Selasa, 12 April 2016

Sedikit Melirik ...

Kesehatan ... harusnya bisa menjadi tanggung jawab semua pihak ..
karena kita jelas mengerti hak dan tanggung jawab sebagai mahluk sosial . ibarat sistem, jika yang satu mengalami gangguan maka yang lain juga akan mendapat dampaknya.

Mencegah lebih baik daripada mengobati ..
Sakit itu mahal, yang murah itu ya sehat ..
hanya segelintir orang yang paham akan hal itu , banyak yang tahu,tapi .. hanya tahu ! praktiknya ?

Agak miris sebenarnya , melihat orang2 yang 'katanya' mengerti tentang kesehatan tapi berprilaku sebaliknya. Manusia memang begitu (kenapa mau jadi manusia yang seperti itu). Orang yang tidak tahu dan melakukan hal salah lebih baik daripada orang yang paham betul tapi justru melakukan hal yang bertolak belakang.

Banyak lah kita jumpai petugas kesehatan yang mencuri-curi kesempatan untuk merokok, banyak makan yang gag sehat (kasarnya sih gendut/obes), berkendara tapi gag memakai pengaman, dan masih banyak lagi. gag semua memang, tapi masa' iya semuanya gag bisa jadi contoh yang baik? katanya paham.

Mengajak orang,,, tapi, sendirinya malaaahhh ...

Masyarakatnya juga lebih parah , yang muda selalu mau coba.coba tak mau mendengar, yang tua selalu saja mencari pembenaran (merasa selalu benar) saat diingatkan.

Pernah sekali mecoba ingetin bapak2 biar gag merokok,, dan jawabannya .. "Rokok itu sumber penghasilan terbesar negara, bisa bangkrut negara ini kalo penduduknya berhenti merokok" eehhh... Nahh Looh .. ? Negara ternyata yang dipikirkan .. *Jleeebbb.
 Pak. pak. ya kalo penduduknya pada mati, gara.gara rokok gimana ? emang bisa negara gag ada penduduknya ?

Untuk Indonesia Sehat .. ya mesti semua kerjasama , gag bisa ngarepin salah satu pihak .. Penyuluh udah berkoar.koar biar gag merokok .. tapi Liat iklan rokoknya .. dimana.mana ..
Ibu, Bapak merokok depan anaknya , yaa ditiruu lahh ..

Slogan rokok justru lebih menarik daripada peringatan bahayanya ..

bukan cuma rokok ya masalahnya. belum lagi masalah sosial, kesehatan jiwa/psikis, ekonomi, semua berhubungan, gag perlu lah dijelasin.

Rumah Sakit .. banyakan orang sakit yang diurusi, orang sehat yang (katanya) Lebih Banyak diurusin juga .. Lebih penting tuhh .. Rubah lahh priotasnya dari Menyehatkan orang sakit ke Mempertahankan/Memperbanyak Orang yang Sehat (yg bukan cuma katanya sehat).^^

"Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity"-WHO.


Marketing ..

Liat tugas lama di laptop .. Lamaaaa ....... smoga bisa membantu .. :)


A.   Pengertian Pemasaran
Pemasaran, yaitu penggunaan iklan dan penjualan berpengaruh untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Tapi tugas dan alat pemasaran mengembangkan aliran pesan persuasif.
The American Marketing Association menawarkan definisi berikut:
Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, berkomunikasi, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan stakeholder.

B.   Tujuan Pemasaran
·         Pandangan transaksi, yang mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mendapatkan perintah atau membuat dijual
·         Relationship building pelanggan dan kepuasan pandangan. Di sini fokusnya lebih pada pelanggan dan kurang pada produk atau jasa tertentu. Pemasar ini bertujuan untuk melayani pelanggan sedemikian Cara bahwa ia akan puas dan kembali untuk layanan lebih atau produk. Bahkan, pemasar berharap bahwa kepuasan akan cukup tinggi bahwa pelanggan akan merekomendasikan penjual kepada orang lain.

C.   Jasa
Jasa adalah jenis bisnis yang menjual bantuan, keahlian , dan memberikan produk tidak berwujud yang pekerjaannya dilakukan oleh satu orag untuk memberikan manfaat bagi orang lain (Imper dan Toffler, 2002) .
Menurut Kotler (2002), “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan satu produk fisik”.
Jasa merupakan tindakan atau kinerja yang mengasilkan manfat bagi pelanggan melalui perubahan yang diingikan (Lovelock dan Wright, 1999).
D.   Klasifikasi Jasa
Perusahaan menawarkan berbagai jenis jasa kepada pasar, namun jasa dapat menjadi bagian kecil ataupun bagian utama dari tawaran yang diberikan perusahaan.
Menurut Kotler (2002) tawaran tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    Produk berwujud murni
Penawaran yang hanya terdiri dari produk fisik, misalnya: sabun mandi, pasta gigi, atau sabun cuci tanpa adanya jasa atau produk lainnya yang menyertai produk tersebut.
b.    Produk berwujud disertai layanan
Penawaran yang terdiri dari suatu produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa layanan untuk meningkatkan daya tarik pelanggannya di mana penjualnya tergantung kepada kualitas produk tersebut dan tersedianya pelayan pelanggan seperti: tersedianya ruang pamer, perbaikan dan pemeliharaan, operator dan sebagainya.

