BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan
gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain
yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya
sendiri bernama Human Immunodeficiency VirusHIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,
namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. (atau disingkat
HIV dan
virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh
yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal,
dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal,
anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi,
antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk
kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para
ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini
AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta
orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO
memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang
sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit
ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah
menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja,
dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari
jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana.
Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan
parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia
di semua negara.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan
dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial
tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang
terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
Sejak pertama kali ditemukan
(1987) sampai dengan Juni 2012, kasus HIV-AIDS tersebar di 378 (76%) dari 498
kabupaten/kota di seluruh (33) provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali
ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali (1987), sedangkan yang
terakhir melaporkan adanya kasus HIV (2011) adalah Provinsi Sulawesi Barat.
- Kasus HIV
- Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859 kasus, tahun 2006 (7.195 kasus), tahun 2007 (6.048 kasus), tahun 2008 (10.362 kasus), tahun 2009 (9.793 kasus), tahun 2010 (21.591 kasus), tahun 2011 (21.031 kasus), Januari-Juni 2012 (10.138 kasus). Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2012 sebanyak (9.883 (sic: seharusnya 86.762)) kasus.
- Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (21.030 kasus), diikuti Jawa Timur (11.282 kasus), Papua (8.611 kasus), Jawa Barat (6.315 kasus) dan Sumatera Utara (5.629 kasus).
- Kasus AIDS
- Sampai dengan tahun 2004 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 2.682 kasus, tahun 2005 (2.639 kasus), tahun 2006 (2.873 kasus), tahun 2007 (2.947 kasus), tahun 2008 (4.969 kasus), tahun 2009 (3.863 kasus), tahun 2010 (5.744 kasus) dan tahun 2011 (4.162 kasus), Januari-Juni 2012 (2.224 kasus). Jumlah kumulatif kasus AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Juni 2012 sebanyak 32.103 kasus.
- Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (41,5%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (30,8%), 40-49 tahun (11,6%), 15-19 (4,1%), dan 50-59 tahun (3,7%).
- Persentase kasus AIDS pada laki-laki sebanyak 70% dan perempuan 29%.
- Jumlah kasus AIDS tertinggi adalah pada wiraswasta (3.733 kasus), diikuti ibu rumah tangga (3.368 kasus), tenaga non- profesional (karyawan) (3.220 kasus), petani/peternak/nelayan (1.169 kasus), buruh kasar (1.137), anak sekolah/mahasiswa (944 kasus), dan penjaja seks (776).
- Jumlah kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta (5.118), Papua (4.865), Jawa Timur (4.664), Jawa Barat (4.043), Bali (2.775), Jawa Tengah (1.948 kasus), Kalimantan Barat (1.358 kasus), Sulawesi Selatan (999 kasus), Riau (731 kasus), dan DIY (712 kasus).
- Angka kematian (CFR) menurun dari 2,4% pada tahun 2011 menjadi 0,9% pada Juni tahun 2012.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan
alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan
sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh
karena itu kami membahasnya dalam makalah ini untuk memberikan pengetahuan
dasar mengenai HIV dan AIDS kepada setiap orang agar dapat menghindari atau terhindar
dari HIV dan AIDS.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk
memahami apa dan bagaimana masalah yang diteliti. Sesuai dengan judul makalah
ini, yaitu HIV dan AIDS
maka rumusan masalah adalah :
“Mengetahui bagaimana keadaan AIDS di
Indonesia maupun di dunia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.”
C. Tujuan
Adapun
tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah untuk mengkaji dan
mengetahui bagaimana keadaan AIDS di Indonesia maupun di dunia, serta segala sesuatu
yang berhubungan dengan AIDS.
BAB
II
EPIDEMIOLOGI
A. Epidemiologi HIV/AIDS di Dunia
Dampak
Global HIV dan AIDS sangat besar/berat, terutama di daerah yang miskin dengan
sumber daya alam dan mengakibatkan
hal-hal berikut:
1.
Dampak ekonomi negatif bagi negara
2.
