BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam
memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan
teknologi karena teknologi adalah
mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.Oleh sebab itu, tepat momentumnya
jika kita merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki,
memperkirakan apa yang ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh
teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya
terhadap transformasi budaya kita. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu
yang baru. padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah
berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman
memiliki teknologinya sendiri.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjukkan jati
dirinya dalam peradaban manusia dewasa ini. Sudah tentu tidak
dapat diingkari dan dipandang sebelah mata, peran
perkembangan teknologi informasi telah memberikan share
yang signifikan terhadap nilai tambah ekonomi. Efisiensi dalam berbagai bidang,
khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya melalui
kecepatan dan ketepatan informasi, serta performa fisik
telah dapat ditingkatkan dengan sangat drastis, sekaligus berarti telah mampu mengefisienkan penggunaan tempat dalam artian
kapasitas ruang.
Bukan itu saja, penampilan fakta kongkret dari sebuah situasi dan
kondisi yang dapat diakses dari tempat berbeda secara
bersamaan dan dengan durasi tanpa batas, telah menganulir
akan keragu-raguan terhadap eksistensi kejujuran manusia. Bahkan, kejujuran
itu sendiri yang tadinya hanya sebagian dapat dideteksi melalui
sorot mata, pada saat sekarang ini dengan kemampuan
teknologi mampu mengolaborasi gelombang emosi, sehingga
dapat diidentifikasi tingkat kejujuran yang diimplementasikan. Kehidupan ke
depan sebagian besar akan dininabobokan oleh kemjuan teknologi
informasi tersebut.
Kelompok masyarakat yang maniak terhadap perkembangan teknologi
informasi, memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam
memprovokasi, dan memberikan pengaruh kepada lingkungan.
Dengan bumbu kecanggihan dan kepraktisan yang ditawarkan,
serta pemahaman manfaat ekonomis yang diberikan melalui kemudahan dan daya guna yang ditimbulkan oleh kemajuan tersebut, telah mampu
menyeret lingkungan untuk menjadi pengikutnya, sehingga
menjadi anggota yang secara tidak langsung justru menjadi
lebih fanatik terhadap ketergantungannya pada kemajuan teknologi tersebut.
Jika
masyarakat sudah terlena terhadap ketergantungan akan pemanfaatan kemajuan teknologi, mestikah harus apriori terhadap perkembangan
sektor yang satu ini? Hanya yang perlu disinkronkan
adalah bagaimana pesatnya kemajuan teknologi tersebut, dapat
diimbangi oleh kedewasaan pola pikir masyarakat dalam peradaban masing- masing. Sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalamnya
mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan
mempermudah kehidupan masyarakat. Harkat kemanusiaan masih tetap terjaga seiring dengan kemajuan
teknologi, inilah menjadi kewajiban semua pihak untuk
terus ditanamkan agar keseimbangan dapat dipertahankan.
Tidak dapat dimungkiri dengan kompleksnya permasalahan yang dihadapi
dalam kehidupan, sudah mampu dibayangkan bagaimana krodit
dan ruwetnya jika tidak diimbangi dengan perkembangan
teknologi. Teknologi telah membuat segalanya menjadi lebih
sederhana dan sangat simpel. Perkembangan dari yang sederhana melalui perjalanan mulai dari kapasitas ato, pemko, piko, nano, mikro dan
mili, sampai kilo, mega, giga, dan sebentar lagi tera. Kapasitas tera setara dengan
sepuluh pangkat enam kapasitas giga (1 tera = 106 giga).
Jadi dapat diprediksi berapa besarnya kapasitas data dan
informasi yang dapat disimpan dari sebuah paket data yang hanya sebesar satu
tera. Kemampuan ini sebentar lagi akan merajai paket
komputer dan peralatan lainnya, sehingga betapa mudahnya
kemanjaan yang diberikan oleh perkembangan teknologi.
Perkembangan dari yang sederhana sampai dengan sekarang ini telah
banyak menghabiskan tahun dan biaya eksplorasi serta
penelitian, sehingga sepantasnyalah masyarakat dalam
memanfaatkan produk teknologi tersebut dapat menspesifikasi bagian yang bermanfaat dalam kehidupan tanpa mengurangi nilai-nilai kehidupan
itu sendiri.
B.
TUJUAN
-
Menjelaskan defenisi teknologi
-
Menyajikan pentingnya
pengembangan teknologi
-
Menjelaskan berbagai bidang dalam
pengembangan teknologi
C.
