Kesehatan ... harusnya bisa menjadi tanggung jawab semua pihak ..
karena kita jelas mengerti hak dan tanggung jawab sebagai mahluk sosial . ibarat sistem, jika yang satu mengalami gangguan maka yang lain juga akan mendapat dampaknya.
Mencegah lebih baik daripada mengobati ..
Sakit itu mahal, yang murah itu ya sehat ..
hanya segelintir orang yang paham akan hal itu , banyak yang tahu,tapi .. hanya tahu ! praktiknya ?
Agak miris sebenarnya , melihat orang2 yang 'katanya' mengerti tentang kesehatan tapi berprilaku sebaliknya. Manusia memang begitu (kenapa mau jadi manusia yang seperti itu). Orang yang tidak tahu dan melakukan hal salah lebih baik daripada orang yang paham betul tapi justru melakukan hal yang bertolak belakang.
Banyak lah kita jumpai petugas kesehatan yang mencuri-curi kesempatan untuk merokok, banyak makan yang gag sehat (kasarnya sih gendut/obes), berkendara tapi gag memakai pengaman, dan masih banyak lagi. gag semua memang, tapi masa' iya semuanya gag bisa jadi contoh yang baik? katanya paham.
Mengajak orang,,, tapi, sendirinya malaaahhh ...
Masyarakatnya juga lebih parah , yang muda selalu mau coba.coba tak mau mendengar, yang tua selalu saja mencari pembenaran (merasa selalu benar) saat diingatkan.
Pernah sekali mecoba ingetin bapak2 biar gag merokok,, dan jawabannya .. "Rokok itu sumber penghasilan terbesar negara, bisa bangkrut negara ini kalo penduduknya berhenti merokok" eehhh... Nahh Looh .. ? Negara ternyata yang dipikirkan .. *Jleeebbb.
Pak. pak. ya kalo penduduknya pada mati, gara.gara rokok gimana ? emang bisa negara gag ada penduduknya ?
Untuk Indonesia Sehat .. ya mesti semua kerjasama , gag bisa ngarepin salah satu pihak .. Penyuluh udah berkoar.koar biar gag merokok .. tapi Liat iklan rokoknya .. dimana.mana ..
Ibu, Bapak merokok depan anaknya , yaa ditiruu lahh ..
Slogan rokok justru lebih menarik daripada peringatan bahayanya ..
bukan cuma rokok ya masalahnya. belum lagi masalah sosial, kesehatan jiwa/psikis, ekonomi, semua berhubungan, gag perlu lah dijelasin.
Rumah Sakit .. banyakan orang sakit yang diurusi, orang sehat yang (katanya) Lebih Banyak diurusin juga .. Lebih penting tuhh .. Rubah lahh priotasnya dari Menyehatkan orang sakit ke Mempertahankan/Memperbanyak Orang yang Sehat (yg bukan cuma katanya sehat).^^
"Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity"-WHO.
The Season
Selasa, 12 April 2016
Marketing ..
Liat tugas lama di laptop .. Lamaaaa ....... smoga bisa membantu .. :)
Source :
A.
Pengertian
Pemasaran
Pemasaran, yaitu penggunaan iklan dan penjualan
berpengaruh untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
Tapi tugas dan alat
pemasaran mengembangkan aliran pesan persuasif.
The American
Marketing Association menawarkan definisi berikut:
Pemasaran
adalah fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, berkomunikasi, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan stakeholder.
B.
Tujuan
Pemasaran
·
Pandangan
transaksi, yang mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mendapatkan perintah
atau membuat dijual
·
Relationship building pelanggan
dan kepuasan
pandangan. Di sini fokusnya lebih pada pelanggan dan kurang pada produk atau
jasa tertentu. Pemasar ini bertujuan untuk melayani pelanggan sedemikian Cara bahwa ia
akan puas dan kembali untuk layanan lebih atau produk. Bahkan, pemasar berharap
bahwa kepuasan akan cukup tinggi bahwa pelanggan akan
merekomendasikan penjual kepada orang lain.
C.
Jasa
Jasa
adalah jenis bisnis yang menjual bantuan, keahlian , dan memberikan produk
tidak berwujud yang pekerjaannya dilakukan oleh satu orag untuk memberikan
manfaat bagi orang lain (Imper dan Toffler, 2002) .
Menurut
Kotler (2002), “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan dengan satu produk fisik”.
Jasa
merupakan tindakan atau kinerja yang mengasilkan manfat bagi pelanggan melalui
perubahan yang diingikan (Lovelock dan Wright, 1999).
D.
Klasifikasi
Jasa
Perusahaan
menawarkan berbagai jenis jasa kepada pasar, namun jasa dapat menjadi bagian
kecil ataupun bagian utama dari tawaran yang diberikan perusahaan.
Menurut
Kotler (2002) tawaran tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Produk
berwujud murni
Penawaran yang hanya terdiri dari produk fisik, misalnya: sabun mandi, pasta gigi, atau sabun cuci tanpa adanya jasa atau produk lainnya yang menyertai produk tersebut.
Penawaran yang hanya terdiri dari produk fisik, misalnya: sabun mandi, pasta gigi, atau sabun cuci tanpa adanya jasa atau produk lainnya yang menyertai produk tersebut.
b. Produk
berwujud disertai layanan
Penawaran yang terdiri dari
suatu produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa layanan untuk
meningkatkan daya tarik pelanggannya di mana penjualnya tergantung kepada
kualitas produk tersebut dan tersedianya pelayan pelanggan seperti: tersedianya
ruang pamer, perbaikan dan pemeliharaan, operator dan sebagainya.
E.
