Minggu, 24 Februari 2013

Pengembangan Tekhnologi


BAB I
PENDAHULUAN

      A.    LATAR BELAKANG
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.Oleh sebab itu, tepat momentumnya jika kita merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki, memperkirakan apa yang ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya kita. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjukkan jati dirinya dalam peradaban manusia dewasa ini. Sudah tentu tidak dapat diingkari dan dipandang sebelah mata, peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan share yang signifikan terhadap nilai tambah ekonomi. Efisiensi dalam berbagai bidang, khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya melalui kecepatan dan ketepatan informasi, serta performa fisik telah dapat ditingkatkan dengan sangat drastis, sekaligus berarti telah mampu mengefisienkan penggunaan tempat dalam artian kapasitas ruang.
Bukan itu saja, penampilan fakta kongkret dari sebuah situasi dan kondisi yang dapat diakses dari tempat berbeda secara bersamaan dan dengan durasi tanpa batas, telah menganulir akan keragu-raguan terhadap eksistensi kejujuran manusia. Bahkan, kejujuran itu sendiri yang tadinya hanya sebagian dapat dideteksi melalui sorot mata, pada saat sekarang ini dengan kemampuan teknologi mampu mengolaborasi gelombang emosi, sehingga dapat diidentifikasi tingkat kejujuran yang diimplementasikan. Kehidupan ke depan sebagian besar akan dininabobokan oleh kemjuan teknologi informasi tersebut.
Kelompok masyarakat yang maniak terhadap perkembangan teknologi informasi, memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam memprovokasi, dan memberikan pengaruh kepada lingkungan. Dengan bumbu kecanggihan dan kepraktisan yang ditawarkan, serta pemahaman manfaat ekonomis yang diberikan melalui kemudahan dan daya guna yang ditimbulkan oleh kemajuan tersebut, telah mampu menyeret lingkungan untuk menjadi pengikutnya, sehingga menjadi anggota yang secara tidak langsung justru menjadi lebih fanatik terhadap ketergantungannya pada kemajuan teknologi tersebut.
Jika masyarakat sudah terlena terhadap ketergantungan akan pemanfaatan kemajuan teknologi, mestikah harus apriori terhadap perkembangan sektor yang satu ini? Hanya yang perlu disinkronkan adalah bagaimana pesatnya kemajuan teknologi tersebut, dapat diimbangi oleh kedewasaan pola pikir masyarakat dalam peradaban masing- masing. Sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalamnya mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat. Harkat kemanusiaan masih tetap terjaga seiring dengan kemajuan teknologi, inilah menjadi kewajiban semua pihak untuk terus ditanamkan agar keseimbangan dapat dipertahankan.
Tidak dapat dimungkiri dengan kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan, sudah mampu dibayangkan bagaimana krodit dan ruwetnya jika tidak diimbangi dengan perkembangan teknologi. Teknologi telah membuat segalanya menjadi lebih sederhana dan sangat simpel. Perkembangan dari yang sederhana melalui perjalanan mulai dari kapasitas ato, pemko, piko, nano, mikro dan mili, sampai kilo, mega, giga, dan sebentar lagi tera. Kapasitas tera setara dengan sepuluh pangkat enam kapasitas giga (1 tera = 106 giga). Jadi dapat diprediksi berapa besarnya kapasitas data dan informasi yang dapat disimpan dari sebuah paket data yang hanya sebesar satu tera. Kemampuan ini sebentar lagi akan merajai paket komputer dan peralatan lainnya, sehingga betapa mudahnya kemanjaan yang diberikan oleh perkembangan teknologi.
Perkembangan dari yang sederhana sampai dengan sekarang ini telah banyak menghabiskan tahun dan biaya eksplorasi serta penelitian, sehingga sepantasnyalah masyarakat dalam memanfaatkan produk teknologi tersebut dapat menspesifikasi bagian yang bermanfaat dalam kehidupan tanpa mengurangi nilai-nilai kehidupan itu sendiri.