E.   Karakteristik Jasa
Lebih lanjut Kotler (2002) menyatakan bahwa ada empat karakteristik pokok jasa yang membedakannya dengan barang, yaitu :
a.    Tidak berwujud (intangibility).
Jasa yang bersifat intangibility artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, ataupun dicium sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum membeli jasa tersebut terlebih dahulu. Pelanggan akan melihat dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, symbol, dan harganya untuk mencari bukti dari kualitas jasa yang diinginkan  tersebut. Tugas penyedia jasa adalah memberikan bukti – bukti fisik untuk mewujudkan sesuatu yang abstrak.

b.    Tidak terpisahkan (inseparability)
Umumnya jasa dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan di mana penyedia jasa juga merupakan bagian dari jasa tersebut, baik penyedia maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil dari jasa tersebut, baik peneyedia maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil dari jasa tersebut.

c.    Bervariasi (variability)
Jasa bersifat sanagt variabel karena merupakan nonstandardized output yang berarti terdiri dari banyak variasi bentuk, kualitas and jenis, tergantung kepada siapa, kapan dan di mana jasa tersebut dihasilkan. Komponen manusia terlibat jauh lebih besar pada industri jasa yang bersifat people-based daripada jasa yang bersifat equipment based  yang berarti bahwa hasil dari operasi jasa yang bersifat equipment-based . Pembeli jasa seringkali meminta pendapat dari orang lain sebelum memutuskan untuk memilih penyedia jasa.

d.    Mudah lenyap ( perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan jika permintaan terhadap jasa bersifat sehingga bila tidak digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Umumnya permintaan jasa bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman.  Perusahaan harus mengevaluasi kapasitasnya dengan cara subtitusi dari persediaan jasanya guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan terhadap jasa pada kondisi yang tidak menentu.

F.    Tipe – Tipe Pemasaran Jasa
Menurut Gronroos 1998 idealnya jasa membutuhkan tiga bentuk pemasaran jasa yang tidak hanya terdiri dari pemasaran eksternal yang meliputi penggunaan 4P (produk, harga, disribusi, promosi) namun mencakup pemasaran internal dan pemasaran interaktif.

Pemasaran internal merupakan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan motivasi para karyawannya dalam melayani pelanggan merek dalam upaya memasarkan perusahaan secara interaktif kepada pelanggan dengan tiga cara, yaitu melalui:
1) cara bicara dan sikap karyawan, 2) tindakan atau perbuatan karyawan, 3) Penampilan karyawan ( Simamora, 2001).
           
Menurut Aditama (2002) para industri jasa kesehatan rumah sakit pengertian produk (product) adalah jenis pelayanan yang dapat diberikan pihak rumah sakit untuk menghilangkan rasa nyeri, menyembuhkan penyakit, memperpanjang masa hidup, mengurangi kecacatan dan lain sebagainya. Pengertian harga (price ) tidak hanya tertuju kepada  besarnya tarif yang harus dibayar tiap pasiennya untuk tiap jenis pemeriksaan atau tindakan namun keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk mendapatkan pelayanan di suatu rumah sakit.Harga bukan semata-mata untuk menutupi biaya produksi dan mendapatkan laba namun lebih mengarah kepada pembentukan persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu rumah sakit. Pengertian distribusi (place) di rumah sakit merupakan upaya perusahaan agar produk yang ditawarkan dapat berada pada tempat dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang mencakup tempat pelayanan yang diberikan, waktu yang dihabiskan, dan adanya konsep rujukan.

Konsep promosi (promotion) merujuk kepada upaya perusaahan agar bagaimana pasien mengetahui jenis pelayanan yang ada dan termotivasi untuk benar-benar menggunakannya lalu menggunakan secara berkesinambungan dan kemudian menyebarkan informasi kepada rekan-rekannya.

G.   Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan salah satu industry jasa, dalam hal ini ndustri jasa kesehatan. Menurut Depkes RI (2003) rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayana rawat inap, pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medis dan penunjang medis serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
Menurut Massie dalam Aditama (2002) terdapat tiga cirri khas Rumah Sakit yang membedakan dengan indusrtri lainnya, yaitu :
(1)  “Bahan Baku” dari industry jasa kesehatan  adalah manusia (pasien). Pasien peru mendapatkan perhatian dan tanggungjawab utama pengelola rumah saki karena tujuan utamanya adalah melayani kebutuhan pasien, bukan semata-mata menghasilkan produk dengan proses dan biaya yang se-efisien mungkin.
(2)  Pasien adalah mereka yang membutuhkan pengobatan di suatu rumah sakit, namun keputusan menggunakan jasa rumah sakit dan menentukan jenis tindakan medis yang akan dilakukan serta pengobatan yang akan diberikan belum tentu dapat diputuskan oleh pasien.
(3)  Peran para professional termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapi, radiographer,  ahli gizi, dan lain – lain sangat berperan penting.