METODE PENULISAN
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode
Studi Pustaka, penulis menelaah buku-buku, artikel, atau internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
TEKNOLOGI
Secara
etimologi, kata teknologi berasal dari perpaduan dua buah akar kata, yaitu
“techne” atau “techton” dan logops. Akar kata yang pertama pada mulanya berarti
“keterampilan”, dengan arti yang sama dalam bahasa sansekerta padanannya
disebut “taksan” dan dalam bahasa Arab disebut “taskhir” serta dalam bahasa
Latin disebut “tegere” atau jika ditinjau dari sudut karyanya kata tersebut
sepadan dengan kata “art” yang berarti seni, yang kemudian digunakan dalam
bahasa Inggris sebagai “fine art”.
Sedangkan kata yang kedua
(logos) berarti “pikiran” atau “alasan”. Perpaduan kedua akar kata ini akhirnya
dikenal dengan sebutan “teknologi” yang pada awalnya berarti ilmu tentang
keterampilan yang pada mulanya memiliki keberhimpitan wilayah dengan wilayah
seni dan wilayah sains.
Defenisi
tentang teknologi yang masih relevan dengan penggunaan pada masa kini adalah
“kecerdasan pengalaman praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam semesta
yang dapat diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia kecerdasan
sendiri”.
Pengertian
Teknologi Secara
Umum :
- proses yang meningkatkan nilai tambah.
- produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
- Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan.
B. PENGEMBANGN TEKNOLOGI
Pengembangan Teknologi Penting / diperlukan guna
mencapai hal-hal berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan, kemajuan peradaban,
ketangguhan, dan daya saing bangsa;
2. Memacu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; dan
3. Menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera
2. Memacu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; dan
3. Menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera
Saat
ini pengembangan teknologi berkembang dengan sangat pesat, baik dalam jumlah
kuantitasnya, kualitas maupun pemanfaatannya pada berbagai aspek di alam
semesta ini. Oleh karena begitu banyaknya pengembangan teknologi, pada
pembahasan ini hanya difokuskan pada 4 bidang saja, yaitu: Teknologi material,
Nanoteknologi, Bioteknologi, dan Teknologi informasi.
1.
Teknologi Material
Teknologi
material atau bahan, bermula dari pidato Presiden Ronald Reagen Tahun 1986. Ia
mengemukakan suatu usulan mengenai Orient Express yang dapat lepas landas dari
Wangshington dan terbangke Tokyo dalam waktu 2 jam.
Berkaitan
dengan rencana ini, diusulkan dua konsep , yaitu :
a. Pengembangan
pesawat Hypersonic (March 5)
b.
Pengembangan pesawat Supersonic (March 5)
yang lebih cepat dari Concord.
Rencana tersebut
membutuhkan konstruksi material yang berkualitas tinggi, kuat, dan tahan pada
suhu tinggi, mengingat proyek ini memrlukan biaya besar maka Amerika berpaling
ke Jepang yang terkenal sebagai “Negara Kaya”.
Akhirnya Jepang lah yang
memegang proyek ini . Bahan yang dikembangkan oleh Jepang ialah Komposit yang
terdiri dari serat karbon, plastik, logam dan keramik.
Cotoh lain perihal
teknologi material adalah perangkat alat elektronik semi kondoktor dan super konduktor.
Semi Konduktor, bahan yang berfungsi sebagai konduktor pada suhu
yang semakin tinggi dan pada suhu rendah bersifat sebagai isolator.
Super Konduktor, bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan efisiensi maksimal yang disebabkan oleh panas.
Super Konduktor, bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan efisiensi maksimal yang disebabkan oleh panas.
Kemapuan
Super Konduktor untuk mengalirkan arus panas sangat besar, bahkan secara
teoritik dikatakan konduktivitas maksimumnya dicapai pada suhu minus (-273ᵒC).
2.
Nanoteknologi
Ø Tinjauan
Umum Nanoteknologi
Secara
filosofis, istilah nanoteknologi adalah mendeskripsikan ilmu mengenai sistem
serta peralatan yang berproporsi nanometer. Satu nanometer sama dengan satu
persejuta milimeter.
Karena
ukurannya yang teramat kecil, maka tren dalam teknologi condong kepada
pengembangan sistem yang dimulai dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah.