Sistem perawatan kesehatan yang Berlebihan
3.
Menurunkan usia harapan hidup dari
pasien
4.
Menurunkan jumlah anak yang berhasil
bertahan hidup
5.
Meningkatkan jumlah/angka anak yatim
piatu.
Dampak pandemi
HIV dan AIDS pada diri perseorangan termasuk hal hal berikut:
·
Menyebabkan sakit dan penderitaan.
·
Mempersingkat umur hidup.
·
Kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
·
Kematian anggota keluarga, kemurungan, kemiskinan, dan
keputusasaan.
·
Penghambat perawatan kesehatan karena
adanya stigma dan diskriminasi.
·
Merusak persatuan dan struktur dukungan unit keluarga.
UNAIDS
dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama
kali diakui tahun 1981, membuat AIDS sebagai salah satu epidemik paling
menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru saja, akses perawatan antiretrovirus
bertambah baik di banyak region di dunia, epidemik AIDS diklaim bahwa
diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3 juta) hidup di tahun 2005 dan lebih
dari setengah juta (570.000) merupakan anak-anak. Secara global, antara 33,4
dan 46 juta orang kini hidup dengan HIV. Pada tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2
juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta orang dengan AIDS meninggal
dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar sejak tahun 1981.
Afrika
Sub-Sahara tetap merupakan wilayah terburuk yang terinfeksi, dengan perkiraan
21,6 sampai 27,4 juta jiwa kini hidup dengan HIV. Dua juta [1,5&-3,0 juta]
dari mereka adalah anak-anak yang usianya lebih rendah dari 15 tahun. Lebih
dari 64% dari semua orang yang hidup dengan HIV ada di Afrika Sub Sahara, lebih
dari tiga per empat (76%) dari semua wanita hidup dengan HIV. Pada tahun 2005,
terdapat 12.0 juta [10.6-13.6 juta] anak yatim/piatu AIDS hidup di Afrika Sub
Sahara. Asia Selatan dan Asia Tenggara adalah terburuk kedua yang terinfeksi
dengan besar 15%. 500.000 anak-anak mati di region ini karena AIDS.
Dua-tiga
infeksi HIV/AIDS di Asia muncul di India, dengan perkiraan 5.7 juta infeksi
(perkiraan 3.4 - 9.4 juta) (0.9% dari populasi), melewati perkiraan di Afrika
Selatan yang sebesar 5.5 juta (4.9-6.1 juta) (11.9% dari populasi) infeksi,
membuat negara ini dengan jumlah terbesar infeksi HIV di dunia.[97] Di 35
negara di Afrika dengan perataan terbesar, harapan hidup normal sebesar 48.3
tahun - 6.5 tahun sedikit daripada
akan menjadi tanpa penyakit.
Epidemiologi
HIV DAN AIDS di Dunia Menurut laporan
terakhir dari UNAIDS tahun 2007, didapatkan data sebagai berikut :
·
Jumlah
Odha 2007
Total 33,2 Juta (30,6 – 36,1 Juta)
Dewasa 30,8 Juta (28,2 & ndash; 33,6 Juta)
Perempuan 15,4 Juta (13,9 – 16,6 Juta)
Anak <15 th 2,5 Juta (2,2 – 2,6 Juta)
·
Orang
yang baru terinfeksi HIV 2007
Total 2,5
Juta (1,8 – 4,1 Juta)
Dewasa
2,1
Juta (1,4 -3,6 Juta)
Anak <15
th
420.000 (350.000 – 540.000)
·
Kematian
akibat AIDS 2007
Total
2,1 Juta (1,9 – 2,4
Juta)
Dewasa
1,7
Juta (1,6 – 2,1 Juta)
Anak <15
th
330.000 (310.000 – 380.000)
Ø
Setiap
hari di dunia orang muda terinfeksi HIV setiap 15 detik
Ø
Hampir
1.800 bayi per hari lahir telah terinfeksi
Epidemiologi HIV DAN AIDS di Asia Selatan dan Asia Tenggara
·
Jumlah
Odha tahun 2007
Total
4 Juta (3.3– 4,. Juta)
