Senin, 12 November 2012

HIV / AIDS


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency VirusHIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. (atau disingkat
     HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
     Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
      Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
Sejak pertama kali ditemukan (1987) sampai dengan Juni 2012, kasus HIV-AIDS tersebar di 378 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh (33) provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali (1987), sedangkan yang terakhir melaporkan adanya kasus HIV (2011) adalah Provinsi Sulawesi Barat.
  1. Kasus HIV
    1. Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859 kasus, tahun 2006 (7.195 kasus), tahun 2007 (6.048 kasus), tahun 2008 (10.362 kasus), tahun 2009 (9.793 kasus), tahun 2010 (21.591 kasus), tahun 2011 (21.031 kasus), Januari-Juni 2012 (10.138 kasus). Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2012 sebanyak (9.883 (sic: seharusnya 86.762)) kasus.
    2. Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (21.030 kasus), diikuti Jawa Timur (11.282 kasus), Papua (8.611 kasus), Jawa Barat (6.315 kasus) dan Sumatera Utara (5.629 kasus).
  2. Kasus AIDS
    1. Sampai dengan tahun 2004 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 2.682 kasus, tahun 2005 (2.639 kasus), tahun 2006 (2.873 kasus), tahun 2007 (2.947 kasus), tahun 2008 (4.969 kasus), tahun 2009 (3.863 kasus), tahun 2010 (5.744 kasus) dan tahun 2011 (4.162 kasus), Januari-Juni 2012 (2.224 kasus). Jumlah kumulatif kasus AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Juni 2012 sebanyak 32.103 kasus.
    2. Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (41,5%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (30,8%), 40-49 tahun (11,6%), 15-19 (4,1%), dan 50-59 tahun (3,7%).
    3. Persentase kasus AIDS pada laki-laki sebanyak 70% dan perempuan 29%.
    4. Jumlah kasus AIDS tertinggi adalah pada wiraswasta (3.733 kasus), diikuti ibu rumah tangga (3.368 kasus), tenaga non- profesional (karyawan) (3.220 kasus), petani/peternak/nelayan (1.169 kasus), buruh kasar (1.137), anak sekolah/mahasiswa (944 kasus), dan penjaja seks (776).
    5. Jumlah kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta (5.118), Papua (4.865), Jawa Timur (4.664), Jawa Barat (4.043), Bali (2.775), Jawa Tengah (1.948 kasus), Kalimantan Barat (1.358 kasus), Sulawesi Selatan (999 kasus), Riau (731 kasus), dan DIY (712 kasus).
    6. Angka kematian (CFR) menurun dari 2,4% pada tahun 2011 menjadi 0,9% pada Juni tahun 2012.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu kami membahasnya dalam makalah ini untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai HIV dan AIDS kepada setiap orang agar dapat menghindari atau terhindar dari HIV dan AIDS.
B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana masalah yang diteliti. Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu HIV dan AIDS maka rumusan masalah adalah  :

Mengetahui bagaimana keadaan AIDS di Indonesia maupun di dunia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.”

C.      Tujuan
Adapun tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui bagaimana keadaan AIDS di Indonesia maupun di dunia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.

BAB II
EPIDEMIOLOGI

A.      Epidemiologi HIV/AIDS di Dunia
Dampak Global HIV dan AIDS sangat besar/berat, terutama di daerah yang miskin dengan sumber daya alam dan mengakibatkan hal-hal berikut: 
1.      Dampak ekonomi negatif bagi negara 
2.      Sistem perawatan kesehatan yang Berlebihan
3.      Menurunkan usia harapan hidup dari pasien 
4.      Menurunkan jumlah anak yang berhasil bertahan hidup 
5.      Meningkatkan jumlah/angka anak yatim piatu.    
Dampak pandemi HIV dan AIDS pada diri perseorangan termasuk hal hal berikut: 
·         Menyebabkan sakit dan penderitaan.
·         Mempersingkat umur hidup.
·         Kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
·         Kematian anggota keluarga, kemurungan, kemiskinan, dan keputusasaan.
·         Penghambat perawatan kesehatan karena adanya stigma dan diskriminasi.
·         Merusak persatuan dan struktur dukungan unit keluarga.