H.   Pemasaran dalam Organisasi Kesehatan (Rumah sakit )
Terdapat berbagai tipe rumah sakit jika dilihat dari segi pemasaran, yaitu produk massal, diferensiasi, dan fokus (Adioekosoemo, 1994). Produk massal merupakan pelayanan rumah sakit yang mengutamakan pelayanan (jumlah pasien) sebanyak-banyaknya, tidak mengutamakan spesialisasi, semakin banyak pasien semakin baik. Diferensiasi merupakan tipe rumah sakit yang mengutamakan spesialisasi, yang dituntut untuk menyediakan spesialis yang cukup banyak dengan saran yang cukup memadai, sedangkan fokus merupakan tipe rumah sakit yang berkonsentrasi pada spesialis tertentu, misalnya rumah sakit khusus jantung, mata dan lain – lain.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1998 No.159b/Men-Kes II/1998 tercantum dalam Bab II Pasal 3, rumah sakit dapat dimiliki dan diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta. Rumah sakit pemerintah dimiliki dan diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan, Pemerintah Daerah, ABRI atau pun badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedangkan rumah sakit swasta dimiliki dan diselenggarakan oleh yayasan, Perseroan Terbatas (PT) ataupun badan hokum lain yang bersifat sosial.
Posisi Formal pemasaran (seperti peneliti pemasaran, manajer penjualan, dan iklan manajer) telah ada di perusahaan-perusahaan farmasi, perusahaan perangkat medis, dan perusahaan pasokan medis selama bertahun-tahun, tapi itu tidak sampai 1975 bahwa rumah sakit pertama Amerika menunjuk kepala pemasaran.
The Evanston Hospital di Evanston, Illinois (sekarang Evanston Northwestern Healthcare), menunjuk Dr John McLa ,seorang dokter, untuk menjadi wakil presiden pemasaran. Sebagai rumah sakit lebih mulai menunjuk kepala pemasaran,dua variasi muncul: direktur pemasaran dan wakil presiden pemasaran.
Direktur pemasaran menyediakan dan orchestrates pemasaran yang berhubungan dengan kegiatan dan sumber daya. Wakil presiden pemasaran melakukan kegiatan ini dan juga duduk dengan petugas rumah sakit lain
dalam mengembangkan kebijakan dan strategi.
VP pemasaran juga membawa suara pelanggan (VOC) dalam rapat manajemen dan dewan. Ketika rumah sakit pertama kali mulai menunjuk kepala marketing, public relations (PR) orang staf sering keberatan dengan alasan bahwa ia sedang melakukan pemasaran. Pekerjaan Orang PR adalah untuk menghasilkan kabar baik tentang rumah sakit dan mempertahankannya terhadap berita buruk. Rumah Sakit CEO segera menyadari, bagaimanapun, bahwa PR dan pemasaran memiliki peran yang sangat berbeda dan keterampilan, meskipun ada beberapa tumpang tindih.
PR orang dilatih dalam keterampilan komunikasi dan bekerja sama dengan media (editor, wartawan) dan kadang-kadang dengan pejabat pemerintah, meskipun kontak yang terakhir sering ditangani oleh petugas urusan publik.
Orang Pemasaran, pada sisi lain, dilatih dalam analisis ekonomi dan ilmu-ilmu sosial untuk memahami dan menganalisis pasar dan perilaku pelanggan pilihan. Pemasar menggunakan alat rinci sebelumnya untuk memberikan perkiraan ukuran pasar didefinisikan dan kebutuhannya, preferensi, persepsi, dan kesiapan untuk menanggapi tawaran alternatif.
Pemasar mengembangkan strategi dan taktik untuk melayani pasar sasaran dengan cara yang akan memenuhi misi organisasi.
Hari ini departemen pemasaran di sebuah rumah sakit besar dapat dikelola dengan pemasaran, manajer iklan dan promosi penjualan, tenaga penjualan, dan dalam kasus beberapa produk manajer dan manajer segmen pasar. Bahkan jika tidak ada posisi tertentu yang didedikasikan untuk fungsi pengembangan produk, harga, komunikasi, dan distribusi, ini akan dilakukan oleh berbagai orang dalam organisasi
Pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dengan transaksi potensial berpikir tentang sarana untuk mencapai tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Dengan demikian pemasaran terjadi ketika
·         Seorang dokter menempatkan keluar iklan menggambarkan praktek dengan harapan
menarik pasien baru.
·         Sebuah rumah sakit membangun pusat state-of-the-art-kanker untuk menarik lebih banyak pasien dengan penderitaan ini.
·         Sebuah organisasi pemeliharaan kesehatan (HMO) meningkatkan manfaat kesehatan
berencana untuk menarik lebih banyak pasien.
·         Sebuah perusahaan farmasi mempekerjakan tenaga penjualan lebih untuk mendapatkan penerimaan dokter dan preferensi untuk obat baru.