(dewasa dan anak) §
Dewasa
Prevalensi 0,3% (0,2 –
0,4%)
·
Orang
yang baru terinfeksi 2007
Total
350.000 (180.000 - 740.000)
·
Kematian
akibat AIDS 2007
Total
270.000 (230.000 –
380.000)
Tantangan
PMTCT di Asia
:: PMTCT.net :: Jaringan Pencegahan HIV dari Ibu ke Anak
Negara
|
Perkiraan bayi dengan HIV yang lahir/thn
|
·
India
|
500,000
|
·
China
|
70,000
|
·
Myanmar
|
23,000
|
·
Thailand
|
18,000
|
·
Kamboja
|
9,000
|
·
Indonesia
|
3,000
|
·
Malaysia
|
1,700
|
·
Laos
|
800
|
·
Vietnam
|
600
|
Negara dengan
penderita HIV AIDS terbanyak di dunia Pada tahun 2011 lalu, ada sekitar 35 juta
orang yang terinfeksi oleh virus dan epidemi HIV. Benua Afrika memiliki jumlah
tertinggi sebagai akibat tingkat kemiskinan yang tinggi, sehingga akses ke
perawatan kesehatan sangat minim. Banyak negara yang sangat minim jumlah
lembaga yang memantau penyebaran HIV. Berikut adalah daftar 10 negara dengan
infeksi virus HIV tertinggi.
1. Afrika Selatan:
Sebanyak 5,7 juta
orang terinfeksi dengan virus HIV di Afrika Selatan. Tingkat prevalensi dewasa
adalah 17,9% menurut CIA World Fact Book statistik. Di Afrika Selatan anak juga
dipengaruhi oleh virus. Sebanyak 11,2% dari kejadian HIV pada anak-anak dan pemuda
yang berada di bawah usia 24 tahun. Ketika dicari proporsi jumlah mereka yang
mengidap HIV dengan jumlah penduduk, ternyata anak-anak menyumbang 11% dari
total populasi.
2. Nigeria
Dari 155, 215, 573
orang yang tinggal di Nigeria, sekitar 3,3 juta terinfeksi oleh virus HIV.
Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 3,6% pada tahun 2009. Penyebab
utama dari kasus HIV di Nigeria adalah seks tanpa kondom antara heteroseksual.
3. India
Daftar Dari 1
milyar orang yang hidup di India, 2,4 juta dipengaruhi oleh virus HIV, menurut
statistik tahun 2011.
4. Kenya
Keluar dari 41,
070, 934 orang yang tinggal di Kenya pada tahun 2011, 1,5 juta terinfeksi oleh
virus HIV, sehingga Kenya menjadi 4 terbesar di dunia. Angka prevalensi di
antara orang dewasa adalah 6,3%. Kasus-kasus terburuk terlihat pada anak-anak.
Hanya 1 dari 3 anak-anak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan melawan
virus. Pemerintah Kenya bekerja keras untuk memerangi epidemi ini.Negara
Penderita HIV Aids Terbesar.
5. Mozambik
Tahun 2011 Sekitar
6% dari populasi Mozambik dan 1,4 juta orang terkena oleh virus HIV tahun 2011.
Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 11,5%. 130.000 dari mereka yang
terinfeksi adalah anak-anak.
6. Tanzania
Sekitar 3% dari
total populasi dan 1,4 juta orang di Tanzania yang terinfeksi HIV tahun 2011.
Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 5,6% Komisi pemberantasan AIDS
di Tanzania didirikan pada tahun 2002 untuk membantu menanggapi masalah
pertumbuhan epidemic HIV. Hal ini sebagai respon terhadap lebih dari 100.000
anak yang terinfeksi oleh virus dan lebih dari 60% dari jumlah ini adalah
perempuan.
7. Zimbabwe:
Sekitar 10% dari
total populasi yaitu sekitar 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Zimbabwe pada
tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 14,3%. Jumlah ini telah mulai
melambat dengan bantuan pemerintah dan tim lainnya. Pendidikan dan tes sukarela
telah ditetapkan secara nasional.