Karakteristik
Jasa
Lebih
lanjut Kotler (2002) menyatakan bahwa ada empat karakteristik pokok jasa yang
membedakannya dengan barang, yaitu :
a. Tidak
berwujud (intangibility).
Jasa
yang bersifat intangibility artinya
tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, ataupun dicium sebelum dibeli.
Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum membeli jasa tersebut
terlebih dahulu. Pelanggan akan melihat dari tempat, orang, peralatan, alat
komunikasi, symbol, dan harganya untuk mencari bukti dari kualitas jasa yang
diinginkan tersebut. Tugas penyedia jasa
adalah memberikan bukti – bukti fisik untuk mewujudkan sesuatu yang abstrak.
b. Tidak
terpisahkan (inseparability)
Umumnya
jasa dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan
di mana penyedia jasa juga merupakan bagian dari jasa tersebut, baik penyedia
maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil dari jasa tersebut, baik peneyedia
maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil dari jasa tersebut.
c. Bervariasi
(variability)
Jasa
bersifat sanagt variabel karena merupakan nonstandardized
output yang berarti terdiri dari banyak variasi bentuk, kualitas and jenis,
tergantung kepada siapa, kapan dan di mana jasa tersebut dihasilkan. Komponen
manusia terlibat jauh lebih besar pada industri jasa yang bersifat people-based daripada jasa yang bersifat
equipment –based yang berarti bahwa
hasil dari operasi jasa yang bersifat equipment-based
. Pembeli jasa seringkali meminta pendapat dari orang lain sebelum memutuskan
untuk memilih penyedia jasa.
d. Mudah
lenyap ( perishability)
Jasa
merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan jika
permintaan terhadap jasa bersifat sehingga bila tidak digunakan maka jasa
tersebut akan berlalu begitu saja. Umumnya permintaan jasa bervariasi dan
dipengaruhi faktor musiman. Perusahaan
harus mengevaluasi kapasitasnya dengan cara subtitusi dari persediaan jasanya
guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan terhadap jasa pada kondisi yang
tidak menentu.
F.
Tipe
– Tipe Pemasaran Jasa
Menurut
Gronroos 1998 idealnya jasa membutuhkan tiga bentuk pemasaran jasa yang tidak
hanya terdiri dari pemasaran eksternal yang meliputi penggunaan 4P (produk,
harga, disribusi, promosi) namun mencakup pemasaran internal dan pemasaran
interaktif.
Pemasaran
internal merupakan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya
meningkatkan kemampuan dan motivasi para karyawannya dalam melayani pelanggan
merek dalam upaya memasarkan perusahaan secara interaktif kepada pelanggan
dengan tiga cara, yaitu melalui:
1)
cara bicara dan sikap karyawan, 2) tindakan atau perbuatan karyawan, 3)
Penampilan karyawan ( Simamora, 2001).
Menurut Aditama (2002) para
industri jasa kesehatan rumah sakit pengertian produk (product) adalah jenis pelayanan yang dapat diberikan pihak rumah
sakit untuk menghilangkan rasa nyeri, menyembuhkan penyakit, memperpanjang masa
hidup, mengurangi kecacatan dan lain sebagainya. Pengertian harga (price ) tidak hanya tertuju kepada besarnya tarif yang harus dibayar tiap
pasiennya untuk tiap jenis pemeriksaan atau tindakan namun keseluruhan biaya
yang harus dikeluarkan pasien untuk mendapatkan pelayanan di suatu rumah
sakit.Harga bukan semata-mata untuk menutupi biaya produksi dan mendapatkan
laba namun lebih mengarah kepada pembentukan persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikan oleh suatu rumah sakit. Pengertian distribusi (place) di rumah sakit merupakan upaya
perusahaan agar produk yang ditawarkan dapat berada pada tempat dan waktu yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang mencakup tempat pelayanan yang
diberikan, waktu yang dihabiskan, dan adanya konsep rujukan.
Konsep promosi (promotion)
merujuk kepada upaya perusaahan agar bagaimana pasien mengetahui jenis
pelayanan yang ada dan termotivasi untuk benar-benar menggunakannya lalu
menggunakan secara berkesinambungan dan kemudian menyebarkan informasi kepada
rekan-rekannya.
G.
Rumah
Sakit
Rumah
sakit merupakan salah satu industry jasa, dalam hal ini ndustri jasa kesehatan.
Menurut Depkes RI (2003) rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayana
rawat inap, pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medis dan penunjang
medis serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
Menurut
Massie dalam Aditama (2002) terdapat tiga cirri khas Rumah Sakit yang
membedakan dengan indusrtri lainnya, yaitu :
(1) “Bahan
Baku” dari industry jasa kesehatan
adalah manusia (pasien). Pasien peru mendapatkan perhatian dan
tanggungjawab utama pengelola rumah saki karena tujuan utamanya adalah melayani
kebutuhan pasien, bukan semata-mata menghasilkan produk dengan proses dan biaya
yang se-efisien mungkin.
(2) Pasien
adalah mereka yang membutuhkan pengobatan di suatu rumah sakit, namun keputusan
menggunakan jasa rumah sakit dan menentukan jenis tindakan medis yang akan
dilakukan serta pengobatan yang akan diberikan belum tentu dapat diputuskan
oleh pasien.
(3) Peran
para professional termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapi, radiographer, ahli gizi, dan lain – lain sangat berperan
penting.
H.
Pemasaran
dalam Organisasi
Kesehatan
(Rumah sakit )
Terdapat
berbagai tipe rumah sakit jika dilihat dari segi pemasaran, yaitu produk
massal, diferensiasi, dan fokus (Adioekosoemo, 1994). Produk massal merupakan pelayanan
rumah sakit yang mengutamakan pelayanan (jumlah pasien) sebanyak-banyaknya,
tidak mengutamakan spesialisasi, semakin banyak pasien semakin baik.