B.     TUJUAN
-          Menjelaskan defenisi teknologi
-          Menyajikan pentingnya pengembangan teknologi
-          Menjelaskan berbagai bidang dalam pengembangan teknologi

C.     METODE PENULISAN
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode
Studi Pustaka, penulis menelaah buku-buku, artikel, atau internet.



BAB II
PEMBAHASAN

      A.    DEFENISI TEKNOLOGI

Secara etimologi, kata teknologi berasal dari perpaduan dua buah akar kata, yaitu “techne” atau “techton” dan logops. Akar kata yang pertama pada mulanya berarti “keterampilan”, dengan arti yang sama dalam bahasa sansekerta padanannya disebut “taksan” dan dalam bahasa Arab disebut “taskhir” serta dalam bahasa Latin disebut “tegere” atau jika ditinjau dari sudut karyanya kata tersebut sepadan dengan kata “art” yang berarti seni, yang kemudian digunakan dalam bahasa Inggris sebagai “fine art”.
Sedangkan kata yang kedua (logos) berarti “pikiran” atau “alasan”. Perpaduan kedua akar kata ini akhirnya dikenal dengan sebutan “teknologi” yang pada awalnya berarti ilmu tentang keterampilan yang pada mulanya memiliki keberhimpitan wilayah dengan wilayah seni dan wilayah sains.
Defenisi tentang teknologi yang masih relevan dengan penggunaan pada masa kini adalah “kecerdasan pengalaman praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam semesta yang dapat diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia kecerdasan sendiri”.

Pengertian Teknologi Secara Umum :
  • proses yang meningkatkan nilai tambah.
  • produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
  • Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan.

      B.     PENGEMBANGN TEKNOLOGI

Pengembangan Teknologi Penting / diperlukan guna mencapai hal-hal berikut :
1.      Meningkatkan kesejahteraan, kemajuan peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa;
2. Memacu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; dan
3. Menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera


Saat ini pengembangan teknologi berkembang dengan sangat pesat, baik dalam jumlah kuantitasnya, kualitas maupun pemanfaatannya pada berbagai aspek di alam semesta ini. Oleh karena begitu banyaknya pengembangan teknologi, pada pembahasan ini hanya difokuskan pada 4 bidang saja, yaitu: Teknologi material, Nanoteknologi, Bioteknologi, dan Teknologi informasi.

1.      Teknologi Material

Teknologi material atau bahan, bermula dari pidato Presiden Ronald Reagen Tahun 1986. Ia mengemukakan suatu usulan mengenai Orient Express yang dapat lepas landas dari Wangshington dan terbangke Tokyo dalam waktu 2 jam.

Berkaitan dengan rencana ini, diusulkan dua konsep , yaitu :
a.       Pengembangan pesawat Hypersonic (March 5)
b.      Pengembangan pesawat Supersonic (March 5) yang lebih cepat dari Concord.
Rencana tersebut membutuhkan konstruksi material yang berkualitas tinggi, kuat, dan tahan pada suhu tinggi, mengingat proyek ini memrlukan biaya besar maka Amerika berpaling ke Jepang yang terkenal sebagai “Negara Kaya”.
Akhirnya Jepang lah yang memegang proyek ini . Bahan yang dikembangkan oleh Jepang ialah Komposit yang terdiri dari serat karbon, plastik, logam dan keramik.
Cotoh lain perihal teknologi material adalah perangkat alat elektronik semi kondoktor dan super konduktor.
Semi Konduktor, bahan yang berfungsi sebagai konduktor pada suhu yang semakin tinggi dan pada suhu rendah bersifat sebagai isolator.
Super Konduktor, bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan efisiensi maksimal yang disebabkan oleh panas
.
Kemapuan Super Konduktor untuk mengalirkan arus panas sangat besar, bahkan secara teoritik dikatakan konduktivitas maksimumnya dicapai pada suhu minus (-273ᵒC).