Maksudnya
ialah, para ilmuan dan teknisi tidak menggunakan materi yang berukuran
besarlalu memotong-motongnya menjadi ukuran kecil. Tetapi, menggunakan atom
serta molekul berukuran nanometer sebagai materi pembuatan atau sintesis yang
fundamental untuk menghasilkan produk yang lebih besar dan efisien.
Ø Rahasia
di Balik Nanoteknologi
Nanoteknologi
dengan inovasi terbarunya yaitu dengan menggunakan partikel mikro yang
digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain : menghilangkan kerut wajah,
memperkokoh botol kemasan, dan membersihkan pakaian tanpa air, telah menjadikan nanoteknologi sebagai
ilmu pengetahuan baru di masa depan.
Para
ilmuan yang berkecimpung dalam nanoteknologi mengatakan bekerja dengan partikel-partikel
ini dapat memberi harapan yang paling besar untuk membangun mesin miniatur yang
tersusun dari atom demi atom, sama halnya dengan makhluk hidup yang juga
tersusun atas atom-atom.
Ø Revolusi
Industri di Bidang Nanoteknologi
Para
pendekar iptek kembali meramalkan bahwa dalam periode yang sangat singkat dan
dengan hitungan beberapa tahun ke depan, diyakini akan terjadi revolusi
industri kelima yang berdampak luar biasa bagi kehidupan manusia saat ini.
Kalangan
ilmuan brilian itu seakan –akan ber-hujjah bahwa dari rahim nanoteknologi lah
revolusi industri kelima itu lahir.”Nanoteknologi diyakini sebagai sebuah
konsep teknologi di zaman modern ini yang akan melahirkan revolusi industri
baru di abad ke-21, oleh karena beberapa cabang ilmu terapan dan ilmu medis
telah mengadopsi nanoteknologi dan nanosains menjadi fondasi utamanya”.
Ø Peluang adanya nanomedicine dalam bidang
kesehatan antara lain:
• Alat bedah dan diagnosa menjadi lebih murah dan elegan
.
Penelitian kedokteran biasanya membutuhkan alat-alat
high-tech. Peralatan kedokteran biasanya mahal apalagi bila harus terjaga dalam
keadaan steril. Dengan nanomedicine memungkinnkan untuk membuat produk baru
berukuran kecil. Pada saat merancang dan meneliti alat tersebut, mungkin
membutuhkan biaya yang mahal namun bila alat sudah dirancang, maka dapat
diproduksi secara massal. Tak heran bila di masa mendatang akan ada robot bedah
yang ukurannya lebih kecil dari jarum dan sensor kimia dibuat sekecil mungkin
dan dapat ditempatkan dalam tubuh(Anonim,2009).
• Penelitian dan diagnosis menjadi lebih efisien.
Penelitian biasanya berawal dari trial and error. Untuk
mengetahui pengaruhnya dalam bidang kesehatan, kita harus menunggu untuk
mengetahui hasilnya dan ini tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar .
Dengan nanomedicine memungkinkan untuk melakukan pengawasan dalam sistem tubuh
secara real-time dan dapat mendeteksi pengaruhnya lebih awal. Ilmuwan dapat
mengumpulkan lebih banyak data dan memproses nya dengan komputer jutaan kali
lebih cepat. Diagnosis juga lebih mudah dan informatif. Dengan nanomedicine
memungkinkan untuk membuat alat diagnosa yang lebih kecil, murah, dan bisa
digenggam tangan(Anonim,2009).
• Peralatan kesehatan yang kecil bisa di-implant secara
permanen.
Dewasa ini, hanya sedikit alat kedokteran yang bisa
di-implant secara permanen. Dengan nanoteknologi dapat membuat alat yang lebih
efisien dan kompak(Anonim,2009).
• Banyak gangguan kesehatan dapat dicegah.
Beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan pengaruh
lingkungan meliputi keracunan, kanker dan kebanyakan penyakit infeksi.
Pemonitoran secara luas terhadap sumber gangguan kesehatan tersebut dapat
membantu mendeteksi penyebab gangguan kesehatan sebelum dilakukan pengobatan
terhadap pasien. Infrastruktur ditingkatkan misalnya dengan filtrasi air juga
akan membantu untuk mengurangi penyakit yang disebabkan
lingkungan(Anonim,2009).
• Penyakit baru dapat diobati dengan segera.