Diferensiasi merupakan tipe rumah sakit yang mengutamakan spesialisasi, yang
dituntut untuk menyediakan spesialis yang cukup banyak dengan saran yang cukup
memadai, sedangkan fokus merupakan tipe rumah sakit yang berkonsentrasi pada
spesialis tertentu, misalnya rumah sakit khusus jantung, mata dan lain – lain.
Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 No.159b/Men-Kes II/1998 tercantum dalam
Bab II Pasal 3, rumah sakit dapat dimiliki dan diselenggarakan oleh pemerintah
atau swasta. Rumah sakit pemerintah dimiliki dan diselenggarakan oleh
Departemen Kesehatan, Pemerintah Daerah, ABRI atau pun badan Usaha Milik Negara
(BUMN) sedangkan rumah sakit swasta dimiliki dan diselenggarakan oleh yayasan,
Perseroan Terbatas (PT) ataupun badan hokum lain yang bersifat sosial.
Posisi Formal pemasaran (seperti peneliti pemasaran, manajer penjualan, dan
iklan manajer) telah ada di perusahaan-perusahaan
farmasi, perusahaan perangkat medis, dan perusahaan pasokan medis selama bertahun-tahun, tapi
itu tidak sampai 1975 bahwa rumah sakit pertama Amerika menunjuk kepala pemasaran.
The Evanston Hospital di Evanston, Illinois (sekarang Evanston Northwestern Healthcare),
menunjuk Dr John McLa ,seorang
dokter, untuk menjadi wakil presiden pemasaran. Sebagai rumah sakit lebih mulai menunjuk kepala
pemasaran,dua variasi
muncul: direktur pemasaran dan wakil presiden pemasaran.
Direktur pemasaran menyediakan dan orchestrates pemasaran yang berhubungan dengan
kegiatan dan sumber daya. Wakil presiden pemasaran melakukan kegiatan ini dan juga duduk dengan
petugas rumah sakit lain
dalam mengembangkan kebijakan dan strategi.
dalam mengembangkan kebijakan dan strategi.
VP pemasaran juga membawa suara pelanggan (VOC) dalam rapat manajemen dan dewan.
Ketika rumah sakit pertama kali mulai menunjuk kepala
marketing, public relations (PR) orang staf sering keberatan dengan alasan bahwa ia
sedang melakukan pemasaran.
Pekerjaan Orang PR adalah untuk menghasilkan kabar baik tentang rumah sakit
dan mempertahankannya terhadap berita buruk. Rumah Sakit
CEO segera menyadari, bagaimanapun, bahwa PR dan pemasaran memiliki peran yang sangat berbeda dan
keterampilan, meskipun ada beberapa tumpang tindih.
PR orang dilatih dalam keterampilan komunikasi dan
bekerja sama dengan
media (editor, wartawan) dan kadang-kadang dengan pejabat pemerintah, meskipun
kontak yang terakhir sering ditangani oleh petugas urusan
publik.
Orang
Pemasaran, pada sisi lain, dilatih dalam analisis ekonomi dan ilmu-ilmu
sosial untuk memahami dan menganalisis pasar dan perilaku pelanggan pilihan. Pemasar menggunakan
alat rinci sebelumnya
untuk memberikan perkiraan ukuran pasar didefinisikan dan kebutuhannya,
preferensi, persepsi, dan kesiapan untuk menanggapi tawaran alternatif.
Pemasar mengembangkan strategi dan taktik untuk melayani pasar sasaran dengan cara yang
akan memenuhi misi
organisasi.
Hari ini departemen pemasaran di sebuah rumah sakit besar
dapat dikelola dengan pemasaran, manajer iklan dan promosi penjualan, tenaga
penjualan, dan dalam kasus beberapa produk manajer dan manajer segmen pasar.
Bahkan jika tidak ada
posisi tertentu yang didedikasikan untuk fungsi pengembangan produk,
harga, komunikasi, dan distribusi, ini akan dilakukan
oleh berbagai orang
dalam organisasi
Pemasaran
terjadi ketika setidaknya satu pihak dengan transaksi potensial berpikir tentang sarana
untuk mencapai tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Dengan demikian
pemasaran terjadi ketika
·
Seorang dokter menempatkan keluar iklan menggambarkan
praktek dengan harapan
menarik pasien baru.
menarik pasien baru.
·
Sebuah rumah sakit membangun pusat
state-of-the-art-kanker untuk menarik lebih banyak pasien dengan penderitaan
ini.
·
Sebuah organisasi pemeliharaan kesehatan (HMO)
meningkatkan manfaat kesehatan
berencana untuk menarik lebih banyak pasien.
berencana untuk menarik lebih banyak pasien.
·
Sebuah perusahaan farmasi mempekerjakan tenaga penjualan
lebih untuk mendapatkan penerimaan dokter dan preferensi
untuk obat baru.
I.
Perlunya Strategi Pemasaran di Organisasi
Kesehatan (Rumah Sakit)
Sektor kesehatan
berusaha untuk
memecahkan masalah mereka dengan mengandalkan alat dan konsep pemasaran.
Bahkan sebuah organisasi nirlaba harus memperoleh
pendapatan lebih biaya
untuk melanjutkan misi
amalnya.
Pemasaran di rumah sakit bertujuan
untuk:
·
pembelian produk atau layanan,
·
kesadaran meningkat,
·
preferensi terhadap persembahan atau pemasok
·
perubahan perilaku
Untuk membantu perusahaan mereka menyiapkan produk dihargai, pemasar telah lama menggunakan alat
kerangka kerja yang dikenal sebagai bauran pemasaran 4P:
produk, harga, tempat, dan promosi.