2.         Nanoteknologi

Ø  Tinjauan Umum Nanoteknologi

Secara filosofis, istilah nanoteknologi adalah mendeskripsikan ilmu mengenai sistem serta peralatan yang berproporsi nanometer. Satu nanometer sama dengan satu persejuta milimeter.
Karena ukurannya yang teramat kecil, maka tren dalam teknologi condong kepada pengembangan sistem yang dimulai dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah.
Maksudnya ialah, para ilmuan dan teknisi tidak menggunakan materi yang berukuran besarlalu memotong-motongnya menjadi ukuran kecil. Tetapi, menggunakan atom serta molekul berukuran nanometer sebagai materi pembuatan atau sintesis yang fundamental untuk menghasilkan produk yang lebih besar dan efisien.

Ø  Rahasia di Balik Nanoteknologi

Nanoteknologi dengan inovasi terbarunya yaitu dengan menggunakan partikel mikro yang digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain : menghilangkan kerut wajah, memperkokoh botol kemasan, dan membersihkan pakaian tanpa air, telah menjadikan nanoteknologi sebagai ilmu pengetahuan baru di masa depan.

Para ilmuan yang berkecimpung dalam nanoteknologi mengatakan bekerja dengan partikel-partikel ini dapat memberi harapan yang paling besar untuk membangun mesin miniatur yang tersusun dari atom demi atom, sama halnya dengan makhluk hidup yang juga tersusun atas atom-atom.

Ø  Revolusi Industri di Bidang Nanoteknologi

Para pendekar iptek kembali meramalkan bahwa dalam periode yang sangat singkat dan dengan hitungan beberapa tahun ke depan, diyakini akan terjadi revolusi industri kelima yang berdampak luar biasa bagi kehidupan manusia saat ini.
Kalangan ilmuan brilian itu seakan –akan ber-hujjah bahwa dari rahim nanoteknologi lah revolusi industri kelima itu lahir.”Nanoteknologi diyakini sebagai sebuah konsep teknologi di zaman modern ini yang akan melahirkan revolusi industri baru di abad ke-21, oleh karena beberapa cabang ilmu terapan dan ilmu medis telah mengadopsi nanoteknologi dan nanosains menjadi fondasi utamanya”.

Ø  Peluang adanya nanomedicine dalam bidang kesehatan antara lain:

Alat bedah dan diagnosa menjadi lebih murah dan elegan .
Penelitian kedokteran biasanya membutuhkan alat-alat high-tech. Peralatan kedokteran biasanya mahal apalagi bila harus terjaga dalam keadaan steril. Dengan nanomedicine memungkinnkan untuk membuat produk baru berukuran kecil. Pada saat merancang dan meneliti alat tersebut, mungkin membutuhkan biaya yang mahal namun bila alat sudah dirancang, maka dapat diproduksi secara massal. Tak heran bila di masa mendatang akan ada robot bedah yang ukurannya lebih kecil dari jarum dan sensor kimia dibuat sekecil mungkin dan dapat ditempatkan dalam tubuh(Anonim,2009).

Penelitian dan diagnosis menjadi lebih efisien.
Penelitian biasanya berawal dari trial and error. Untuk mengetahui pengaruhnya dalam bidang kesehatan, kita harus menunggu untuk mengetahui hasilnya dan ini tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar . Dengan nanomedicine memungkinkan untuk melakukan pengawasan dalam sistem tubuh secara real-time dan dapat mendeteksi pengaruhnya lebih awal. Ilmuwan dapat mengumpulkan lebih banyak data dan memproses nya dengan komputer jutaan kali lebih cepat. Diagnosis juga lebih mudah dan informatif. Dengan nanomedicine memungkinkan untuk membuat alat diagnosa yang lebih kecil, murah, dan bisa digenggam tangan(Anonim,2009).