Penyakit-penyakit baru yang bermunculan menjadi ancaman bagi
kehidupan manusia. Penyakit –penyakit baru yang terjadi dapat menjadi lebih
buruk dibandingkan dengan SARS. Untuk itu, sangat dibutuhkan sebuah teknologi
yang dapat mendeteksi penyakit baru bahkan sebelum gejalanya timbul dan
menimbulkan masalah di kemudian hari. Dengan mengetahui genom dan proteosom
lengkap dari manusia dan semua patogen yang telah diketahui, nanomedicine
memungkinkan untuk menandai adanya patogen dengan segera(Anonim,2009).
• Diagnosis dan pengobatan dapat di semi-otomatis-kan
Praktek kedokteran sekarang diwarnai dengan ketidakpastian.
Dokter harus menduga bagaimana kondisi pasien dan selanjutnya menentukan
bagaimana cara terbaik untuk menangani tanpa harus merusak sistem tubuh pasien.
Sebaliknya, bila patogen dan bahan kimia yang ganjil dapat dideteksi secara
langsung, banyak kondisi akan dapat ditangani tanpa adanya ketidakpastian. Hal
ini selanjutnya dapat memangkas biaya pengobatan(Anonim,2009).
• Taraf kesehatan dapat meningkat dan memperpanjang masa
hidup.
Peningkatan taraf hidup dan masa hidup tidak berkaitan
langsung dengan nanomedicine, namun dengan adanya nanomedicine , hal tersebut
akan bisa dirasakan oleh banyak orang. Banyak pengobatan dapat secara otomatis
diterapkan pada banyak orang dengan biaya yang sangat rendah. Penelitian yang
efisien dapat mempercepat pengembangan penyembuhan untuk penyakit komplex
seperti kanker dan penuaan. Teknik terapi baru memungkinkan pengobatan untuk
berbagai penyakit(Anonim,2009).
• Bisa digunakan untuk terapi gen.
Terapi gen menawarkan pengobatan yang menjanjikan terhadap
gangguan kesehatan yang serius. Dengan adanya nanomedicine, diharapkan dapat
secara langsung memperbaiki DNA dalam sel mahluk hidup. Namun meski tidak
sampai sehebat itu, paling tidak nanomedicine dapat men-scan dan memungkinkan
untuk menyortir sel yang telah dimodifikasi di luar tubuh. Kemampuan untuk
memasukkan hanya sel-sel non kanker dapat membuat terapi gen menjadi lebih
aman. Teknik bedah mikro juga memungkinkan untuk menanam sel yang telah
dimodifikasi secara langsung ke jaringan tubuh(Anonim,2009).
• Organ-organ dapat diganti
Banyak organ dalam tubuh memainkan fungsi sederhana. Mesin
yang canggih telah menggantikan fungsi paru-paru selama berjam-jam, fungsi hati
selama berbulan-bulan, dan ginjal selama bertahun-tahun. Karena nanomedicine
dapat membuat mesin berukuran lebih kecil dari sel, banyak organ lain menjadi
kandidat untuk penggantian organ atu augmentasi meliputi kulit, otot, berbagai
jenis organ pencernaan dan beberapa fungsi sensor (Anonim,2009).
Masih banyak masalah kesehatan yang terkait dengan penanganan penyakit. Nanomedicine menyediakan terobosan baru dalam mengembangkan solusi untuk masalah ini. Nanomedicine merupakan suatu bidang interdisipliner yang membutuhkan kerjasama dari berbagai disiplin ilmu untuk mewujudkan penerapan nanoteknologi dalam bidang kesehatan (Töpfer,2009).
Masih banyak masalah kesehatan yang terkait dengan penanganan penyakit. Nanomedicine menyediakan terobosan baru dalam mengembangkan solusi untuk masalah ini. Nanomedicine merupakan suatu bidang interdisipliner yang membutuhkan kerjasama dari berbagai disiplin ilmu untuk mewujudkan penerapan nanoteknologi dalam bidang kesehatan (Töpfer,2009).
3.
Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata:
Bios (hidup); Teuchos (alat); Logo (ilmu).Jadi, Bioteknologi dapat diartikan, Penggunaan organisme atau sistem
hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan produk yang
berguna.Atau Seperangkat teknik yang memanfaatkan organisme hidup atau bagian dari organism hidup,
untuk menghasilkan atau memodifikasi produk, meningkatkan kemampuan tumbuhan dan
hewan, mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus yang berguna bagi kehidupan
manusia.