·
Organisasi
memutuskan suatu produk (fitur-fiturnya, manfaat, styling, kemasan)
·
Harga
(termasuk daftar harga serta program rabat dan diskon),
·
tempat
(yaitu, di mana
tersedia dan distribusi strategi), dan
·
bauran
promosi (seperti periklanan,
personal selling, dan pemasaran langsung)
Ketika kita mengatakan bahwa tujuan pemasaran adalah
untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan keuntungan
(surplus atau) untuk organisasi dan para pemangku kepentingan, tidak berarti
bahwa Organisasi
harus memberikan pelanggan apa yang mereka mau. keinginan dan
kebutuhan pelanggan harus sesuai dengan misi atau tujuan organisasi. Misalnya, sebuah rumah sakit rehabilitasi tidak perlu membuka program bypass jantung hanya karena beberapa pasien yang memiliki penyakit jantung. Masalah lebih lanjut muncul ketika pelanggan
menginginkan sesuatu yang tidak dalam kepentingan terbaik nya. Sebagai contoh, pasien mungkin meminta antibiotik untuk mengobati flu atau meminta narkotika untuk alasan nonmedis.
kebutuhan pelanggan harus sesuai dengan misi atau tujuan organisasi. Misalnya, sebuah rumah sakit rehabilitasi tidak perlu membuka program bypass jantung hanya karena beberapa pasien yang memiliki penyakit jantung. Masalah lebih lanjut muncul ketika pelanggan
menginginkan sesuatu yang tidak dalam kepentingan terbaik nya. Sebagai contoh, pasien mungkin meminta antibiotik untuk mengobati flu atau meminta narkotika untuk alasan nonmedis.
Usaha suatu perusahaan agar
dapat terus bertahan di pasar, harus dapat memelihara dan meningkatkan kepuasan
kepada seluruh stakeholdernya. Salah
satu stakeholder terpenting yang
harus mampu dipuaskan adalah pelanggan karena merekalah yang mampu memberikan revenue dan profit untuk perusahaan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
kepuasan pelanggan, salah satunya adalah kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan yang baik tentunya akan
menarik pelanggan lebih besar dan begitu sebaliknya.
Pasien
adalah pengguna jasa perusahaan dalam industry jasa kesehatan rumah sakit.
Kepuasan pasien dapat dicapai bila layanan yang diharapkan telah sesuai dengan
pelaksanaan atau kinerja pelayanan yang telah
dilakukan rumah sakit. Rumah sakit harus senantiasa memberikan pelayanan
kesehatan yang sesuai kebutuhan pasien dengan memperhatikan berbagai atribut
–atribut jasa yang dianggap penting oleh pelanggan dan senantiasa melakukan
perbaikan pelayanan agar mereka puas dan terus menggunakan penyedia jasa
tersebut.
Kepuasan
pelanggan erat kaitannya dengan layanan yang diharapkan dan kenyataan yang
telah diberikan (Supranto, 2003). Kepuasan pelanggan akan terpenuhi bila
pelayanan yang diberikan dalam suatu industri jasa dirasakan telah sesuai
dengan harapan mereka. Sebaliknya, bila suatu perusahaan memberikan yang belum
sesuai dengan harapan pelanggan maka pelanggan akan tidak puas. Ketidakpuasan
pelanggan terhadap pelayanan akan mendorong para pelanggan untuk menggunakan
jasa pesaing dan pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan laba perusahaan
dengan demikian maka yang perlu dibenahi di sini pada dasarnya adalah kualitas
pelayanan karena kepuasan pelanggan erat hubungannya dengan kualitas.
Pelanggan
cukup puas terhadap suatu produk atau jasa mudah berubah pikiran untuk
mengkonsumsi produk atau jasa lain bila mere mendapat tawaran suatu produk atau
jasa yang lebih baik dan pelanggan yang amat puas akan sulit mengubah untuk
memililh produk atau jasa lain yang ditawarkan di pasar ( DeVre, 1997).
Perusahaan akan dengan mudah meningkatkan pangsa pasarnya dan tercapaainya
profitabilitas jika loyalitas pelanggan telah tercipta.
J.
Perbandingan
RS Pemerintah dan RS Swasta
Dalam
istilah lembaga usaha saat ini termasuk rumah sakit membagi sifat kelembagaan
menjadi lembaga profit dan nonprofit (nirlaba).
Menurut Trisnantoro (2005 : 105) ada 3 (tiga) jenis rumah sakit yaitu
swasta for profit, swasta nonprofit, dan rumah sakit pemerintah yang tentunya
nonprofit. Menurut data Pusat Data
Kesehatan, Indonesia menggolongkan rumah sakit menjadi rumah sakit pemerintah
(termasuk militer) dan rumah sakit swasta. Rumah sakit swasta tidak dibedakan
antara rumah sakit profit dan nonprofit. Di Indonesia sudah ada rumah sakit
yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), walaupun jumlahnya masih kecil. Dengan
demikian, sebagian besar rumah sakit di Indonesia adalah bersifat nonprofit.
Rumah
Sakit pemerintah lebih tepat sebagai klasifikasi non bisnis, namun Rumah Sakit
swasta tidak seluruhnya diklasifikasikan dalam kelompok non bisnis. Beberapa
rumah sakit masih memiliki kualitas jasa layanan yang masih sangat
memprihatinkan. Hal ini antara lain disebabkan karena keterbatasan sumber daya
baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial. Tuntutan
peningkatan kualitas jasa layanan membutuhkan berbagai dana investasi yang
tidak sedikit. Kenaikan tuntutan kualitas jasa layanan rumah sakit harus
dibarengi dengan profesionalisme dalam pengelolaannya. Perkembangan pengelolaan
Rumah Sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi
oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan
internal. Tuntutan eksternal antara lain adalah dari para stakeholder bahwa Rumah
Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya
pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien.