8. Uganda:
Sekitar 3,5% dari
total populasi yaitu 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Uganda pada tahun 2011.
Tingkat prevalensi dewasa adalah 6,5%. Seperti di Zimbabwe, Uganda mengambil
inisiatif bertujuan memerangi virus dan epidemi HIV.
9. Amerika Serikat:
Sekitar 0,40% dari
total populasi yaitu 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Amerika Serikat pada
tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 0,6%. Pria Afrika dan Amerika yang
homoseksual merupakan pemberi persentase tertinggi dari populasi ini. Pada
tahun 2009, sekitar 4.000 anak-anak terjangkit virus AIDS melalui penularan
dari ibu-anak.
10. Swaziland
Menurut statistik
yang dilakukan pada tahun 2011 oleh CIA World Factbook, 180.000 orang yang
hidup di Swaziland terinfeksi virus HIV. Angka prevalensi di antara orang
dewasa adalah 25,9% dan merupakan yang tertinggi dari semua negara.
B.
Epidemiologi
HIV/AIDS di Indonesia
Statistik
Kasus AIDS di Indonesia – dilapor s/d Juni 2012
Dalam triwulan
April s.d. Juni 2012 dilaporkan tambahan kasus HIV & AIDS sebagaimana
berikut:
·
HIV:
3892
·
AIDS:
1673
Jumlah kasus HIV
& AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d. 30 Juni 2012 adalah:
·
HIV:
9883
·
AIDS:
2224
Secara kumulatif
kasus HIV & AIDS 1 Januari 1987 s.d. 30 Juni 2012, terdiri dari:
·
HIV:
86762
·
AIDS:
32103
Tabel 1. Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin
|
AIDS
|
Laki-laki
|
21707
|
Perempuan
|
8970
|
Tak Diketahui
|
304
|
Jumlah
|
30981
|
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012
Tabel
2. Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko
Faktor Risiko
|
AIDS
|
Heteroseksual
|
18680
|
Homo-Biseksual
|
1014
|
Penasun
|
10265
|
Transfusi Darah
|
73
|
Transmisi Perinatal
|
912
|
Tak Diketahui
|
1153
|
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012
Tabel
3. Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur
Golongan Umur
|
AIDS
|
<1
|
296
|
1 – 4
|
459
|
5 – 14
|
221
|
15 - 19
|
1134
|
20 - 29
|
13761
|
30 - 39
|
9632
|
40 - 49
|
3192
|
49 - 59
|
1008
|
>60
|
255
|
Tak Diketahui
|
1023
|
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012
Tabel
4. Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Menurut Provinsi
No.
|
Provinsi
|
HIV
|
AIDS
|
1
|
DKI Jakarta
|
20775
|
5118
|
2
|
Papua
|
8611
|
4865
|
3
|
Jawa Timur
|
11282
|
4663
|
4
|
Jawa Barat
|
6315
|
4043
|
5
|
Bali
|
5393
|
2755
|
6
|
Jawa Tengah
|
4017
|
1948
|
7
|
Kalimantan Barat
|
3353
|
1358
|
8
|
Sulawesi Selatan
|
2714
|
999
|
9
|
Riau
|
1216
|
731
|
10
|
DI Yogyakarta
|
1519
|
712
|
11
|
Sumatera Utara
|
5629
|
515
|
12
|
Sumatera Barat
|
633
|
461
|
13
|
Banten
|
2458
|
459
|
14
|
Kepulauan Riau
|
2571
|
425
|
15
|
Sulawesi Utara
|
1664
|
410
|
16
|
Nusatenggara Timur
|
1231
|
382
|
17
|
Sumatera Selatan
|
1084
|
322
|
18
|
Jambi
|
303
|
302
|
19
|
Nusatenggara Barat
|
489
|
261
|
20
|
Maluku
|
782
|
245
|
21
|
Lampung
|
608
|
192
|
22
|
Papua Barat
|
1534
|
173
|
23
|
Bengkulu
|
132
|
155
|
24
|
Bangka Belitung
|
253
|
138
|
25
|
Kalimantan Tengah
|
94
|
100
|
26
|
NAD
|
65
|
99
|
27
|
Sulawesi Tenggara
|
96
|
90
|
28
|
Maluku Utara
|
100
|
55
|
29
|
Kalimantan Selatan
|
135
|
49
|
30
|
Kalimantan Timur
|
1539
|
48
|
31
|
Gorontalo
|
21
|
18
|
32
|
Sulawesi Tengah
|
116
|
12
|
33
|
Sulawesi Barat
|
30
|
0
|
|
Jumlah
|
86762
|
32103
|
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012
Tabel
5. Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Provinsi
No.