Ilmu
Bioteknologi merrupakan salah satu bidang IPTEKS yang menjadi
pusat perhatian para ilmuan, industriawan, bisnismen, politikus, maupun
negarawan, terutama yang berkaitan dengan pengembangannya.
Bioteknologi
menjadi topik ilmiah penting dalam beberapa tahun belakangan yang telah
merangsang banyak transformasi ilmu pengetahuan dibidang kimia, pertanian,
kedokteran, perikanan, kelautan, lingkungan, dan lain sebagainya.
Namun, dalam
pengembangan ke depannya, bioteknologi harus dapat dikontrol
agar dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia.
Teknik-teknik dalam
Bioteknologi:
Fermentation
Menggunakan mikroba untuk mengubah
suatu senyawa seperti pati atau
gula menjadi senyawalain seperti
etanol.
Analisis genetik
Mempelajari
bagaimana sifat/karakter atau gen
diwariskan darigenerasi kegenerasi dan bagaimana gendan lingkungan
berinteraksi untukmenghasilkan suatu sifat
Seleksi dan
Pemuliaan
Manipulasi
mikroba, tanaman atau hewan dan pemilihan individu atau populasi yang
diinginkan sebagai stok genetic untukperbaikan generasi baru.
Analisis DNA
Dapat
membuat copy-an segmen DNA,
Mendeteksi
keberadaan suatu gen pada DNA
Kultur sel dan
jaringa
Menumbuhkan tanaman atau jaringan
hewan atau sel
secara steril didalam tabung reaksi atau tabung
gelas lainnya.
4.
Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah istilah
umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat,
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI
menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan
video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi,
tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam
modern (misalnya ponsel).
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami
informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari
mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim
menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai,
maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak
bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu,
meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan
terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang
melalui gambar. Dengan
gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan
disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan
lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga
manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan
pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi
yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu
peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti
MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi
dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman
informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih
cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
PERKEMBANGAN KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Pemanfaatan
computer pada saat ini sudah memasuki berbagai bidang kegiatan seperti,
pendidikan, sains, teknologi, perdagangan, pengobatan, militer, dan sebagainya.
Computer sudah tidak lagi hanya untuk kebutuhan professional saja tetapi juga
sudah merupakan kebutuhan atau penunjang kegiatan masyarakat umum baik itu
dalam kehidupan social maupun penunjang studi. Kemajuan yang sangat pesat ini
ditunjang oleh begitu pesatnya pengembangan ilmu dan produk elektonika.
Computer
berasal dari kata “to compute” yang berarti menghitung. Namun pengertian
computer bukanlah sekedar mesin atau penghitung saja, melainkan mesin dengan
konstruksi elektronika yang mampu menginterpretasikan dan mengeksekusi perintah
– perintah dalam bentuk program dengan suatu input tertentu dan output yang
diharapkan dengan memuat perhitungan dan operasi logika.
Paling tidak ada 4 hal penting yang ada pada system
computer, antara lain :
1. alat dengan konstruksi elektronika
2. tempat penyimpanan
3. system operasi
4. program.
Ø Peran Teknologi Informasi
Dalam
kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi
merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini,
maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak
berperan dalam bidang-bidang antara lain :
a)
Dalam Bidang Pemerintahan (e-government).
E-government
mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan,
seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai
kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa
merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui
sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world
wide web. Pada intinya E-government adalah penggunaan teknologi informasi yang
dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan
teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C
(Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to
Government).
b)
Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di
kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi
pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar
ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di
kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di
kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke
daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur
saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga
keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang
handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan
bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah
dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank
tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang
tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi
dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di
Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini,
seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta
pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri
perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.
c)
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi
telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan
tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek
“Flexible Learning?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun
70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara
ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Dengan adanya
perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada
saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan
dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek
keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas
yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah
dapat dilakukan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
yang dikembangkan merupakan sebuah alat di dalam mencapai tujuan pedidikan,
yaitu mencerdaskan anak bangsa, dimana di dalam pengembangannya terbagi atas
beberapa hal, yaitu infrastruktur, SDM dan konten. Ketiga hal tersebut
dilaksanakan secara paralel, karena satu sama lain harus saling mendukung untuk
dapat menjadi sebuah alat yang lengkap untuk dimanfaatkan di dalam pencerdasan
anak bangsa.