Tuntutan dari pihak internal antara lain adalah pengendalian biaya.
Pengendalian biaya merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh
berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, perilaku ekonomis, sumber daya
professional dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan teknologi. Rumah
sakit kepemerintahan yang terdapat di tingkat pusat dan daerah tidak lepas dari
pengaruh perkembangan tuntutan tersebut. Dipandang dari segmentasi kelompok
masyarakat, secara umum rumah sakit pemerintah merupakan layanan jasa yang
menyediakan untuk kalangan menengah ke bawah, sedangkan rumah sakit swasta
melayani masyarakat kelas menengah ke atas. Biaya kesehatan cenderung terus
meningkat,dan rumah sakit dituntut untuk secara mandiri mengatasi masalah
tersebut.
Peningkatan
biaya kesehatan ini menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit
pemerintahan karena rumah sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan
untuk kalangan menengah ke bawah. Akibatnya rumah sakit pemerintah diharapkan
menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu. Rumah sakit pemerintah menghadapi
dilema antara misi melayani masyarakat kelas menengah ke bawah dan adanya
keterbatasan sumber dana, serta berbagai aturan dan birokrasi yang harus
dihadapi. Kondisi tersebut akan mengakibatkan rumah sakit pemerintah mengalami
kebingungan apakah rumah sakit dijadikan sebagai lembaga birokrasi dalam sistem
kesehatan ataukah sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang tidak birokratis.
Telah muncul fenomena yang disebut sebagai bulgurisasi rumah sakit
pemerintah. Proses bulgurisasl ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
rumah sakit pemerintah sebagai lembaga yang tidak mempunyai daya saing.
Sebagian RS pemerintah pusat maupun RS pemerintah daerah (dalam konteks
persaingan dengan RS swasta), hanya diminati oleh masyarakat miskin yang tidak
mempunyai pilihan. Posisi bersaing untuk mendapatkan pasien kelas menengah ke
atas tidak ada. Sementara itu, subsidi rumah sakit pemerintah sangat kecil
sehingga tidak mampu mengikat para staf rumah akit untuk bekerja secara penuh
waktu. Pada gilirannya akan menyebabkan fasilitas penunjang serta fisik berada
dalam kondisi buruk. Mutu pelayanan rumah sakit menjadi rendah dan rumah sakit
hanya diminati oleh masyarakat miskin yang tidak mempunyai pilihan lain.
Akibatnya, timbul pelayanan rumah sakit berlapis. Untuk masyarakat kaya berobat
ke rumah sakit swasta, sedangkan untuk yang miskin nenggunakan pelayanan
kesehatan pemerintah yang cenderung tidak sebaik swasta. Pada saat masyarakat
miskin neningkat pendapatannya, maka pelayanan rumah sakit pemerintah yang
bermutu rendah akan ditinggalkan.
Ada
berbagai masalah dalam manajemen rumah sakit nonprofit yang seringkali timbul.
Masalah pertama adalah kemampuan rumah sakit yang tidak mencukupi untuk
memenuhi misi sosialnya. Beberapa rumah sakit pemerintah terlihat jelas
mempunyai mutu pelayanan rendah, misalnya rumah sakit kotor, pelayanan klinik
tidak terkontrol, tenaga dokter yang tidak tepat waktu, tenaga perawat yang
sedikit, hingga masalah obat-obatan yang tidak mencukupi.
Masalah kedua adalah rumah
sakit nonprofit cenderung tidak efisien. Sebagai contoh, rumah sakit pendidikan
pemerintah di Indonesia berjalan tidak efisien. Ketidakefisienan tampak pada
penggunaan poliklinik hanya saat pagi hari atau tidak seimbangnya jumlah
spesialis dengan jumlah tindakan atau pasien.
Hal
lain adalah membiarkan keadaan yang sepatutnya berjalan terus, misalnya jam
kerja yang tidak diatur secara jelas apakah full timer atau part timer,
sehingga ada pegawai rumah sakit pemerintah yang bekerja di rumah sakit swasta
pada jam dinas.
Herzlinger
(1999) menyatakan lembaga nonprofit mempunyai kekurangan pada tiga mekanisme
yang menjamin akuntabilitas usaha. Tiga hal tersebut adalah: (1) para staf yang
tidak mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi, (2) kekurangan pesaing, dan
(3) tidak mempunyai indikator kinerja.
Dalam situasi ini filosofi manajemen pemasaran dapat dipergunakan untuk
menghindarkan rumah sakit pemerintah dari keterpurukan sebagai lembaga jasa
yang inferior.
Kotler
Philip, dkk.2008.Strategic Marketing
For Health Care Organizations.San Francisco: Jossey-Bass.
Rahmatika, Yulivia.2004.Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas
Pelayanan (Studi Kasus RS Pusat Pertamina).
Trisnantoro, Laksono.2005. Aspek Strategis
Manajemen Rumah Sakit : Antara
Misi Sosial dan Tekanan Pasar.Yogyakarta: Andi Offset.Jakarta Selatan:
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.Skripsi
Senin, 22 April 2013
Photosynthesis
Masiiih ingaad
Fotosintesiiis ???
Masiiih Lahhh ,,,
tapii gag se-detail duLuu ..
*Nah Lhoo ??...