UNAIDS dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981, membuat AIDS sebagai salah satu epidemik paling menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru saja, akses perawatan antiretrovirus bertambah baik di banyak region di dunia, epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3 juta) hidup di tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan anak-anak. Secara global, antara 33,4 dan 46 juta orang kini hidup dengan HIV. Pada tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta orang dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar sejak tahun 1981.
Afrika Sub-Sahara tetap merupakan wilayah terburuk yang terinfeksi, dengan perkiraan 21,6 sampai 27,4 juta jiwa kini hidup dengan HIV. Dua juta [1,5&-3,0 juta] dari mereka adalah anak-anak yang usianya lebih rendah dari 15 tahun. Lebih dari 64% dari semua orang yang hidup dengan HIV ada di Afrika Sub Sahara, lebih dari tiga per empat (76%) dari semua wanita hidup dengan HIV. Pada tahun 2005, terdapat 12.0 juta [10.6-13.6 juta] anak yatim/piatu AIDS hidup di Afrika Sub Sahara. Asia Selatan dan Asia Tenggara adalah terburuk kedua yang terinfeksi dengan besar 15%. 500.000 anak-anak mati di region ini karena AIDS.
Dua-tiga infeksi HIV/AIDS di Asia muncul di India, dengan perkiraan 5.7 juta infeksi (perkiraan 3.4 - 9.4 juta) (0.9% dari populasi), melewati perkiraan di Afrika Selatan yang sebesar 5.5 juta (4.9-6.1 juta) (11.9% dari populasi) infeksi, membuat negara ini dengan jumlah terbesar infeksi HIV di dunia.[97] Di 35 negara di Afrika dengan perataan terbesar, harapan hidup normal sebesar 48.3 tahun - 6.5 tahun sedikit daripada akan menjadi tanpa penyakit.
                Epidemiologi HIV DAN AIDS di Dunia  Menurut laporan terakhir dari UNAIDS tahun 2007, didapatkan data sebagai berikut :         
·         Jumlah Odha 2007    
Total                                 33,2   Juta (30,6 – 36,1 Juta)  
Dewasa                            30,8   Juta (28,2 & ndash; 33,6 Juta)      
Perempuan                       15,4   Juta (13,9 – 16,6 Juta)     
Anak <15 th                     2,5   Juta (2,2 &ndash; 2,6 Juta)                
·         Orang yang baru terinfeksi HIV 2007  
Total                                 2,5   Juta (1,8 &ndash; 4,1 Juta)  
Dewasa                            2,1   Juta (1,4 -3,6 Juta)  
Anak <15 th                     420.000   (350.000 &ndash; 540.000)           
·         Kematian akibat AIDS 2007  
Total                                 2,1 Juta (1,9 &ndash; 2,4 Juta) 
Dewasa                            1,7   Juta (1,6 &ndash; 2,1 Juta)  
Anak <15 th                     330.000   (310.000 &ndash; 380.000) 
Ø  Setiap hari di dunia orang muda terinfeksi HIV setiap 15 detik
Ø  Hampir 1.800 bayi per hari lahir telah terinfeksi



   Epidemiologi HIV DAN AIDS di Asia Selatan dan Asia Tenggara        
·         Jumlah Odha tahun 2007  
Total            4   Juta (3.3&ndash; 4,. Juta) (dewasa dan anak)   §
Dewasa       Prevalensi   0,3% (0,2 &ndash; 0,4%)    
       
·         Orang yang baru terinfeksi 2007     
Total            350.000  (180.000 - 740.000)            
·         Kematian akibat AIDS 2007  
Total            270.000   (230.000 &ndash; 380.000)     
   Tantangan PMTCT di Asia 
:: PMTCT.net :: Jaringan Pencegahan HIV dari Ibu ke Anak
         Negara
Perkiraan bayi dengan HIV yang lahir/thn            
·         India
500,000            
·         China
70,000          
·         Myanmar
23,000            
·         Thailand
18,000            
·         Kamboja
9,000            
·         Indonesia
3,000          
·         Malaysia
1,700            
·         Laos
800         
·         Vietnam
600     