Peralatan kesehatan yang kecil bisa di-implant secara permanen.
Dewasa ini, hanya sedikit alat kedokteran yang bisa di-implant secara permanen. Dengan nanoteknologi dapat membuat alat yang lebih efisien dan kompak(Anonim,2009).

Banyak gangguan kesehatan dapat dicegah.
Beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan pengaruh lingkungan meliputi keracunan, kanker dan kebanyakan penyakit infeksi. Pemonitoran secara luas terhadap sumber gangguan kesehatan tersebut dapat membantu mendeteksi penyebab gangguan kesehatan sebelum dilakukan pengobatan terhadap pasien. Infrastruktur ditingkatkan misalnya dengan filtrasi air juga akan membantu untuk mengurangi penyakit yang disebabkan lingkungan(Anonim,2009).

Penyakit baru dapat diobati dengan segera.
Penyakit-penyakit baru yang bermunculan menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Penyakit –penyakit baru yang terjadi dapat menjadi lebih buruk dibandingkan dengan SARS. Untuk itu, sangat dibutuhkan sebuah teknologi yang dapat mendeteksi penyakit baru bahkan sebelum gejalanya timbul dan menimbulkan masalah di kemudian hari. Dengan mengetahui genom dan proteosom lengkap dari manusia dan semua patogen yang telah diketahui, nanomedicine memungkinkan untuk menandai adanya patogen dengan segera(Anonim,2009).

Diagnosis dan pengobatan dapat di semi-otomatis-kan
Praktek kedokteran sekarang diwarnai dengan ketidakpastian. Dokter harus menduga bagaimana kondisi pasien dan selanjutnya menentukan bagaimana cara terbaik untuk menangani tanpa harus merusak sistem tubuh pasien. Sebaliknya, bila patogen dan bahan kimia yang ganjil dapat dideteksi secara langsung, banyak kondisi akan dapat ditangani tanpa adanya ketidakpastian. Hal ini selanjutnya dapat memangkas biaya pengobatan(Anonim,2009).

Taraf kesehatan dapat meningkat dan memperpanjang masa hidup.
Peningkatan taraf hidup dan masa hidup tidak berkaitan langsung dengan nanomedicine, namun dengan adanya nanomedicine , hal tersebut akan bisa dirasakan oleh banyak orang. Banyak pengobatan dapat secara otomatis diterapkan pada banyak orang dengan biaya yang sangat rendah. Penelitian yang efisien dapat mempercepat pengembangan penyembuhan untuk penyakit komplex seperti kanker dan penuaan. Teknik terapi baru memungkinkan pengobatan untuk berbagai penyakit(Anonim,2009).

Bisa digunakan untuk terapi gen.
Terapi gen menawarkan pengobatan yang menjanjikan terhadap gangguan kesehatan yang serius. Dengan adanya nanomedicine, diharapkan dapat secara langsung memperbaiki DNA dalam sel mahluk hidup. Namun meski tidak sampai sehebat itu, paling tidak nanomedicine dapat men-scan dan memungkinkan untuk menyortir sel yang telah dimodifikasi di luar tubuh. Kemampuan untuk memasukkan hanya sel-sel non kanker dapat membuat terapi gen menjadi lebih aman. Teknik bedah mikro juga memungkinkan untuk menanam sel yang telah dimodifikasi secara langsung ke jaringan tubuh(Anonim,2009).

Organ-organ dapat diganti
Banyak organ dalam tubuh memainkan fungsi sederhana. Mesin yang canggih telah menggantikan fungsi paru-paru selama berjam-jam, fungsi hati selama berbulan-bulan, dan ginjal selama bertahun-tahun. Karena nanomedicine dapat membuat mesin berukuran lebih kecil dari sel, banyak organ lain menjadi kandidat untuk penggantian organ atu augmentasi meliputi kulit, otot, berbagai jenis organ pencernaan dan beberapa fungsi sensor (Anonim,2009).
Masih banyak masalah kesehatan yang terkait dengan penanganan penyakit. Nanomedicine menyediakan terobosan baru dalam mengembangkan solusi untuk masalah ini. Nanomedicine merupakan suatu bidang interdisipliner yang membutuhkan kerjasama dari berbagai disiplin ilmu untuk mewujudkan penerapan nanoteknologi dalam bidang kesehatan (Töpfer,2009).