Niiiee adaa Ulasaannya ..
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya,"
dan σύνθεσις [sýnthesis],
"menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimiapembentukan
zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan,
terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil.
Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang
berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri.
Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Organisme fotosintesis
disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria,
fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen.
Fotosintesis sangat penting bagi semuakehidupan aerobik
di Bumi karena selain untuk
menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer,
fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi,
baik secara langsung (melalui produksi primer)
maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin
hidrotermal di laut yang dalam.
Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar
100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi energi
peradaban manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber
karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya.
Meskipun fotosintesis
dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya
selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap
oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis.
Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas,
sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang
dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkanelektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah
karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria,
ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun
rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme
fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu
mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama
fotosintesis.
Organisme fotosintesis
pertama kemungkinan berevolusi sekitar 3.500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah evolusi
kehidupan ketika semua bentuk
kehidupan di Bumi merupakan mikroorganismedan
atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup ketika itu
sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen sulfida--bukan
air--sebagai sumber elektron. Cyanobacteria muncul
kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis
mengubah Bumi ketika mereka mulai mengoksigenkan atmosfer pada sekitar 2.400 juta tahun silam. Atmosfer baru ini
memungkinkan evolusi kehidupan kompleks seperi protista.
Pada akhirnya, tidak kurang dari satu miliar tahun silam, salah satu protista
membentuk hubungan
simbiosis dengan satu
cyanobacteria dan menghasilkan nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga.
Kloroplas pada Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang
bersimbiosis ini.
Perangkat fotosintesis
PIGMEN
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel,
tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai
pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz,
dapat diketahui bahwaintensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiapspektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi
pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut
disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan
penting dalam menyerap energimatahari.
Dari semua radiasi Matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitupanjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600
nm), biru (410 - 500 nm), dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal
ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki
panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda
menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap
cahaya biru-violet dan merah, sementara klorofil b menyerap cahaya biru dan
oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam
reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi
terang. Proses absorpsi energi
cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang
selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.Proses ini
merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Kloroplas
Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di
dalam kloroplas terdapatpigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti
cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma
ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran
stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya
terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli. Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk
membentuk grana (kumpulan granum). Granum
sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi
terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan
dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a,
klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi
protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun tembaga (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat padamembran tilakoid. Sedangkan,
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid
dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya
merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Fotosistem
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya Matahari yang terdiri dari
klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam kloroplas
terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang
berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai
jingga. Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk
perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi. Klorofil
ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke
akseptor utama elektron. Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem sikluselektron. Elektron
yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari
cahaya yang berasal dari molekul perangkat
pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.
Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan
fotosistem II. Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan
oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm
sehingga klorofil a disebut juga P700. Energi yang diperoleh P700
ditransfer dari kompleks antena. Pada fotosistem II penyerapan energi
cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga
disebut P680. P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih
kuat daripada P700. Dengan potensialredoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif
untuk memperoleh elektron dari molekul-molekul air.
Membran dan organel fotosintesis
Protein yang
mengumpulkan cahaya untuk fotosintesis dilengkapi dengan membran sel.
Cara yang paling sederhana terdapat pada bakteri, yang mana protein-protein ini
tersimpan di dalam mebran plasma. Akan tetapi, membran ini dapat terlipat
dengan rapat menjadi lembaran silinder yang disebut tilakoid, atau terkumpul
menjadi vesikel yang disebut membran intrakitoplasma. Struktur ini dapat mengisi sebagian besar bagian dalam sel, menjadikan
membran itu memiliki area permukaan yang luas dan dengan demikian meningkatkan
jumlah cahaya yang dapat diserap oleh bakteri.
Pada Tumbuhan dan alga,
fotosintesis terjadi di organel yang disebut kloroplas.
Satu sel tumbuhan biasanya memiliki sekitar 10 sampai 100 kloroplas. Kloroplas ditutupi oleh
suatu membran. Membran ini tersusun oleh membran dalam fosfolipid, membran luar
fosfolipid, dan membran antara kedua membran itu. Di dalam membran terdapat
cairan yang disebut stroma. Stroma mengandung tumpukan (grana) tilakoid, yang
merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Tilakoid berbentuk cakram datar,
dilapisi oleh membran dengan lumen atau ruang tilakoid di dalamnya. Tempat
terjadinya fotosintesis adalah membran tilakoid, yang mengandung kompleks
membran integral dan kompleks membran
periferal, termasuk membran yang menyerap energi cahaya, yang
membentuk fotosistem.
Tumbuhan menyerap cahaya
menggunakan pigmen klorofil,
yang merupakan alasan kenapa sebagian besar tumbuhan memiliki warna hijau.
Selain klorofil, tumbuhan juga menggunakan pigmen seperikaroten dan xantofil. Alga juga menggunakan klorofil, namun memiliki beragam pigmen lainnya,
misalnya fikosianin, karoten,
dan xantofil pada alga hijau, fikoeritrin pada alga merah (rhodophyta) dan fukoksantin pada alga cokelat dan diatom yang menghasilkan warna yang beragam pula.
Pigmen-pigmen ini
terdapat pada tumbuhan dan alga pada protein antena khusus. Pada protein
tersebut semua pigmen bekerja bersama-sama secara teratur. Protein semacam itu
disebut kompleks panen cahaya.