|
Provinsi
|
Prevalensi
|
1
|
Papua
|
171.70
|
2
|
Bali
|
70.81
|
3
|
DKI Jakarta
|
53.27
|
4
|
Kalimantan Barat
|
30.89
|
5
|
Kepulauan Riau
|
25.31
|
6
|
Papua Barat
|
22.75
|
7
|
DI Yogyakarta
|
20.59
|
8
|
Sulawesi Utara
|
18.06
|
9
|
Maluku
|
15.98
|
10
|
Riau
|
13.20
|
11
|
Jawa Timur
|
12.44
|
12
|
Sulawesi Selatan
|
12.43
|
13
|
Bangka Belitung
|
11.28
|
14
|
Jambi
|
9.77
|
15
|
Sumatera Barat
|
9.51
|
16
|
Jawa Barat
|
9.39
|
17
|
Bengkulu
|
9.04
|
18
|
Nusatenggara Timur
|
8.16
|
19
|
Jawa Tengah
|
6.02
|
20
|
Nusatenggara Barat
|
5.80
|
21
|
Maluku Utara
|
5.30
|
22
|
Kalimantan Tengah
|
4.52
|
23
|
Banten
|
4.32
|
24
|
Sumatera Selatan
|
4.32
|
25
|
Sulawesi Tenggara
|
4.03
|
26
|
Sumatera Utara
|
3.97
|
27
|
Lampung
|
2.52
|
28
|
NAD
|
2.20
|
29
|
Gorontalo
|
1.73
|
30
|
Kalimantan Timur
|
1.35
|
31
|
Kalimantan Selatan
|
1.35
|
32
|
Sulawesi Tengah
|
0.46
|
33
|
Sulawesi Barat
|
0.00
|
|
Nasional
|
13.51
|
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012
Tabel 6. Jumlah Kasus Baru HIV & AIDS dan Kematian Berdasarkan
Tahun Pelaporan
Tahun
|
HIV
|
AIDS
|
Mati
|
1987
|
|
5
|
2
|
1988
|
|
2
|
2
|
1989
|
|
5
|
4
|
1990
|
|
5
|
1
|
1991
|
|
15
|
10
|
1992
|
|
13
|
3
|
1993
|
|
24
|
9
|
1994
|
|
20
|
9
|
1995
|
|
23
|
10
|
1996
|
|
42
|
10
|
1997
|
|
44
|
4
|
1998
|
|
60
|
20
|
1999
|
|
94
|
22
|
2000
|
|
255
|
83
|
2001
|
|
219
|
45
|
2002
|
|
345
|
86
|
2003
|
|
316
|
140
|
2004
|
|
1195
|
420
|
2005 (HIV: 1987-2005)
|
859
|
2639
|
509
|
2006
|
7195
|
2873
|
635
|
2007
|
6048
|
2947
|
788
|
2008
|
10362
|
4969
|
711
|
2009
|
9793
|
3863
|
331
|
2010
|
21591
|
5744
|
979
|
2011
|
21031
|
4162
|
579
|
2012 s.d. Juni
|
9883
|
2224
|
211
|
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Epidemiologi HIV/AIDS di Dunia
Pada awal tahun
1979 setelah berbagai laporan dari Afrika, Haiti dan Amerika Serikat mencatat
adanya infeksi oleh kuman oportunistik yang sangat jarang dan neoplasma pada pasien
yang awalnya diperkirakan dalam keadaan sehat. Dari bukti epidemiologi
diperkirakan bahwa virus HIV pertama kali muncul di Afrika. Tidak heran jika
kasus AIDS yang terdapat di Afrika terus meningkat dan merupakan kasus
tertinggi dari seluruh dunia, ini terjadi khususnya pada bagian Afrika
sub-sahara.