Negara dengan penderita HIV AIDS terbanyak di dunia Pada tahun 2011 lalu, ada sekitar 35 juta orang yang terinfeksi oleh virus dan epidemi HIV. Benua Afrika memiliki jumlah tertinggi sebagai akibat tingkat kemiskinan yang tinggi, sehingga akses ke perawatan kesehatan sangat minim. Banyak negara yang sangat minim jumlah lembaga yang memantau penyebaran HIV. Berikut adalah daftar 10 negara dengan infeksi virus HIV tertinggi.
1. Afrika Selatan:
Sebanyak 5,7 juta orang terinfeksi dengan virus HIV di Afrika Selatan. Tingkat prevalensi dewasa adalah 17,9% menurut CIA World Fact Book statistik. Di Afrika Selatan anak juga dipengaruhi oleh virus. Sebanyak 11,2% dari kejadian HIV pada anak-anak dan pemuda yang berada di bawah usia 24 tahun. Ketika dicari proporsi jumlah mereka yang mengidap HIV dengan jumlah penduduk, ternyata anak-anak menyumbang 11% dari total populasi.
2. Nigeria
Dari 155, 215, 573 orang yang tinggal di Nigeria, sekitar 3,3 juta terinfeksi oleh virus HIV. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 3,6% pada tahun 2009. Penyebab utama dari kasus HIV di Nigeria adalah seks tanpa kondom antara heteroseksual.
3. India
Daftar Dari 1 milyar orang yang hidup di India, 2,4 juta dipengaruhi oleh virus HIV, menurut statistik tahun 2011.
4. Kenya
Keluar dari 41, 070, 934 orang yang tinggal di Kenya pada tahun 2011, 1,5 juta terinfeksi oleh virus HIV, sehingga Kenya menjadi 4 terbesar di dunia. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 6,3%. Kasus-kasus terburuk terlihat pada anak-anak. Hanya 1 dari 3 anak-anak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan melawan virus. Pemerintah Kenya bekerja keras untuk memerangi epidemi ini.Negara Penderita HIV Aids Terbesar.
5. Mozambik
Tahun 2011 Sekitar 6% dari populasi Mozambik dan 1,4 juta orang terkena oleh virus HIV tahun 2011. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 11,5%. 130.000 dari mereka yang terinfeksi adalah anak-anak.
6. Tanzania
Sekitar 3% dari total populasi dan 1,4 juta orang di Tanzania yang terinfeksi HIV tahun 2011. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 5,6% Komisi pemberantasan AIDS di Tanzania didirikan pada tahun 2002 untuk membantu menanggapi masalah pertumbuhan epidemic HIV. Hal ini sebagai respon terhadap lebih dari 100.000 anak yang terinfeksi oleh virus dan lebih dari 60% dari jumlah ini adalah perempuan.
7. Zimbabwe:
Sekitar 10% dari total populasi yaitu sekitar 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Zimbabwe pada tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 14,3%. Jumlah ini telah mulai melambat dengan bantuan pemerintah dan tim lainnya. Pendidikan dan tes sukarela telah ditetapkan secara nasional.
8. Uganda:
Sekitar 3,5% dari total populasi yaitu 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Uganda pada tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 6,5%. Seperti di Zimbabwe, Uganda mengambil inisiatif bertujuan memerangi virus dan epidemi HIV.
9. Amerika Serikat:
Sekitar 0,40% dari total populasi yaitu 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Amerika Serikat pada tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 0,6%. Pria Afrika dan Amerika yang homoseksual merupakan pemberi persentase tertinggi dari populasi ini. Pada tahun 2009, sekitar 4.000 anak-anak terjangkit virus AIDS melalui penularan dari ibu-anak.
10. Swaziland
Menurut statistik yang dilakukan pada tahun 2011 oleh CIA World Factbook, 180.000 orang yang hidup di Swaziland terinfeksi virus HIV. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 25,9% dan merupakan yang tertinggi dari semua negara.