Walaupun semua sel pada
bagian hijau pada tumbuhan memiliki kloroplas, sebagian besar energinya diserap
di dalam daun. Sel pada jaringan
dalam daun, disebut mesofil,
dapat mengandung antara 450.000 sampai 800.000 kloroplas pada setiap milimeter
persegi pada daun. Permukaan daun secara sergam tertutupi oleh kutikula lilin yang tahan air yang melindungi daun dari penguapan yang berlebihan dan mengurangi penyerapan sinar biru atau ultraviolet untuk mengurangi pemanasan. Lapisan epidermis yang tembus pandang memungkinkan cahaya untuk masuk melalui sel mesofilpalisade tempat sebagian besar fotosintesis berlangsung.
Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula danoksigen yang
diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari
fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang
menghasilkan glukosa:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa)
+ 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara
umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan
di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan
oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen
inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel
yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di
dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah
juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan
epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya
sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh
kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan
sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Fotosintesis pada alga dan bakteri
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang
hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri
dari satu sel.
Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis
pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena
alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya,
maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun
lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan
bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil
saja yang bersifat heterotrof yang berarti
bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.
Proses
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada
sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang
diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks
karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan
alam utama, seperti fisika,kimia, maupun biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun.
Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya
fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebutfotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan
terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi
gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi
terang terjadi pada grana (tunggal:
granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalamstroma. Dalam
reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan
dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan
dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi
yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada
proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari. Reaksi gelap bertujuan
untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
Organisme fotosintesis itu autotrof, yang berarti bahwa mereka
menyimpan energi, mereka dapat menyintesis makanan langsung ari
karbondioksida, air, dan menggunakan energi dari cahaya. Mereka menumbuhkannya
sebagai bagian dari energi potensial mereka.
Akan tetapi, tidak semua organisme menggunakan cahaya sebagai sumber energi
untuk melaksanakan fotosintesis, karena fotoheterotrof menggunakan senyawa organik, dan bukan
karbondioksida, sebagai sumber energi. Pada tumbuhan, alga, dan
cyanobacteria, fotosintesis menghasilkan oksigen. Ini disebut fotosintesis
oksigen. Walaupun ada beberapa perbedaan antara fotosintesis oksigen pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, secara umum prosesnya cukup
mirip pada organisme-organisme tersebut. Akan tetapi, ada beberapa jenis
bakteri yang melakukan fotosintesis anoksigen, yang menyerap
karbondioksida namun tidak menghasilkan oksigen.
Karbondioksida diubah menjadi gula dalam suatu proses yang disebut fiksasi karbon. Fiksasi karbon adalah reaksi redoks, jadi fotosintesis memerlukan sumber
energi untuk melakukan proses ini, dan elektron yang diperlukan untuk mengubah
karbondioksida menjadi karbohidrat, yang
merupaan reaksi reduksi. Secara umum, fotosintesis adalah kebalikan
dari respirasi sel,
yang mana glukosa dan senyawa lainnya teroksidasi untuk menghasilkan
karbondioksia, air, dan menghasilkan energi kimia. Namun, dua proses itu
berlangsung melalui rangkaian reaksi kimia yang berbeda dan pada kompartemen
sel yang berbeda.
Persamaan umum
untuk fotosintesis adalah sebagai berikut:
Karbondioksida + donor elektron + energi cahaya → karbohidrat + donor elektron teroksidasi
Pada fotosintesis okesigen air adalah donor elektron dan,
karena merupakan hidrolisis melepaskan
oksigen, persamaan untuk proses ini adalah:
karbondioksida + air + energi cahaya → karbohidrat + oksigen +
air
Seringkali 2n molekul air dibatalkan pada kedua pihak, sehingga
menghasilkan:
karbondioksida + air + energi cahaya → karbohidrat + oksigen
Proses lainnya menggantikan senyawa lainnya (Seperti arsenit)
dengan air pada peran suplai-elektron; mikroba menggunakan cahaya matahari
untuk mengoksidasi arsenit menjadi arsenat:Persamaan
untuk reaksinya adalah sebagai berikut:
karbondioksida + arsenit + energi cahaya → arsenat +
karbonmonoksida (digunakan untuk membuat senyawa lainnya dalam reaksi berikutnya)
Fotosintesis terjadi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, reaksi
terang atau reaksi cahaya menyerap energi cahaya dan
menggunakannya untuk menghasilkan molekul penyimpan energi ATP danNADPH.
Pada tahap kedua, reaksi gelap menggunakan produk ini untuk
menyerap dan mengurangi karondioksida.
Sebagian besar organisme yang melakukan fotosintesis untuk menghasilkan
oksigen menggunakan cahaya nampak untuk melakukannya, meskipun setidaknya
tiga menggunakan radiasi inframerah.
Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul airdan cahaya Matahari.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu
fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti
bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm,
sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap
cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap
cahaya Matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan
menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II
akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya.
Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal
ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.
Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi
plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul
kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan
mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut
sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II
adalah:
2H2O + 4
foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 +
2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah:
2PQH2 +
4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+)
+ 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin.[38] Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:
Cahaya + 4PC(Cu+)
+ 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) +
4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) +
2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) +
2NADPH
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut:
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
Skema Z
Pada tanaman, reaksi terang terjadi pada membran tilakoid di kloroplas dan menggunakan energi cahaya untuk
menyintesis ATP dan NADPH. Reaksi terang memiliki dua bentuk: siklus dan
nonsiklus. Pada reaksi nonsiklus, foton diserap
pada kompleks antena fotosistem II penyerap cahaya oleh klorofil dan pigmen aksesoris lainnya. Ketika molekul klorofil pada
inti pusat reaksi fotosistem II memperoleh energi eksitasi yang cukup dari
pigmen antena yang berdekatan dengannya, satu elektron akan dipindahkan ke
molekul penerima elektron, yaitu feopftin, melalui sebuah proses yang disebut pemisahan tenaga terfotoinduksi.