Afrika Sub-Sahara
tetap merupakan wilayah terburuk yang terinfeksi, dengan perkiraan 21,6 sampai
27,4 juta jiwa kini hidup dengan HIV. Dua juta [1,5&-3,0 juta] dari mereka
adalah anak-anak yang usianya lebih rendah dari 15 tahun. Lebih dari 64% dari
semua orang yang hidup dengan HIV ada di Afrika Sub Sahara, lebih dari tiga per
empat (76%) dari semua wanita hidup dengan HIV. Pada tahun 2005, terdapat 12.0
juta [10.6-13.6 juta] anak yatim/piatu AIDS hidup di Afrika Sub Sahara.
Pada tahun 2011 di Afrika Selatan tercatat sebanyak 5,7
juta orang terinfeksi dengan virus HIV di Afrika Selatan. Tingkat prevalensi
dewasa adalah 17,9% menurut CIA World Fact Book statistik. Di Afrika Selatan
anak juga dipengaruhi oleh virus. Sebanyak 11,2% dari kejadian HIV pada
anak-anak dan pemuda yang berada di bawah usia 24 tahun. Ketika dicari proporsi
jumlah mereka yang mengidap HIV dengan jumlah penduduk, ternyata anak-anak
menyumbang 11% dari total populasi.
B.
Epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia
1.
Distribusi HIV/AIDS
menurut Jenis Kelamin
Penderita AIDS
untuk Jenis kelamin laki-laki sebesar 21707 jiwa, perempuan sebesar 8970 jiwa dan untuk Tak Diketahui sebesar 304 jiwa, dimana penderita lebih banyak pada
jenis kelamin laki-laki.
2.
Distribusi HIV/AIDS
menurut Faktor Risiko
Kumulatif kasus HIV/AIDS menurut factor Risiko tertingggi pada Heteroseksual sebanyak 18680 jiwa, IDU sebesar 10265 jiwa , Tak Diketahui sebanyak 1153 jiwa,
Homo-Biseksual sebanyak 1014, Transmisi Perinatal sebanyak 912 jiwa dan
Transfusi Darah sebanyak 73 jiwa.
3.
Distribusi HIV/AIDS
menurut Orang
Kasus HIV/AIDS di Indonesia
mempunyai Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29
tahun , diikuti kelompok umur 30-39 tahun , dan
di ikuti oleh kelompok umur 40-49 tahun.
Kasus HIV/AIDS di Indonesia tertinggi pada kelompok umur remaja dan
produktif berkaitan dengan gaya hidup terutama perilaku seksual dan
penyalahgunaan Napza.
o
Remaja
memilki dorongan akan rasa ingin tahu sangat besar kecenderungan mencoba-coba melakukan
sesuatu.
o
Pengaruh
Pergaulan teman sebaya
o
Pengaruh
informasi global (media audio-visual) yang semakin mudah diakses
o
kasus
AIDS pada Laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan Tingkat mobilitas yang tinggi, merasa tidak
puas dirumah sehingga suka “jajan diluar”.
o
Kasus
AIDS tertinggi pada pekerja Swasta/wiraswasta
tidak begitu terikat dengan jam kerja yang tetap, disamping itu memilki
modal yang cukup.
4.
Jumlah
kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga Agustus 2012 mencapai 32103 kasus ,kasus
yang tersebar dan 33 propinsi di Indonesia.