3.      Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari kata:
Bios (hidup); Teuchos (alat); Logo (ilmu).Jadi, Bioteknologi dapat diartikan, Penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan produk yang berguna.Atau Seperangkat teknik yang memanfaatkan  organisme hidup atau bagian dari organism hidup, untuk menghasilkan atau memodifikasi produk, meningkatkan kemampuan tumbuhan dan hewan, mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus yang berguna bagi kehidupan manusia.

Ilmu Bioteknologi merrupakan salah satu bidang IPTEKS yang menjadi pusat perhatian para ilmuan, industriawan, bisnismen, politikus, maupun negarawan, terutama yang berkaitan dengan pengembangannya.

Bioteknologi menjadi topik ilmiah penting dalam beberapa tahun belakangan yang telah merangsang banyak transformasi ilmu pengetahuan dibidang kimia, pertanian, kedokteran, perikanan, kelautan, lingkungan, dan lain sebagainya.

Namun, dalam pengembangan ke depannya, bioteknologi harus dapat dikontrol agar dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia.

Teknik-teknik dalam Bioteknologi:
Fermentation
Menggunakan mikroba untuk mengubah suatu senyawa seperti pati atau gula menjadi senyawalain  seperti etanol.

Analisis genetik
Mempelajari bagaimana sifat/karakter atau gen  diwariskan darigenerasi kegenerasi dan bagaimana gendan lingkungan berinteraksi untukmenghasilkan suatu sifat

Seleksi dan Pemuliaan
Manipulasi mikroba, tanaman atau hewan dan pemilihan individu atau populasi yang diinginkan sebagai stok genetic untukperbaikan generasi baru.

Analisis DNA
Dapat membuat copy-an segmen DNA,
Mendeteksi keberadaan suatu gen pada DNA

Kultur sel dan jaringa
Menumbuhkan tanaman atau jaringan hewan atau sel secara steril didalam tabung reaksi atau tabung gelas lainnya.


4.      Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

PERKEMBANGAN KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
            Pemanfaatan computer pada saat ini sudah memasuki berbagai bidang kegiatan seperti, pendidikan, sains, teknologi, perdagangan, pengobatan, militer, dan sebagainya. Computer sudah tidak lagi hanya untuk kebutuhan professional saja tetapi juga sudah merupakan kebutuhan atau penunjang kegiatan masyarakat umum baik itu dalam kehidupan social maupun penunjang studi. Kemajuan yang sangat pesat ini ditunjang oleh begitu pesatnya pengembangan ilmu dan produk elektonika.
            Computer berasal dari kata “to compute” yang berarti menghitung. Namun pengertian computer bukanlah sekedar mesin atau penghitung saja, melainkan mesin dengan konstruksi elektronika yang mampu menginterpretasikan dan mengeksekusi perintah – perintah dalam bentuk program dengan suatu input tertentu dan output yang diharapkan dengan memuat perhitungan dan operasi logika.
Paling tidak ada 4 hal penting yang ada pada system computer, antara lain :
1. alat dengan konstruksi elektronika
2. tempat penyimpanan
3. system operasi
4. program.
Ø  Peran Teknologi Informasi

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :

a)      Dalam Bidang Pemerintahan (e-government).
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan,
seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya E-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).

b)     Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.