Elektron ini dipindahkan melalui rangkaian transport elektron, yang disebut skema Z, yang pada
awalnya berfungsi untuk menghasilkan potensi kemiosmosisdi sepanjang membran.
Satu enzim sintase ATP menggunakan potensi kemisomosis untuk
menghasilkan ATP selama fotofosforilasi, sedangkan NADPH adalah
produk dari reaksi redoks terminal
pada skema Z. Elektron
masuk ke molekul klorofil pada fofosistem II. Elektron ini tereksitasi
karena cahaya yang diserap oleh fotosistem. Pembawa elektron kedua
menerima elektron, yang lagi-lagi dilewatkan untuk menurunkan energi penerim elektron. Energi yang dihasilkan
oleh penerima elektron digunakan untuk menggerakan ion hidrogen di sepanjang
membran tilakoid sampai ke dalam lumen. Elektron digunakan untuk mereduksi
koenzim NADP, yang memiliki fungsi pada reaksi terang. Reaksi siklus mirip
dengan nonsiklus, namun berbeda pada bentuknya karena hanya menghasilkan ATP,
dan tidak ada NADP (NADPH) tereduksi yang dihasilkan. Reaksi siklus hanya
berlangsung pada fotosistem I. Setelah elektron dipindahkan dari fotosistem,
elektron digerakkan melewati molekul penerima elektron dan dikembalikan ke
fotosistem I, yang dari sanalah awalnya elektron dikeluarkan, sehingga reaksi
ini diberi nama reaksi siklus.
Fotolisis
Air
NADPH
adalah agen pereduksi utama dalam
kloroplas, menyediakan sumber elektron enerjik kepada reaksi lainnya.
Produksinya meninggalkan klorofil dengan defisit elektron (teroksidasi), yang
harus diperoleh dari beberapa agen pereduksi lainnya. Elektron yang hilang dari
klorofil pada fotosistem I ini digantikan dari
rangkaian transport elektron oleh plastosianin. Akan tetapi,
karena fotosistem IImeliputi tahap
pertama dari skema Z, sumber elektron
eksternal siperlukan untuk mereduksi molekuk klorofil a-nya yang telah teroksidasi. Sumber elektron pada
tanaman hijau dan fotosintesis cyanobacteria adalah air. Dua molekul air
teroksidasi oleh oleh empat reaksi pemisahan-tenaga berturut-turut oleh
fotosistem II untuk menghasilkan satu molekul oksigen diatom dan empat ionhidrogen; elektron yang
dihasilkan pada tiap tahap dipindahkan ke residu tirosin redoks-aktif yang
kemudian mereduksi spesies klorofil a yang berpasangan yang telah
terfotooksidasi yang disebut P680 yang berguna sebagai donor elektron primer
(digerakkan oleh cahaya) pada pusat reaksi fotosistem II. Oksidasi air terkatalisasi pada fotosistem oleh
fotosistem II oleh suatu struktur redoks-aktif yang mengandung empat ion mangan dan
satu ion kalsium; kompleks evolusi oksigen ini mengikat dua
molekul air dan menyimpan empat padanannya yang telah teroksidasi yang
diperlukan untuk melakukan reaksi oksidasi air. Fotosistem II adalah
satu-satunya enzim biologi yang
diketahui melaksanakan oksidasi air ini. Ion hidrogen berkontribusi terhadap
potensi kemiosmosis transmembran yang berujung pada sintesis ATP. Oksigen
adalah produk ampas dari reaksi cahaya, namun sebagian besar organisme di Bumi
menggunakan oksigen untuk respirasi sel, termasuk
organisme fotosintesis.
Reaksi gelap
Reaksi gelap
pada tumbuhan dapat
terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus
Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa
1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa
3-phosphogliserat. Oleh karena
itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan
tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai
sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan
yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena
senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang
berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.
Siklus Calvin-Benson
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase
(RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP
merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis
perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini
distimulasi oleh peningkatan pH. Jika
kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke
dalam tilakoid menghasilkan
peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak
di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+,
yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi
cahaya. Ketiga, reaksi ini
distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang
distimulasi oleh pencahayaan kloroplas. Fikasasi CO2 melewati
proseskarboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk
duamolekul 3-fosfogliserat(3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus
karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam
3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).
Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil
dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidridaasam pada
asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir
dari ATP. ATP ini timbul darifotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA
terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi
fotofosforilasi tambahan. Bahan
pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan
digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi,
yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusisecara konstan ke
dalam dan melalui stomata. Pada
akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2yang
ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai
lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya
adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian
digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat
menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa
fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.
Siklus Hatch-Slack
Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat
dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4. Tumbuhan
C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan
pengolahan CO2 melalui
siklus Calvin, yang melibatkan enzim Rubisco
sebagai penambat CO2.
Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa. Namun, ATP ini dapat terpakai sia-sia
tanpa dihasilkannya glukosa. Hal
ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi, di mana
enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi
menambat O2. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di
daerah tropis. Tumbuhan ini melibatkan dua enzim
di dalam pengolahan CO2 menjadi
glukosa.
Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan
mengikat CO2 dari
udara dan kemudian akan menjadioksaloasetat. Oksaloasetat akan diubah menjadi malat. Malat akan terkarboksilasi menjadi
piruvat dan CO2. Piruvat
akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang
berlangsung di sel bundle
sheath dan melibatkan enzim
RuBP. Proses ini dinamakan siklus
Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil. Dalam
keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP.
Sumber : Wikipedia.
Langganan:
Postingan (Atom)