Khusus di Departemen
Pendidikan Nasional, perkembangan infrastruktur, SDM dan konten di dalam
Teknologi Informasi dan Komunikasi telah dimulai sejak abad 19 dan mengalami
akselerasi yang cukup tinggi pada awal abad 20, yaitu pada tahun 1999 hingga
saat ini.
Beberapa program pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Infrasruktur dalam bidang
pendidikan adalah:
1.
Jaringan Internet (Jarnet)
2.
Jaringan Informasi Sekolah (JIS)
3.
Wide Area Network Kota (WAN Kota)
4.
Information and Communication Technology Center (ICT Center)
5. Indonesia Higher Education Network (Inherent)
6. Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)
7. South East Asian Education Network (SEA EduNet)
2.1 Jaringan Internet (2000)
Sebelum tahun 1999 sebenarnya secara parsial Departemen
Pendidikan Nasional telah banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan maupun
menjalankan program yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), utamanya untuk sarana komunikasi antar institusi dan otomatisasi
pendataan. Beberapa diantaranya adalah pembuatan mailing list untuk komunikasi
langsung antara pusat dengan daerah, menggalakkan pembuatan web site bagi
sekolah untuk penyebaran informasi bagi sekolah tersebut serta penyusunan
berbagai program pendataan berbasis TIK.
Namun, untuk pengembangan infrastruktur secara nasional dan
dalam jumlah besar dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan (Dikmenjur) pada tahun 2000 dalam sebuah program yangdisebut dengan
Jaringan Internet atau Jarnet.
Latar belakang program ini adalah untuk mendukung pemercepatan
internetisasi sekolah-sekolah di Indonesia khususnya pada Sekolah Menengah
Kejuruan atau SMK. Hal ini karena SMK mulai diwajibkan untuk memiliki alamat
email dan juga diminta untuk memiliki web site untuk sarana promosi sekolah
masing-masing. Hal ini ditandai dengan perkembangan mailing list Dikmenjur
yang pada awalnya hanya memiliki 2 orang anggota dan saat ini telah memiliki
5700 anggota dengan rata-rata komunikasi sebesar 600 email per-bulan.
Tujuan dari program ini adalah:
1. Mempercepat pelaksanaan Internetisasi di SMK
Negeri dan Swasta.
2. Meningkatkan komunitas antar SMK.
3. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana
yang dimiliki.
4. Menyediakan sarana mendapatkan informasi
terkini dan media pembelajaran bagi warga sekolah dan masyarakat umum.
5. Menyediakan media
promosi sekolah dalam rangka peningkatan minat/animo masyarakat terhadap SMK.
6. Menjadikan
jarnet bagian dari unit produksi agar mengembangkan warnet di sekolah.
Dengan
demikian bantuan Jarnet di sekolah selain untuk memperkenalkan pemanfaatan
teknologi informasi kepada segenap warga sekolah, juga untuk memberi dorongan
agar sekolah dapat meningkatkan kinerjanya dengan mendayagunakan komputer yang
ada, serta memperkenalkan Internet sebagai sarana mencari informasi dan sarana
komunikasi yang efektif dan efisien.
Bantuan Jarnet ini dimaksudkan agar digunakan untuk pengadaan
peralatan dan pelatihan pemasangan jaringan lokal (LAN) di sekolah.
Program pengembangan Jaringan Internet diperuntukkan bagi semua
SMK Negeri/ Swasta di Kabupaten/Kota. Sampai dengan tahun 2003 terdapat 744 SMK
yang sudah memiliki jaringan Internet melalui program Jarnet ini.
2.2 Jaringan Informasi Sekolah (2001 – 2002)
Senyampang dengan mulai menjamurnya kebutuhan terhadap internet
yang diakibatkan oleh program Jarnet, maka kebutuhan infrastruktur dan
sarana komunikasi juga semakin meningkat. Khusus mengenai infrastruktur,
sebagian besar sekolah yang ada di kabupaten dan kota hanya
memiliki komputer yang memiliki spesifikasi yang amat rendah. Bahkan banyak
yang tidak memiliki harddisk.
Namun, karena minat yang amat tinggi, mereka juga berkeinginan
untuk memiliki jaringan yang terhubung dengan internet.