B.       Epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia
Statistik Kasus AIDS di Indonesia – dilapor s/d Juni 2012
Dalam triwulan April s.d. Juni 2012 dilaporkan tambahan kasus HIV & AIDS sebagaimana berikut:
·         HIV: 3892 
·         AIDS: 1673
Jumlah kasus HIV & AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d. 30 Juni 2012 adalah:
·         HIV: 9883
·         AIDS: 2224
Secara kumulatif kasus HIV & AIDS 1 Januari 1987 s.d. 30 Juni 2012, terdiri dari:
·         HIV: 86762
·         AIDS: 32103








Tabel 1. Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
AIDS
Laki-laki
21707
Perempuan
8970
Tak Diketahui
304
Jumlah
30981
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012

Tabel 2. Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko

Faktor Risiko
AIDS
Heteroseksual
18680
Homo-Biseksual
1014
Penasun
10265
Transfusi Darah
73
Transmisi Perinatal
912
Tak Diketahui
1153
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012





Tabel 3. Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur
Golongan Umur
AIDS
<1
296
1 – 4
459
5 – 14
221
15 - 19
1134
20 - 29
13761
30 - 39
9632
40 - 49
3192
49 - 59
1008
>60
255
Tak Diketahui
1023
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012











Tabel 4. Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Menurut Provinsi
No.
Provinsi
HIV
AIDS
1
DKI Jakarta
20775
5118
2
Papua
8611
4865
3
Jawa Timur
11282
4663
4
Jawa Barat
6315
4043
5
Bali
5393
2755
6
Jawa Tengah
4017
1948
7
Kalimantan Barat
3353
1358
8
Sulawesi Selatan
2714
999
9
Riau
1216
731
10
DI Yogyakarta
1519
712
11
Sumatera Utara
5629
515
12
Sumatera Barat
633
461
13
Banten
2458
459
14
Kepulauan Riau
2571
425
15
Sulawesi Utara
1664
410
16
Nusatenggara Timur
1231
382
17
Sumatera Selatan
1084
322
18
Jambi
303
302
19
Nusatenggara Barat
489
261
20
Maluku
782
245
21
Lampung
608
192
22
Papua Barat
1534
173
23
Bengkulu
132
155
24
Bangka Belitung
253
138
25
Kalimantan Tengah
94
100
26
NAD
65
99
27
Sulawesi Tenggara
96
90
28
Maluku Utara
100
55
29
Kalimantan Selatan
135
49
30
Kalimantan Timur
1539
48
31
Gorontalo
21
18
32
Sulawesi Tengah
116
12
33
Sulawesi Barat
30
0

Jumlah
86762
32103
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012










Tabel 5. Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Provinsi
No.
Provinsi
Prevalensi
1
Papua
171.70
2
Bali
70.81
3
DKI Jakarta
53.27
4
Kalimantan Barat
30.89
5
Kepulauan Riau
25.31
6
Papua Barat
22.75
7
DI Yogyakarta
20.59
8
Sulawesi Utara
18.06
9
Maluku
15.98
10
Riau
13.20
11
Jawa Timur
12.44
12
Sulawesi Selatan
12.43
13
Bangka Belitung
11.28
14
Jambi
9.77
15
Sumatera Barat
9.51
16
Jawa Barat
9.39
17
Bengkulu
9.04
18
Nusatenggara Timur
8.16
19
Jawa Tengah
6.02
20
Nusatenggara Barat
5.80
21
Maluku Utara
5.30
22
Kalimantan Tengah
4.52
23
Banten
4.32
24
Sumatera Selatan
4.32
25
Sulawesi Tenggara
4.03
26
Sumatera Utara
3.97
27
Lampung
2.52
28
NAD
2.20
29
Gorontalo
1.73
30
Kalimantan Timur
1.35
31
Kalimantan Selatan
1.35
32
Sulawesi Tengah
0.46
33
Sulawesi Barat
0.00

Nasional
13.51
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012










Tabel 6. Jumlah Kasus Baru HIV & AIDS dan Kematian Berdasarkan Tahun Pelaporan
Tahun
HIV
AIDS
Mati
1987

5
2
1988

2
2
1989

5
4
1990

5
1
1991

15
10
1992

13
3
1993

24
9
1994

20
9
1995

23
10
1996

42
10
1997

44
4
1998

60
20
1999

94
22
2000

255
83
2001

219
45
2002

345
86
2003

316
140
2004

1195
420
2005 (HIV: 1987-2005)
859
2639
509
2006
7195
2873
635
2007
6048
2947
788
2008
10362
4969
711
2009
9793
3863
331
2010
21591
5744
979
2011
21031
4162
579
2012 s.d. Juni
9883
2224
211
Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2012

