c)      Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan merupakan sebuah alat di dalam mencapai tujuan pedidikan, yaitu mencerdaskan anak bangsa, dimana di dalam pengembangannya terbagi atas beberapa hal, yaitu infrastruktur, SDM dan konten. Ketiga hal tersebut dilaksanakan secara paralel, karena satu sama lain harus saling mendukung untuk dapat menjadi sebuah alat yang lengkap untuk dimanfaatkan di dalam pencerdasan anak bangsa.
Khusus di Departemen Pendidikan Nasional, perkembangan infrastruktur, SDM dan konten di dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi telah dimulai sejak abad 19 dan mengalami akselerasi yang cukup tinggi pada awal abad 20, yaitu pada tahun 1999 hingga saat ini.
Beberapa program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Infrasruktur dalam bidang pendidikan adalah:

1.      Jaringan Internet (Jarnet)
2.      Jaringan Informasi Sekolah (JIS)
3.      Wide Area Network Kota (WAN Kota)
4.      Information and Communication Technology Center (ICT Center)
5.   Indonesia Higher Education Network (Inherent)
6.   Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)
7.  South East Asian Education Network (SEA EduNet)
2.1 Jaringan Internet (2000)
Sebelum tahun 1999 sebenarnya secara parsial Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan maupun menjalankan program yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), utamanya untuk sarana komunikasi antar institusi dan otomatisasi pendataan. Beberapa diantaranya adalah pembuatan mailing list untuk komunikasi langsung antara pusat dengan daerah, menggalakkan pembuatan web site bagi sekolah untuk penyebaran informasi bagi sekolah tersebut serta penyusunan berbagai program pendataan berbasis TIK.
Namun, untuk pengembangan infrastruktur secara nasional dan dalam jumlah besar dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) pada tahun 2000 dalam sebuah program yangdisebut dengan Jaringan Internet atau Jarnet.
Latar belakang program ini adalah untuk mendukung pemercepatan internetisasi sekolah-sekolah di Indonesia khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Hal ini karena SMK mulai diwajibkan untuk memiliki alamat email dan juga diminta untuk memiliki web site untuk sarana promosi sekolah masing-masing. Hal ini ditandai dengan perkembangan mailing list Dikmenjur yang pada awalnya hanya memiliki 2 orang anggota dan saat ini telah memiliki 5700 anggota dengan rata-rata komunikasi sebesar 600 email per-bulan.
Tujuan dari program ini adalah:
1.      Mempercepat pelaksanaan Internetisasi di SMK Negeri dan Swasta.
2.      Meningkatkan komunitas antar SMK.
3.      Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki.
4.      Menyediakan sarana mendapatkan informasi terkini dan media pembelajaran bagi warga sekolah dan masyarakat umum.
5. Menyediakan media promosi sekolah dalam rangka peningkatan minat/animo masyarakat     terhadap SMK.
6.   Menjadikan jarnet bagian dari unit produksi agar mengembangkan warnet di sekolah.
            Dengan demikian bantuan Jarnet di sekolah selain untuk memperkenalkan pemanfaatan teknologi informasi kepada segenap warga sekolah, juga untuk memberi dorongan agar sekolah dapat meningkatkan kinerjanya dengan mendayagunakan komputer yang ada, serta memperkenalkan Internet sebagai sarana mencari informasi dan sarana komunikasi yang efektif dan efisien.
Bantuan Jarnet ini dimaksudkan agar digunakan untuk pengadaan peralatan dan pelatihan pemasangan jaringan lokal (LAN) di sekolah. 
Program pengembangan Jaringan Internet diperuntukkan bagi semua SMK Negeri/ Swasta di Kabupaten/Kota. Sampai dengan tahun 2003 terdapat 744 SMK yang sudah memiliki jaringan Internet melalui program Jarnet ini. 
2.2 Jaringan Informasi Sekolah (2001 – 2002)