I.      Perlunya Strategi Pemasaran di Organisasi Kesehatan (Rumah Sakit)
Sektor  kesehatan  berusaha untuk memecahkan masalah mereka dengan mengandalkan alat dan konsep pemasaran.
Bahkan sebuah organisasi nirlaba harus memperoleh pendapatan lebih biaya untuk melanjutkan misi amalnya.
Pemasaran di rumah sakit bertujuan untuk:
·         pembelian produk atau layanan,
·         kesadaran meningkat,
·         preferensi terhadap persembahan atau pemasok
·         perubahan perilaku

Untuk membantu perusahaan mereka menyiapkan produk dihargai, pemasar telah lama menggunakan alat kerangka kerja yang dikenal sebagai bauran pemasaran 4P: produk, harga, tempat, dan promosi.
·         Organisasi memutuskan suatu produk (fitur-fiturnya, manfaat, styling, kemasan)
·         Harga (termasuk daftar harga serta program rabat dan diskon),
·         tempat (yaitu, di mana tersedia dan distribusi strategi), dan
·         bauran promosi (seperti periklanan, personal selling, dan pemasaran langsung)

Ketika kita mengatakan bahwa tujuan pemasaran adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan keuntungan (surplus atau) untuk organisasi dan para pemangku kepentingan, tidak berarti bahwa Organisasi harus memberikan pelanggan apa yang mereka mau. keinginan dan
kebutuhan
pelanggan harus sesuai dengan misi atau tujuan organisasi. Misalnya, sebuah rumah sakit rehabilitasi tidak perlu membuka program bypass jantung hanya karena beberapa pasien yang memiliki penyakit jantung. Masalah lebih lanjut muncul ketika pelanggan
menginginkan sesuatu yang tidak dalam kepentingan terbaik nya. Sebagai contoh, pasien mungkin
meminta antibiotik untuk mengobati flu atau meminta narkotika untuk alasan nonmedis.