Persebaran kasus HIV/AIDS di lima (5) provinsi tertinggi adalah DKI
Jakarta 5118 kasus, disusul Papua dengan jumlah kasus sebanyak 4865 kasus,
Jawa Timur 4663 kasus, Jawa Barat 4043 kasus, dan Bali 2775 kasus.
penyebarannya
kasus HIV/AIDS di Jakarta. Jawa Barat, Jawa Timur, Papua dan Bali. disebabkan karena:
o
Tingkat
mobilitas penduduk yang tinggi di daerah tersebut (JKT, Jabar, Jatim, Bali)
o
kepadatan
penduduk di empat provinsi (JKT, Jabar, Jatim, Bali)
o
kemudahan
masyarakat dalam mendapatkan jarum suntik, narkoba, dan obat-obatan terlarang
o
Peran
media yang membuat maraknya video-video
pornio di internet
o
tersedianya
sarana-sarana yang menjadi lokasi prostitusi, seperti panti pijat, warung
remang- remang, café , hotel,dll.
o
Di
Papua, Hal ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS yang
rendah, sulitnya memperoleh kondom
o
Di
Bali ,karena Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi tujuan
wisata baik domestik maupun internasional.
5.
Distribusi
HIV/AIDS Menurut Waktu
Dalam
waktu kurun 10 tahun pertama, jumlah kasus HIV/AIDS masih rendah, tetapi sejak
akhir 2002 terlihat kenaikan yang sangat tajam. Pada akhir 1997 jumlah kumulatif kasus HIV /AIDS menjadi 44 kasus. Pada akhir
tahun 2003, jumlah kasus HIV /AIDS berjumlah
316 kasus, pada tahun 2004 berjumlah 1195 kasus, pada akhir tahun 2005 naik dua kali lipat menjadi 2639 kasus dan pada akhir tahun 2006 sudah menjadi
2873 kasus. pada tahun 2009 jumlah
kumulatif kasus HIV /AIDS naik menjadi
3863 , Jumlah kumulatif kasus
HIV/AIDS hingga Agustus 2012 sudah
mencapai 2224 kasus yang tersebar di 33 propinsi di Indonesia
Peningkatan
kasus tiap tahun , disebabkan oleh beberapa factor. Antara lain :
o Dampak negatif dari
globalisasi dan modernisasi dimana bergesernya nilai-nilai tradisional
o Dampak dari perkembangan teknologi
yang biaa memberikan kemudahan mengakses
sarana informasi ( baik melalui media cetak maupun elektronik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
-
HIV merupakan sebuah virus berbahaya
yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Selain itu, virus inilah
yang menyebabkan AIDS.
-
AIDS (Aqcuired Immune Deficiency
Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh sehingga tubuh
rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.
-
Dari
bukti epidemiologi diperkirakan bahwa virus HIV pertama kali muncul di Afrika. Kasus AIDS yang terdapat di Afrika terus meningkat dan
merupakan kasus tertinggi dari seluruh dunia, ini terjadi khususnya pada bagian
Afrika sub-sahara.
-
Pada data HIV / AIDS di Indonesia maka,
·
Berdasrkan provinsi : provisnsi dengan kasus terbanyak
adalah DKI Jakarta dan diikuti oleh
Papua
·
Berdasarkan jenis kelamin : terbesar ada pada laki-laki yaitu
sekitar 21.707 orang
·
Berdasarkan kelompok umur : terbanyak pada kelompok umu 20 – 29 tahun
·
Berdasarkan cara penularan : terbanyak pada pasangan heteroseksual .
B.
SARAN
Kami menyarankan agar :
·
Pemerintah dalam hal ini harus bertindak
proaktif untuk mencegah peningkatan kasus HIV/AIDS pada kelompok umur produktif
(20-29 thn)
·
Wawasan mengenai dampak penggunaan Napza
utamanya dengan jarum suntik harus terus dikembangkan dan disosialisasikan pada
masyarakat, utamnya pada siswa dan mahasiswa
·
Kesadaran tentang kesehatan reproduksi
juga harus mendapat perhatian yang lebih. Pengetahuan tentang penularan
penyakit yang diakibatkan oleh multiple sex partner perlu juga dikembangkan
lebih lanjut