Senyampang dengan mulai menjamurnya kebutuhan terhadap internet yang diakibatkan oleh program Jarnet, maka kebutuhan infrastruktur dan sarana komunikasi juga semakin meningkat. Khusus mengenai infrastruktur, sebagian besar sekolah yang ada di kabupaten dan kota hanya memiliki komputer yang memiliki spesifikasi yang amat rendah. Bahkan banyak yang tidak memiliki harddisk.
Namun, karena minat yang amat tinggi, mereka juga berkeinginan untuk memiliki jaringan yang terhubung dengan internet. 
Pada tahun 2001, pengembangan program cloning sedang marak dimana-mana, yaitu memanfaatkan 1 komputer yang memiliki kapasitas besar dan dibagi ke komputer-komputer lainnya melalui sistem jaringan. Sehingga sekolah tidak perlu membeli banyak komputer lagi, namun cukup membeli 1 komputer yang berkapasitas besar. Namun, pengetahuan ini masih amat terbatas, karena dibeberapa tempat menjadi sebuah lahan bisnis yang menggiurkan dan ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi.
Oleh Depdiknas, program ini kemudian dipelajari dan disebarluaskan ke seluruh propinsi agar dapat diterapkan di sekolah-sekolah. Disisi lain, perkembangan TIK yang cukup pesat membutuhkan SDM yang handal, juga membutuhkan sarana komunikasi dan diskusi bagi penggiat TIK di satu daerah, agar para guru yang memiliki hobi yang sama dapat berkumpul secara teratur setiap bulan untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan di dalam bidang TIK. Untuk berkumpul ini juga dibutuhkan sebuah lokasi yang representatif, yang memiliki sarana dan prasarana dalam bidang TIK serta dapat dijadikan sebuah sekretariat.Dengan dasar inilah, Depdiknas pusat mencoba untuk memacu hal tersebut dengan “memberikan kail” berupa bantuan untuk pelatihan awal dan merangsang pembentukan sekretariat TIK di masing-masingkabupaten/kota.
2.3 Wide Area Notwork (WAN) Kota (2002-2003)
Perkembangan kebutuhan akan TIK sejak bergulirnya program Jarnet dan JIS semakin besar, utamanya kebutuhan terhadap koneksi internet yang digunakan untuk mempercepat proses pengiriman data dan informasi dari daerah ke pusat serta untuk proses pembelajaran.
Namun disisi lain, harga internet di Indonesia yang masih amat mahal menjadi pemikiran utama dari sekolah-sekolah tersebut. Untuk bisa membiayai operasional sehari-hari saja masih amat sulit, apalagi harus menyisihkan dana setiap bulan untuk biaya internet.
2.4 ICT Center (2004 – 2006)
Program WAN Kota yang telah dikembangkan pada tahun 2002 hingga tahun 2003 akhirnya dirasakan hanya menitikberatkan kepada aspek perangkat keras dan jaringan saja, sedangkan pengembangan TIK tidak hanya terdiri atas kedua aspek tersebut. Pengembangan SDM juga hanya berputar kepada institusi yang menjadi lokasi WAN Kota, sehingga mulai dipikirkan untuk memperluas fungsi dan tugas dari WAN Kota menjadi sebuah institusi lain yang mampu menjadi pusat TIK di daerah dan bermanfaat secara luas bagi masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan pemikiran inilah, lahir sebuah program dan institusi dengan nama Information and Communication Technology (ICT) Center yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten/Kota.
Untuk mempersenjatai fungsi tersebut, maka ICT Center dibentuk dengan infrastruktur yang melebihi WAN Kota, karena fungsu utamanya bukan hanya sekedar menghubungkan LAN di da satu wilayah saja, melainkan meluas kepada fungsi Capacity Bulding.
Perangkat yang diberikan kepada masing-masing ICT Center adalah satu set tower dan perangkat server 2,4 Ghz untuk membagi koneksi internet yang dimiliki, satu atau dua paket laboratorium komputer, dan perangkat pendukung jaringan lainnya, seperti VoIP Phone, Router, Switch dan lain-lain. Khusus ICT Center tahun 2005 malah diberikan bantuan koneksi selama 6 bulan melalui VSAT dengan bandwidth 128 Kbps 1:1 dengan ISP Indosat M2.
