaimana tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan dan  untuk meningkatkan produktivitas kerja?


1.3.         TUJUAN

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
·         Untuk mengetahui dan memahami yang di maksud dengan higiene perusahaan aspek-aspek dalam higiene perusahaan.
·         Untuk mengetahui dan memahami  tujuan higiene perusahaan terhadap kesejahteraan tenaga kerja.
·         Untuk mengetahui dan memahami manfaat penyelenggaraan higiene perusahaan terhadap kesejahteraan tenaga kerja.
·         Untuk Memahami seberapa penting higiene perorangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan kemajuan perusahaan.
·         Untuk mengetahui tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan dan  untuk meningkatkan produktivitas kerja.



1.4.         MANFAAT

    Berdasarkan tujuannya maka manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai media untuk mempelajari tentang perkembangan higiene perusahan  dan diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memperkaya kajian-kajian tentang pengenalan higiene perusahaan  terutama tujuan pengenalan higiene perusahaan maupun perorangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja untuk mencapai kesejahteraan dan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Definisi Dan Aspek Higiene Perusahaan
Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja.
Higiene perusahaan adalah upaya pemeliharaan lingkungan keja (fisik, kimia, radiasi, dan sebagainya) dan lingkungan perusahaan. Higiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan. Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran.
Higiene perusahaan (higiene industri, higiene okupasi, higiene kerja) (industrial-occupational hygiene) adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah : mengenali, mengukur, dan melakukan penilaian (evaluasi) terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan. 
Aspek dalam Higiene Perusahaan :
1.      Pengenalan
Melalui Walk Trough Survey/survei pendahuluan
*      Nama bagian
*      Jumlah pekerja
*      Proses produksi / lay out proses
*      Bagan perusahaan
*      Pengamatan potensi bahaya
*      Jenis  mesin & peralatan
*      Tanda peringatan
*      Tata rumah tangga
*      Tanggap darurat
Manfaat:
*      Mengetahui secara kualitatif bahaya lingkungan di tempat kerja
*      Menentukan lokasi, jenis & metode pengujian yang perlu dilakukan

2.      Penilaian
§  Pengukuran
§  Pengambilan sampel
§  Analisis laboratorium
Manfaat, diketahui:
§  Kondisi lingkungan kerja kuantitatif & rinci
§  Hasil perbandingan pengukuran dg standar
§  Perlu tidak teknologi pengendalian
§  Ada tidak korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja dg lingkungan kerja
§  Di samping sbg dokumen data di tempat kerja

3.      Pengendalian lingkungan kerja
§  Metode teknik
§  Menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan
§  Melindungi pekerja
Sifat:
§  Preventif  
§  Represif: tindakan koreksi setelah terjadi dampak lingkungan akibat kerja
Teknologi Pengendalian :
§  Substitusi
§  Isolasi
§  Cara basah --- mengurangi debu
§  Good housekeeping
§  Ventilasi umum: mengalirkan udara bersih --- tidak tepat utk fume & debu
§  Ventilasi lokal: menangkap kontaminan
§  Perubahan proses
§  Proteksi perorangan
Contoh penerapan teknologi pengendalian
§  Kebisingan:  
        substitusi,
        modifikasi,
        pemeliharaan,
        bahan peredam,
        remote control,
        alat pelindung telinga,
        mengatur lama pemaparan
§  Tekanan panas
        Ventilasi, spot cooling
        Metal shielding
        Alat pendingin
        Remote control
§  Pencemaran debu
        Gravitasi
        Filtrasi
        Pusingan
        Penyerapan basah
        Elektrostatik presipitator
§  Pencemaran gas
        Direct flame, menggabungkan dg bahan bakar dlm ruang pembakaran uap
        Oksidasi katalitik
        Absorpsi: penyerapan reaksi kimia mell cairan
        Adsorbsi: penyerapan melalui zat padat
        dispersi