Usaha suatu perusahaan agar dapat terus bertahan di pasar, harus dapat memelihara dan meningkatkan kepuasan kepada seluruh stakeholdernya. Salah satu stakeholder terpenting yang harus mampu dipuaskan adalah pelanggan karena merekalah yang mampu memberikan revenue dan profit untuk perusahaan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan, salah satunya adalah kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan yang baik tentunya akan menarik pelanggan lebih besar dan begitu sebaliknya.
Pasien adalah pengguna jasa perusahaan dalam industry jasa kesehatan rumah sakit. Kepuasan pasien dapat dicapai bila layanan yang diharapkan telah sesuai dengan pelaksanaan atau kinerja pelayanan yang telah  dilakukan rumah sakit. Rumah sakit harus senantiasa memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan pasien dengan memperhatikan berbagai atribut –atribut jasa yang dianggap penting oleh pelanggan dan senantiasa melakukan perbaikan pelayanan agar mereka puas dan terus menggunakan penyedia jasa tersebut.
Kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan layanan yang diharapkan dan kenyataan yang telah diberikan (Supranto, 2003). Kepuasan pelanggan akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan dalam suatu industri jasa dirasakan telah sesuai dengan harapan mereka. Sebaliknya, bila suatu perusahaan memberikan yang belum sesuai dengan harapan pelanggan maka pelanggan akan tidak puas. Ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan akan mendorong para pelanggan untuk menggunakan jasa pesaing dan pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan laba perusahaan dengan demikian maka yang perlu dibenahi di sini pada dasarnya adalah kualitas pelayanan karena kepuasan pelanggan erat hubungannya dengan kualitas.
Pelanggan cukup puas terhadap suatu produk atau jasa mudah berubah pikiran untuk mengkonsumsi produk atau jasa lain bila mere mendapat tawaran suatu produk atau jasa yang lebih baik dan pelanggan yang amat puas akan sulit mengubah untuk memililh produk atau jasa lain yang ditawarkan di pasar ( DeVre, 1997). Perusahaan akan dengan mudah meningkatkan pangsa pasarnya dan tercapaainya profitabilitas jika loyalitas pelanggan telah tercipta.
J.    Perbandingan RS Pemerintah dan RS Swasta
Dalam istilah lembaga usaha saat ini termasuk rumah sakit membagi sifat kelembagaan menjadi lembaga profit dan nonprofit (nirlaba).  Menurut Trisnantoro (2005 : 105) ada 3 (tiga) jenis rumah sakit yaitu swasta for profit, swasta nonprofit, dan rumah sakit pemerintah yang tentunya nonprofit.  Menurut data Pusat Data Kesehatan, Indonesia menggolongkan rumah sakit menjadi rumah sakit pemerintah (termasuk militer) dan rumah sakit swasta. Rumah sakit swasta tidak dibedakan antara rumah sakit profit dan nonprofit. Di Indonesia sudah ada rumah sakit yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), walaupun jumlahnya masih kecil. Dengan demikian, sebagian besar rumah sakit di Indonesia adalah bersifat nonprofit.
Rumah Sakit pemerintah lebih tepat sebagai klasifikasi non bisnis, namun Rumah Sakit swasta tidak seluruhnya diklasifikasikan dalam kelompok non bisnis. Beberapa rumah sakit masih memiliki kualitas jasa layanan yang masih sangat memprihatinkan. Hal ini antara lain disebabkan karena keterbatasan sumber daya baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial. Tuntutan peningkatan kualitas jasa layanan membutuhkan berbagai dana investasi yang tidak sedikit. Kenaikan tuntutan kualitas jasa layanan rumah sakit harus dibarengi dengan profesionalisme dalam pengelolaannya. Perkembangan pengelolaan Rumah Sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan internal. Tuntutan eksternal antara lain adalah dari para stakeholder bahwa Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan dari pihak internal antara lain adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, perilaku ekonomis, sumber daya professional dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan teknologi. Rumah sakit kepemerintahan yang terdapat di tingkat pusat dan daerah tidak lepas dari pengaruh perkembangan tuntutan tersebut. Dipandang dari segmentasi kelompok masyarakat, secara umum rumah sakit pemerintah merupakan layanan jasa yang menyediakan untuk kalangan menengah ke bawah, sedangkan rumah sakit swasta melayani masyarakat kelas menengah ke atas. Biaya kesehatan cenderung terus meningkat,dan rumah sakit dituntut untuk secara mandiri mengatasi masalah tersebut.
Peningkatan biaya kesehatan ini menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit pemerintahan karena rumah sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan untuk kalangan menengah ke bawah. Akibatnya rumah sakit pemerintah diharapkan menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu. Rumah sakit pemerintah menghadapi dilema antara misi melayani masyarakat kelas menengah ke bawah dan adanya keterbatasan sumber dana, serta berbagai aturan dan birokrasi yang harus dihadapi. Kondisi tersebut akan mengakibatkan rumah sakit pemerintah mengalami kebingungan apakah rumah sakit dijadikan sebagai lembaga birokrasi dalam sistem kesehatan ataukah sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang tidak birokratis.
Telah muncul fenomena yang disebut sebagai bulgurisasi rumah sakit pemerintah. Proses bulgurisasl ini berdasarkan pada kenyataan bahwa rumah sakit pemerintah sebagai lembaga yang tidak mempunyai daya saing. Sebagian RS pemerintah pusat maupun RS pemerintah daerah (dalam konteks persaingan dengan RS swasta), hanya diminati oleh masyarakat miskin yang tidak mempunyai pilihan. Posisi bersaing untuk mendapatkan pasien kelas menengah ke atas tidak ada. Sementara itu, subsidi rumah sakit pemerintah sangat kecil sehingga tidak mampu mengikat para staf rumah akit untuk bekerja secara penuh waktu. Pada gilirannya akan menyebabkan fasilitas penunjang serta fisik berada dalam kondisi buruk. Mutu pelayanan rumah sakit menjadi rendah dan rumah sakit hanya diminati oleh masyarakat miskin yang tidak mempunyai pilihan lain. Akibatnya, timbul pelayanan rumah sakit berlapis. Untuk masyarakat kaya berobat ke rumah sakit swasta, sedangkan untuk yang miskin nenggunakan pelayanan kesehatan pemerintah yang cenderung tidak sebaik swasta. Pada saat masyarakat miskin neningkat pendapatannya, maka pelayanan rumah sakit pemerintah yang bermutu rendah akan ditinggalkan.
Ada berbagai masalah dalam manajemen rumah sakit nonprofit yang seringkali timbul. Masalah pertama adalah kemampuan rumah sakit yang tidak mencukupi untuk memenuhi misi sosialnya. Beberapa rumah sakit pemerintah terlihat jelas mempunyai mutu pelayanan rendah, misalnya rumah sakit kotor, pelayanan klinik tidak terkontrol, tenaga dokter yang tidak tepat waktu, tenaga perawat yang sedikit, hingga masalah obat-obatan yang tidak mencukupi.
Masalah kedua adalah rumah sakit nonprofit cenderung tidak efisien. Sebagai contoh, rumah sakit pendidikan pemerintah di Indonesia berjalan tidak efisien. Ketidakefisienan tampak pada penggunaan poliklinik hanya saat pagi hari atau tidak seimbangnya jumlah spesialis dengan jumlah tindakan atau pasien.