BAB III
PEMBAHASAN
A. Epidemiologi HIV/AIDS di Dunia
Pada awal tahun 1979 setelah berbagai laporan dari Afrika, Haiti dan Amerika Serikat mencatat adanya infeksi oleh kuman oportunistik yang sangat jarang dan neoplasma pada pasien yang awalnya diperkirakan dalam keadaan sehat. Dari bukti epidemiologi diperkirakan bahwa virus HIV pertama kali muncul di Afrika. Tidak heran jika kasus AIDS yang terdapat di Afrika terus meningkat dan merupakan kasus tertinggi dari seluruh dunia, ini terjadi khususnya pada bagian Afrika sub-sahara.
Afrika Sub-Sahara tetap merupakan wilayah terburuk yang terinfeksi, dengan perkiraan 21,6 sampai 27,4 juta jiwa kini hidup dengan HIV. Dua juta [1,5&-3,0 juta] dari mereka adalah anak-anak yang usianya lebih rendah dari 15 tahun. Lebih dari 64% dari semua orang yang hidup dengan HIV ada di Afrika Sub Sahara, lebih dari tiga per empat (76%) dari semua wanita hidup dengan HIV. Pada tahun 2005, terdapat 12.0 juta [10.6-13.6 juta] anak yatim/piatu AIDS hidup di Afrika Sub Sahara.
Pada tahun 2011 di Afrika Selatan tercatat sebanyak 5,7 juta orang terinfeksi dengan virus HIV di Afrika Selatan. Tingkat prevalensi dewasa adalah 17,9% menurut CIA World Fact Book statistik. Di Afrika Selatan anak juga dipengaruhi oleh virus. Sebanyak 11,2% dari kejadian HIV pada anak-anak dan pemuda yang berada di bawah usia 24 tahun. Ketika dicari proporsi jumlah mereka yang mengidap HIV dengan jumlah penduduk, ternyata anak-anak menyumbang 11% dari total populasi.

B.     Epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia
1.      Distribusi HIV/AIDS menurut Jenis Kelamin
Penderita AIDS untuk Jenis kelamin laki-laki sebesar 21707 jiwa,  perempuan sebesar 8970 jiwa dan untuk  Tak Diketahui sebesar  304 jiwa, dimana penderita lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki.


2.      Distribusi HIV/AIDS menurut Faktor Risiko
Kumulatif  kasus HIV/AIDS menurut factor Risiko  tertingggi pada Heteroseksual sebanyak  18680 jiwa, IDU sebesar 10265 jiwa ,  Tak Diketahui sebanyak 1153 jiwa, Homo-Biseksual sebanyak 1014, Transmisi Perinatal sebanyak 912 jiwa dan Transfusi Darah sebanyak 73 jiwa.
3.      Distribusi HIV/AIDS menurut Orang
Kasus HIV/AIDS di  Indonesia mempunyai Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun , diikuti kelompok umur 30-39 tahun , dan  di ikuti oleh kelompok umur 40-49 tahun.
Kasus HIV/AIDS di Indonesia tertinggi pada kelompok umur remaja dan produktif berkaitan dengan gaya hidup terutama perilaku seksual dan penyalahgunaan Napza.
o   Remaja memilki dorongan akan rasa ingin tahu sangat besar      kecenderungan mencoba-coba melakukan sesuatu.
o   Pengaruh Pergaulan teman sebaya
o   Pengaruh informasi global (media audio-visual) yang semakin mudah diakses
o   kasus AIDS pada Laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan  Tingkat mobilitas yang tinggi, merasa tidak puas dirumah sehingga suka “jajan diluar”.
o   Kasus AIDS tertinggi pada pekerja Swasta/wiraswasta    tidak begitu terikat dengan jam kerja yang tetap, disamping itu memilki modal yang cukup.