Hasil pengukuran dan evaluasi demikian dipergunakan sebagai dasar tindakan korektif serta guna pengembangan pengendalian yang lebih bersifat preventif terhadap lingkungan kerja/perusahaan. Dengan menerapkan higiene perusahaan kesehatan tenaga kerja dapat dilindungi dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya faktor lingkungan yang mungkin diakibatkan oleh beroperasinya suatu perusahaan. Jelas sifat-sifat higiene perusahaan :
1.      Sasaran adalah lingkungan kerja;
2.      Bersifat teknis-teknologis
2.2 .  Tujuan Higiene Perusahaan Terhadap Kesejahteraan Tenaga Kerja
Tujuan utama dari Higiene Perusahan dan Kesehatan Kerja ini adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai jika ada suatu korelasi antara derajat kesehatan dengan produktivitas kerja atau perusahaan yang didasarkan pada kenyataan sebagai berikut:
Ø  Untuk efisiensi kerja yang optimal, maka sebaiknya pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan kerja yang dimaksud yaitu tekanan panas, penerangan ditempat kerja, udara, sikap badan, penserasian manusia dan mesin, dan pengekonomisan upaya. Lingkungan kerja inipun perlu disesuaikan dengan tingkat kesehatan dan keadaan gizi tenaga kerja yang bersangkutan.
Ø  Biaya kecelakan dan penyakit yang ditimbulkan akibat kerja, serta penyakit umum lainnya oleh karena pengaruh yang memburukan keadaan sangat mahal harganya dibandingkan dengan biaya untuk pencegahannya. Biaya kuratif yang mahal seperti itu meliputi pengobatan, perawatan, rehabilitasi, kerusakan mesin, peralatan dan bahan akibat kecelakan, terganggunya pekerjaan dan cacat.
Ø  Kecelakaan
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang itu tidak ada unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan kriminil diluar  ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya. Tidak diharapkan, oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Adapun tujuan lain dari Higiene Perusahan yaitu :
Ø  Lingkungan kerja higienis, aman & nyaman,
Ø  Dikelola oleh tenaga kerja sehat selamat & produktif
Ø  Tenaga kerja terlindung dari berbagai risiko akibat lingkungan kerja
Ø  Upaya identifikasi/pengenalan, pengujian/evaluasi, pengendalian
Ø  Pemantauan & korektif/perbaikan lingkungan kerja.

2.3.  Manfaat Penyelenggaraan Higiene Perusahaan Terhadap Kesejahteraan Tenaga Kerja

Penyelenggaraan higiene perusahaan dan kesehatan kerja memberi manfaat besar bagi kesejahteraan tenaga kerja. Demikian pula aspek produktivitasnya. Semakin produktif suatu perusahaan kian banyak memetik faedah dari penyelenggaraan higiene perusahaan dan kesehatan kerja. Aspek kesejahteraan dan produktivitas pada tempatnya terus ditrapkan dan dimanfaatkan, karena kedua aspek inilah yang mewujudkan tenaga kerja selaku sumber daya manusia sehat dan produktif serta tidak dihinggapi penyakit akibat kerja dan tidak ditimpa kecelakaan kerja
Profesi higiene perusahaan dan kesehatan kerja berkembang cukup pesat. Lebih dari 20.000 dokter bekerja untuk perusahaan, baik sebagai tenaga tetap atau part-time. Puluhan ribu perawat dan paramedis lainnya telah berada dan bekerja di klinik-klinik perusahaan atau fasilitas kesehatan perusahaan lainnya. Ratusan insinyur dan teknisi mulai menunjukkan minatnya terhadap lapangan keahlian yang mensyaratkan terbinanya koordinasi sumber daya insani teknis-teknologis dan medis. Walaupun tidak diketahui jumlahnya, tapi telah banyak ahli-ahli ergonomi, psikologi industri, atau ahli lainnya yang aktif berperan dalam menjalankan profesi kesehatan yang melayani tenaga kerja tersebut. Demikian pula perhatian pengusaha dan pekerja kian hari menjadi semakin besar atas dasar kesadarannya akan manfaat penerapan hiperkes. Dunia pendidikan menghadapi tantangan besar untuk mengupayakan agar engineering higiene industri dan keselamatan kerja mendapat tempat yang semestinya dalam pendidikan kita .
Dengan demikian, pengenalan lingkungan bermanfaat guna mengetahui secara
kualitatif bahaya potensial di tempat kerja, menentukan lokasi, jenis dan metode
pengujian yang perlu dilakukan.


2.4. Seberapa Penting Higiene Perorangan Terhadap Kesejahteraan Tenaga Kerja Dan Kemajuan Perusahaan.
            Hubungan antara kesehatan dan pekerjaan seseorang mulai dikenal sejak beberapa abad yang lalu, antara lain dengan didapatkannya penyakit akibat cacing atau gejala sesak nafas akibat timbunan debu dalam paru pada pekerja pertambangan. Kaitan timbal balik pekerjaan yang dilakukan dan kesehatan pekerja semakin banyak dipelajari dan terus berkembang sejak terjadinya revolusi industri. Pekerjaan mungkin berdampak negative bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik.

            Demikian pula status Kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya.

            Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan kearah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

· Beban kerja , berupa beban fisik, mental dan sosial, sehingga upaya penempatan
pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan.
· Kapasitas kerja yang banyak terga ntung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran
jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dsb.
· Lingkungan kerja sebagai beban tambahan, baik itu berupa faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomic maupun psikososial



            Ketiga faktor tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap produktifitas seorang pekerja. Sebagai contoh, apabila seorang pekerja mendapatkan tugas yang biasanya harus diselesaikan oleh dua orang namun saat ini ia harus menyelesaikannya sendiri, maka hal ini akan mempengaruhi kondisi kesehatannya dan juga pada gilirannya akan menurunkan produktifitas pekerja yang bersangkutan.