Berbagai program pelatihan telah dilaksanakan oleh seluruh ICT Center ini, dan sebagian berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun institusi lainnya. Di beberapa tempat, ICT Center malah sudah menjadi sebuah kebutuhan daerah, sehingga pemanfaatan perangkat yang dimiliki tidak hanya dari sekolah itu sendiri namun sudah amat meluas hingga ke masyarakat umum.
Hingga tahun 2008 ini, total ICT Center di seluruh Indonesia adalah 430 Unit
2.5 Inherent (2006 – 2007)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga turut menggeliat di dalam pengembangan TIK dan tidak kalah dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebenarnya, sejak tahun 90-an, sudah banyak perguruan tinggi yang secara parsial maupun kelompok kecil telah mengembangkan infrastruktur TIK di kampus masing-masing. Yang amat terkenal adalah ITB dengan berbagai risetnya untuk bidang internet dan jaringan lokal.
Secara nasional, infrastruktur yang dibangun untuk menghubungkan seluruh perguruan tinggi dibangun pada tahun 2006, dalam bentuk program Indonesian Higher Education Network atau Inherent.
Program INHERENT menghubungkan 32 perguruan tinggi sebagaibackbone utama dimana perguruan tinggi lainnya dapat terhubung ke PT backbone tersebut apabila hendak terhubung dalam satu sistem jaringan.
Karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk riset dan pengembangan, maka jalur data yang disiapkan cukup besar, bahkan mencapai 155 Mbps dengan link yang terkecil mencapai 2 Mbps.
2.6 Jejaring Pendidikan Nasional (2006 – sekarang)
Program ICT Center dan WAN Kota yang dibangun hingga tahun 2006 telah berhasil membangun jaringan lokal di dalam masing-masing kabupaten kota, serta telah membentuk komunitas di dalam bidang TIK.
2.7 SEA EduNet ( 2008 )
Rencana pengembangan ke depan adalah mengintegrasikan jejaring yang telah dibentuk di Indonesia dengan negara-negara tetangga, agar dapat dilaksanakan sharing knowledge dengan lebih intensif. Hal ini bertujuan agar seluruh institusi kita memiliki wawasan yang lebih mengglobal.
Salah satu teknologi yang saat ini sedang dijajaki oleh Depdiknas, utamanya oleh institusi Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Distance Learning Centre (SEAMOLEC) adalah teknologi multicast, yang menggunakan perangkat parabola untuk downstream dan teresterial untuk upstream.
Teknologi ini amat sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia, yang bergunung-gunung dan masih sulit dijangkau secara merata dengan koneksi kabel

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :  
Pengembangan Teknologi Penting / diperlukan guna meningkatkan kesejahteraan, kemajuan peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa, memacu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera.Teknologi yang perlu dikembangkan karena manfaatnya antara lain ialah, Teknologi material, Nanoteknologi, Bioteknologi, dan Teknologi Informasi.
Saran           :
  1. Teknologi selayaknya selalu dikembangkan melihat banyak kegunaan yang dapat diperoleh darinya
  2. Diharapkan kita sebagai calon intelektual muda dapat menjadi pelopor pengembangan teknologi yang selalu bersikap arif dan bijaksana pada lingkungan dan selalu memegang teguh prinsip dasar seorang ilmuan yang beretika dan bermoral.



Sumber:

·         Tim Dosen UPT-MKU UNHAS.2011.Wawasan Ipteks.Makassar
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
·         http://www.scribd.com/doc/13753331/perkembangan-teknologi
·         http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/32970/1/BIOTEK.pdf
·         Williams / Sawyer, (2007), Using Information Technology terjemahan Indonesia, Penerbit ANDI, ISBN 979-763-817-0
·         Kate Behan and Diana Holmes, Understanding Information Technology, 2nd
Edition, Prentice-Hall, 1990.