4.      Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga Agustus  2012 mencapai 32103  kasus  ,kasus yang tersebar dan 33 propinsi di Indonesia.  Persebaran kasus HIV/AIDS di lima (5) provinsi tertinggi adalah DKI Jakarta 5118 kasus, disusul Papua dengan jumlah kasus sebanyak  4865 kasus,   Jawa Timur 4663 kasus, Jawa Barat 4043 kasus, dan Bali 2775 kasus.
penyebarannya kasus HIV/AIDS di Jakarta. Jawa Barat, Jawa Timur, Papua dan Bali.  disebabkan karena:
o   Tingkat mobilitas penduduk yang tinggi di daerah tersebut (JKT, Jabar, Jatim, Bali)
o   kepadatan penduduk di empat provinsi (JKT, Jabar, Jatim, Bali)
o   kemudahan masyarakat dalam mendapatkan jarum suntik, narkoba, dan obat-obatan terlarang
o   Peran media yang membuat  maraknya video-video pornio di internet
o   tersedianya sarana-sarana yang menjadi lokasi prostitusi, seperti panti pijat, warung remang- remang, café , hotel,dll.
o   Di Papua, Hal ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS yang rendah, sulitnya memperoleh kondom
o   Di Bali ,karena Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi tujuan wisata baik domestik maupun internasional.

5.      Distribusi HIV/AIDS Menurut Waktu
                  Dalam waktu kurun 10 tahun pertama, jumlah kasus HIV/AIDS masih rendah, tetapi sejak akhir 2002 terlihat kenaikan yang sangat tajam. Pada akhir 1997 jumlah kumulatif  kasus HIV /AIDS menjadi 44 kasus. Pada akhir tahun 2003, jumlah kasus HIV /AIDS  berjumlah 316  kasus, pada  tahun 2004 berjumlah 1195 kasus,  pada akhir tahun 2005 naik  dua kali lipat menjadi 2639  kasus dan pada akhir tahun 2006 sudah menjadi 2873  kasus. pada tahun 2009 jumlah kumulatif  kasus HIV /AIDS naik menjadi 3863 , Jumlah kumulatif  kasus HIV/AIDS  hingga Agustus 2012 sudah mencapai 2224 kasus yang tersebar di 33 propinsi di Indonesia
      Peningkatan kasus tiap tahun , disebabkan oleh beberapa factor. Antara lain :
o   Dampak negatif dari globalisasi dan modernisasi  dimana  bergesernya nilai-nilai tradisional
o   Dampak dari perkembangan teknologi yang biaa memberikan  kemudahan mengakses sarana informasi ( baik melalui media cetak maupun elektronik.


 BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
-          HIV merupakan sebuah virus berbahaya yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Selain itu, virus inilah yang menyebabkan AIDS.
-          AIDS (Aqcuired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.
-          Dari bukti epidemiologi diperkirakan bahwa virus HIV pertama kali muncul di Afrika. Kasus AIDS yang terdapat di Afrika terus meningkat dan merupakan kasus tertinggi dari seluruh dunia, ini terjadi khususnya pada bagian Afrika sub-sahara.
-          Pada data HIV / AIDS di Indonesia maka,
·         Berdasrkan provinsi    : provisnsi dengan kasus terbanyak adalah   DKI Jakarta dan diikuti oleh Papua
·         Berdasarkan jenis kelamin      : terbesar ada pada laki-laki yaitu sekitar 21.707 orang
·         Berdasarkan kelompok umur  : terbanyak pada kelompok umu 20 – 29 tahun
·         Berdasarkan cara penularan    : terbanyak pada pasangan heteroseksual .



B.     SARAN
Kami menyarankan agar :
·         Pemerintah dalam hal ini harus bertindak proaktif untuk mencegah peningkatan kasus HIV/AIDS pada kelompok umur produktif (20-29 thn)
·         Wawasan mengenai dampak penggunaan Napza utamanya dengan jarum suntik harus terus dikembangkan dan disosialisasikan pada masyarakat, utamnya pada siswa dan mahasiswa
·         Kesadaran tentang kesehatan reproduksi juga harus mendapat perhatian yang lebih. Pengetahuan tentang penularan penyakit yang diakibatkan oleh multiple sex partner perlu juga dikembangkan lebih lanjut