               Kapasitas kerja seseorang dapat dibedakan dengan seseorang lainnya dengan melihat dari beberapa hal diantaranya yaitu :
· Status kesehatannya
· Status Gizi
· Kesegaran Jasmani
· KSA ( knowledge, skill & attitute )
· Motivasi
· Ukuran tubuh
              Semakin baik faktor- faktor tersebut diatas , maka akan sebakin baik kapasitas seseorang dan semakin baik pula produktifitas kerja seorang pekerja.

2.5.   Tindakan Pencegahan Untuk Mencegah Terjadinya Gangguan Kesehatan Di Dalam Perusahaan Dan  Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja
Titik sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene perusahaan dapat dimulai dari Higiene Perorangan. Higiene Perorangan merupakan salah satu upaya untuk mencapai persyaratan hiperkes. Usaha-usaha Higiene Perorangan :
1. Kebersihan Badan,
2. kebersihan mulut,
3. Kebersihan tangan,
4. Kebersihan rambut,
5. Pakaian,
6. dll.

Aspek-aspek Higiene Perorangan  :
- Pemeriksaan Kesehatan Calon Karyawan,
- Pemeriksaan Kesehatan berkala,
- Pemeriksaan Kesehatan Khusus,
- Kesadaran terhadap pentingnya higiene perorangan,
- Iklim perusahaan yang sehat dan memadai,
- Lingkungan kerja yang sehat,terbuka,bersih,
- Perlindungan thd.bahaya dan kecelakaan kerja,
- Pelaksanaan sanitasi lingkungan,
- Peningkatan gizi yang baik,
- Kewajiban memenuhi mentaati syarat-syarat Kesehatan Kerja,
- Pengendalian penyakit
- Kebersihan Selama Kerja
- Pendidikan dan Penyuluhan

Tindakan Pencegahan
   Ditujukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja. Tindakan Pencegahan yang dilakukan :
1. Teknis :
    a. Mematuhi Hiperkes dengan baik.
    b. Kerjasama dengan tenaga akhli Hiperkes,
    c. Pendidikan dan Penyuluhan tentang Hiperkes,
    d. Menjaga Kebersihan lingkungan kerja,
    e. Mengetahui dan mentaati peraturan-peraturan didalam perusahaan,
    f. Mengadakan penelitian statistik mengenai produktivitas TK
    g. Mengenakan pakaian pelindung dan pakaian kerja pada waktu bekerja,
    h. dll

2. Medis,
   a. Pemeriksaan kesehatan rutin,
   b. Perawatan dan pengobatan buat karyawan yang sakit,
   c. Peningkatan gizi karyawan,
   d. melengkapi fasilitas perusahaan di bidang kesehatan,
   e. Mengadakan evaluasi terhadap gangguan kesehatan,
   f. Pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja yang memperlihatkan gejala-gejala sakit akibat kerja,
   g. Pemberantasan penyakit menular.


BAB III
PENUTUP

3.1.   KESIMPULAN

Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengecap derajat Kesehatan yang setinggi- tingginya.
Higiene perusahaan (higiene industri, higiene okupasi, higiene kerja) (industrial-occupational hygiene) adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah : mengenali, mengukur, dan melakukan penilaian (evaluasi) terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan. 
Tujuan dari higiene perusahaan ini yaitu untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap faktor-faktor pengganggu kesehatan karyawan yang bersifat medis.
Penyelenggaraan higiene perusahaan dan kesehatan kerja memberi manfaat besar bagi kesejahteraan tenaga kerja. Demikian pula aspek produktivitasnya. Semakin produktif suatu perusahaan kian banyak memetik faedah dari penyelenggaraan higiene perusahaan dan kesehatan kerja.
Titik sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene perusahaan dapat dimulai dari Higiene Perorangan. Higiene Perorangan merupakan salah satu upaya untuk mencapai persyaratan hiperkes.



3.2.         SARAN

Karena betapa pentingnya pengenalan higiene perusahaan bagi perusahan dan pekerjanya, dan betapa pentingnya pencegahan terhadap dampak buruk tersebut di atas, dan bahkan sekaligus menyadari bahwa perlunya dikembangkan industri yang produktif, efisien dan efektif  maka disarankan melalui pembuatan makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang pengenalan higiene perusahaan  terutama tujuan pengenalan higiene perusahaan maupun perorangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja untuk mencapai kesejahteraan dan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.




DAFTAR PUSTAKA

J.M Harrington & f.s. GILL. 2003. Buku Saku Kesehatan Kerja edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Depnakertrans_asbes.pdf






http://percikcahaya.blogspot.com/p/bisnis-pulsa-elektrik.html

1 komentar:

  1. pencegahan dampak buruk adalah cara terbaikk...


    www.sepatusafetyonline.com

    BalasHapus