Hal lain adalah membiarkan keadaan yang sepatutnya berjalan terus, misalnya jam kerja yang tidak diatur secara jelas apakah full timer atau part timer, sehingga ada pegawai rumah sakit pemerintah yang bekerja di rumah sakit swasta pada jam dinas.

Herzlinger (1999) menyatakan lembaga nonprofit mempunyai kekurangan pada tiga mekanisme yang menjamin akuntabilitas usaha. Tiga hal tersebut adalah: (1) para staf yang tidak mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi, (2) kekurangan pesaing, dan (3) tidak mempunyai indikator kinerja.
Dalam situasi ini filosofi manajemen pemasaran dapat dipergunakan untuk menghindarkan rumah sakit pemerintah dari keterpurukan sebagai lembaga jasa yang inferior.


 Source :

Kotler Philip, dkk.2008.Strategic Marketing For Health Care Organizations.San Francisco: Jossey-Bass.

Rahmatika, Yulivia.2004.Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Kasus RS Pusat Pertamina).

Trisnantoro, Laksono.2005. Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit : Antara Misi Sosial dan Tekanan Pasar.Yogyakarta: Andi Offset.Jakarta Selatan: Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.Skripsi





Senin, 22 April 2013

Photosynthesis

Masiiih ingaad Fotosintesiiis ???
Masiiih Lahhh ,,,
tapii gag se-detail duLuu ..
*Nah Lhoo ??...


Niiiee adaa Ulasaannya ..

Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimiapembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semuakehidupan aerobik di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi energi peradaban manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya.
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkanelektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis.
Organisme fotosintesis pertama kemungkinan berevolusi sekitar 3.500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah evolusi kehidupan ketika semua bentuk kehidupan di Bumi merupakan mikroorganismedan atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup ketika itu sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen sulfida--bukan air--sebagai sumber elektron. Cyanobacteria muncul kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis mengubah Bumi ketika mereka mulai mengoksigenkan atmosfer pada sekitar 2.400 juta tahun silam. Atmosfer baru ini memungkinkan evolusi kehidupan kompleks seperi protista. Pada akhirnya, tidak kurang dari satu miliar tahun silam, salah satu protista membentuk hubungan simbiosis dengan satu cyanobacteria dan menghasilkan nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga. Kloroplas pada Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang bersimbiosis ini.
Perangkat fotosintesis
PIGMEN
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwaintensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiapspektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energimatahari.
Dari semua radiasi Matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitupanjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm), dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah, sementara klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Kloroplas
Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapatpigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli. Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun tembaga (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat padamembran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Fotosistem
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya Matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi. Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron. Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem sikluselektron. Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.
Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700. Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena. Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680. P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700. Dengan potensialredoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul-molekul air.
Membran dan organel fotosintesis
Protein yang mengumpulkan cahaya untuk fotosintesis dilengkapi dengan membran sel. Cara yang paling sederhana terdapat pada bakteri, yang mana protein-protein ini tersimpan di dalam mebran plasma. Akan tetapi, membran ini dapat terlipat dengan rapat menjadi lembaran silinder yang disebut tilakoid, atau terkumpul menjadi vesikel yang disebut membran intrakitoplasma. Struktur ini dapat mengisi sebagian besar bagian dalam sel, menjadikan membran itu memiliki area permukaan yang luas dan dengan demikian meningkatkan jumlah cahaya yang dapat diserap oleh bakteri.
Pada Tumbuhan dan alga, fotosintesis terjadi di organel yang disebut kloroplas. Satu sel tumbuhan biasanya memiliki sekitar 10 sampai 100 kloroplas. Kloroplas ditutupi oleh suatu membran. Membran ini tersusun oleh membran dalam fosfolipid, membran luar fosfolipid, dan membran antara kedua membran itu. Di dalam membran terdapat cairan yang disebut stroma. Stroma mengandung tumpukan (grana) tilakoid, yang merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Tilakoid berbentuk cakram datar, dilapisi oleh membran dengan lumen atau ruang tilakoid di dalamnya. Tempat terjadinya fotosintesis adalah membran tilakoid, yang mengandung kompleks membran integral dan kompleks membran periferal, termasuk membran yang menyerap energi cahaya, yang membentuk fotosistem.
Tumbuhan menyerap cahaya menggunakan pigmen klorofil, yang merupakan alasan kenapa sebagian besar tumbuhan memiliki warna hijau. Selain klorofil, tumbuhan juga menggunakan pigmen seperikaroten dan xantofil. Alga juga menggunakan klorofil, namun memiliki beragam pigmen lainnya, misalnya fikosianin, karoten, dan xantofil pada alga hijau, fikoeritrin pada alga merah (rhodophyta) dan fukoksantin pada alga cokelat dan diatom yang menghasilkan warna yang beragam pula.
Pigmen-pigmen ini terdapat pada tumbuhan dan alga pada protein antena khusus. Pada protein tersebut semua pigmen bekerja bersama-sama secara teratur. Protein semacam itu disebut kompleks panen cahaya.
Walaupun semua sel pada bagian hijau pada tumbuhan memiliki kloroplas, sebagian besar energinya diserap di dalam daun. Sel pada jaringan dalam daun, disebut mesofil, dapat mengandung antara 450.000 sampai 800.000 kloroplas pada setiap milimeter persegi pada daun. Permukaan daun secara sergam tertutupi oleh kutikula lilin yang tahan air yang melindungi daun dari penguapan yang berlebihan dan mengurangi penyerapan sinar biru atau ultraviolet untuk mengurangi pemanasan. Lapisan epidermis yang tembus pandang memungkinkan cahaya untuk masuk melalui sel mesofilpalisade tempat sebagian besar fotosintesis berlangsung.
Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula danoksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa:
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Fotosintesis pada alga dan bakteri
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.
Proses
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika,kimia, maupun biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebutfotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalamstroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.
Organisme fotosintesis itu autotrof, yang berarti bahwa mereka menyimpan energi, mereka dapat menyintesis makanan langsung ari karbondioksida, air, dan menggunakan energi dari cahaya. Mereka menumbuhkannya sebagai bagian dari energi potensial mereka. Akan tetapi, tidak semua organisme menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk melaksanakan fotosintesis, karena fotoheterotrof menggunakan senyawa organik, dan bukan karbondioksida, sebagai sumber energi. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis menghasilkan oksigen. Ini disebut fotosintesis oksigen. Walaupun ada beberapa perbedaan antara fotosintesis oksigen pada tumbuhanalga, dan cyanobacteria, secara umum prosesnya cukup mirip pada organisme-organisme tersebut. Akan tetapi, ada beberapa jenis bakteri yang melakukan fotosintesis anoksigen, yang menyerap karbondioksida namun tidak menghasilkan oksigen.
Karbondioksida diubah menjadi gula dalam suatu proses yang disebut fiksasi karbon. Fiksasi karbon adalah reaksi redoks, jadi fotosintesis memerlukan sumber energi untuk melakukan proses ini, dan elektron yang diperlukan untuk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat, yang merupaan reaksi reduksi. Secara umum, fotosintesis adalah kebalikan dari respirasi sel, yang mana glukosa dan senyawa lainnya teroksidasi untuk menghasilkan karbondioksia, air, dan menghasilkan energi kimia. Namun, dua proses itu berlangsung melalui rangkaian reaksi kimia yang berbeda dan pada kompartemen sel yang berbeda.
Persamaan umum untuk fotosintesis adalah sebagai berikut:
2n CO2 + 2n DH2 + foton  2(CH2O)n + 2n DO
Karbondioksida + donor elektron + energi cahaya karbohidrat + donor elektron teroksidasi
Pada fotosintesis okesigen air adalah donor elektron dan, karena merupakan hidrolisis melepaskan oksigen, persamaan untuk proses ini adalah:
2n CO2 + 4n H2O + foton  2(CH2O)n + 2n O2 + 2n H2O
karbondioksida + air + energi cahaya karbohidrat + oksigen + air
Seringkali 2n molekul air dibatalkan pada kedua pihak, sehingga menghasilkan:
2n CO2 + 2n H2O + foton  2(CH2O)n + 2n O2
karbondioksida + air + energi cahaya karbohidrat + oksigen
Proses lainnya menggantikan senyawa lainnya (Seperti arsenit) dengan air pada peran suplai-elektron; mikroba menggunakan cahaya matahari untuk mengoksidasi arsenit menjadi arsenat:Persamaan untuk reaksinya adalah sebagai berikut:
CO2 + (AsO33–) + foton (AsO43–) + CO [35]
karbondioksida + arsenit + energi cahaya arsenat + karbonmonoksida (digunakan untuk membuat senyawa lainnya dalam reaksi berikutnya)
Fotosintesis terjadi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, reaksi terang atau reaksi cahaya menyerap energi cahaya dan menggunakannya untuk menghasilkan molekul penyimpan energi ATP danNADPH. Pada tahap kedua, reaksi gelap menggunakan produk ini untuk menyerap dan mengurangi karondioksida.
Sebagian besar organisme yang melakukan fotosintesis untuk menghasilkan oksigen menggunakan cahaya nampak untuk melakukannya, meskipun setidaknya tiga menggunakan radiasi inframerah.
Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul airdan cahaya Matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya Matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.
Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah:
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H-  4H+ + O2 + 2PQH2

Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah:
2PQH2 + 4PC(Cu2+) 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)

Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin.[38] Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)

Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+  4Fd (Fe3+) + 2NADPH

Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut:
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O ATP + NADPH + 3H+ + O2

Skema Z

Pada tanaman, reaksi terang terjadi pada membran tilakoid di kloroplas dan menggunakan energi cahaya untuk menyintesis ATP dan NADPH. Reaksi terang memiliki dua bentuk: siklus dan nonsiklus. Pada reaksi nonsiklus, foton diserap pada kompleks antena fotosistem II penyerap cahaya oleh klorofil dan pigmen aksesoris lainnya. Ketika molekul klorofil pada inti pusat reaksi fotosistem II memperoleh energi eksitasi yang cukup dari pigmen antena yang berdekatan dengannya, satu elektron akan dipindahkan ke molekul penerima elektron, yaitu feopftin, melalui sebuah proses yang disebut pemisahan tenaga terfotoinduksi. Elektron ini dipindahkan melalui rangkaian transport elektron, yang disebut skema Z, yang pada awalnya berfungsi untuk menghasilkan potensi kemiosmosisdi sepanjang membran. Satu enzim sintase ATP menggunakan potensi kemisomosis untuk menghasilkan ATP selama fotofosforilasi, sedangkan NADPH adalah produk dari reaksi redoks terminal pada skema Z. Elektron masuk ke molekul klorofil pada fofosistem II. Elektron ini tereksitasi karena cahaya yang diserap oleh fotosistem. Pembawa elektron kedua menerima elektron, yang lagi-lagi dilewatkan untuk menurunkan energi penerim elektron. Energi yang dihasilkan oleh penerima elektron digunakan untuk menggerakan ion hidrogen di sepanjang membran tilakoid sampai ke dalam lumen. Elektron digunakan untuk mereduksi koenzim NADP, yang memiliki fungsi pada reaksi terang. Reaksi siklus mirip dengan nonsiklus, namun berbeda pada bentuknya karena hanya menghasilkan ATP, dan tidak ada NADP (NADPH) tereduksi yang dihasilkan. Reaksi siklus hanya berlangsung pada fotosistem I. Setelah elektron dipindahkan dari fotosistem, elektron digerakkan melewati molekul penerima elektron dan dikembalikan ke fotosistem I, yang dari sanalah awalnya elektron dikeluarkan, sehingga reaksi ini diberi nama reaksi siklus.
Fotolisis Air
NADPH adalah agen pereduksi utama dalam kloroplas, menyediakan sumber elektron enerjik kepada reaksi lainnya. Produksinya meninggalkan klorofil dengan defisit elektron (teroksidasi), yang harus diperoleh dari beberapa agen pereduksi lainnya. Elektron yang hilang dari klorofil pada fotosistem I ini digantikan dari rangkaian transport elektron oleh plastosianin. Akan tetapi, karena fotosistem IImeliputi tahap pertama dari skema Z, sumber elektron eksternal siperlukan untuk mereduksi molekuk klorofil a-nya yang telah teroksidasi. Sumber elektron pada tanaman hijau dan fotosintesis cyanobacteria adalah air. Dua molekul air teroksidasi oleh oleh empat reaksi pemisahan-tenaga berturut-turut oleh fotosistem II untuk menghasilkan satu molekul oksigen diatom dan empat ionhidrogen; elektron yang dihasilkan pada tiap tahap dipindahkan ke residu tirosin redoks-aktif yang kemudian mereduksi spesies klorofil a yang berpasangan yang telah terfotooksidasi yang disebut P680 yang berguna sebagai donor elektron primer (digerakkan oleh cahaya) pada pusat reaksi fotosistem II. Oksidasi air terkatalisasi pada fotosistem oleh fotosistem II oleh suatu struktur redoks-aktif yang mengandung empat ion mangan dan satu ion kalsium; kompleks evolusi oksigen ini mengikat dua molekul air dan menyimpan empat padanannya yang telah teroksidasi yang diperlukan untuk melakukan reaksi oksidasi air. Fotosistem II adalah satu-satunya enzim biologi yang diketahui melaksanakan oksidasi air ini. Ion hidrogen berkontribusi terhadap potensi kemiosmosis transmembran yang berujung pada sintesis ATP. Oksigen adalah produk ampas dari reaksi cahaya, namun sebagian besar organisme di Bumi menggunakan oksigen untuk respirasi sel, termasuk organisme fotosintesis.

Reaksi gelap

Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.

Siklus Calvin-Benson


Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas. Fikasasi CO2 melewati proseskarboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk duamolekul 3-fosfogliserat(3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).
Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidridaasam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul darifotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusisecara konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.

Siklus Hatch-Slack


Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4. Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin, yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2.
Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa. Namun, ATP ini dapat terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa. Hal ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa.
Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadioksaloasetat. Oksaloasetat akan diubah menjadi malat. Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP. Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil. Dalam keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP.
 Sumber : Wikipedia.