Pada tahun 2001, pengembangan program cloning sedang marak
dimana-mana, yaitu memanfaatkan 1 komputer yang memiliki kapasitas besar
dan dibagi ke komputer-komputer lainnya melalui sistem jaringan. Sehingga
sekolah tidak perlu membeli banyak komputer lagi, namun cukup membeli 1
komputer yang berkapasitas besar. Namun, pengetahuan ini masih amat terbatas,
karena dibeberapa tempat menjadi sebuah lahan bisnis yang menggiurkan dan
ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi.
Oleh Depdiknas, program ini kemudian dipelajari dan
disebarluaskan ke seluruh propinsi agar dapat diterapkan di sekolah-sekolah. Disisi
lain, perkembangan TIK yang cukup pesat membutuhkan SDM yang handal, juga
membutuhkan sarana komunikasi dan diskusi bagi penggiat TIK di satu daerah,
agar para guru yang memiliki hobi yang sama dapat berkumpul secara teratur
setiap bulan untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan di dalam bidang
TIK. Untuk berkumpul ini juga dibutuhkan sebuah lokasi yang representatif, yang
memiliki sarana dan prasarana dalam bidang TIK serta dapat dijadikan sebuah
sekretariat.Dengan dasar inilah, Depdiknas pusat mencoba untuk memacu hal
tersebut dengan “memberikan kail” berupa bantuan untuk pelatihan awal dan
merangsang pembentukan sekretariat TIK di masing-masingkabupaten/kota.
2.3 Wide Area Notwork (WAN) Kota (2002-2003)
Perkembangan kebutuhan akan TIK sejak bergulirnya program Jarnet
dan JIS semakin besar, utamanya kebutuhan terhadap koneksi internet yang
digunakan untuk mempercepat proses pengiriman data dan informasi dari daerah ke
pusat serta untuk proses pembelajaran.
Namun disisi lain, harga internet di Indonesia yang masih amat
mahal menjadi pemikiran utama dari sekolah-sekolah tersebut. Untuk bisa
membiayai operasional sehari-hari saja masih amat sulit, apalagi harus
menyisihkan dana setiap bulan untuk biaya internet.
2.4 ICT Center (2004 – 2006)
Program WAN Kota yang telah dikembangkan pada tahun 2002 hingga
tahun 2003 akhirnya dirasakan hanya menitikberatkan kepada aspek perangkat
keras dan jaringan saja, sedangkan pengembangan TIK tidak hanya terdiri atas
kedua aspek tersebut. Pengembangan SDM juga hanya berputar kepada institusi
yang menjadi lokasi WAN Kota, sehingga mulai dipikirkan untuk memperluas fungsi
dan tugas dari WAN Kota menjadi sebuah institusi lain yang mampu menjadi pusat
TIK di daerah dan bermanfaat secara luas bagi masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan pemikiran inilah, lahir sebuah program dan institusi
dengan nama Information and Communication Technology (ICT) Center yang
berfungsi sebagai Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Kabupaten/Kota.
Untuk mempersenjatai fungsi tersebut, maka ICT Center dibentuk
dengan infrastruktur yang melebihi WAN Kota, karena fungsu utamanya bukan hanya
sekedar menghubungkan LAN di da satu wilayah saja, melainkan meluas kepada
fungsi Capacity Bulding.
Perangkat yang diberikan kepada masing-masing ICT Center adalah
satu set tower dan perangkat server 2,4 Ghz untuk membagi koneksi internet yang
dimiliki, satu atau dua paket laboratorium komputer, dan perangkat pendukung
jaringan lainnya, seperti VoIP Phone, Router, Switch dan lain-lain. Khusus ICT
Center tahun 2005 malah diberikan bantuan koneksi selama 6 bulan melalui VSAT
dengan bandwidth 128 Kbps 1:1 dengan ISP Indosat M2.
Berbagai program pelatihan telah dilaksanakan oleh seluruh ICT
Center ini, dan sebagian berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun
institusi lainnya. Di beberapa tempat, ICT Center malah sudah menjadi sebuah
kebutuhan daerah, sehingga pemanfaatan perangkat yang dimiliki tidak hanya dari
sekolah itu sendiri namun sudah amat meluas hingga ke masyarakat umum.
Hingga tahun 2008 ini, total ICT Center di seluruh Indonesia
adalah 430 Unit
2.5 Inherent (2006 – 2007)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga turut menggeliat di
dalam pengembangan TIK dan tidak kalah dengan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Sebenarnya, sejak tahun 90-an, sudah banyak perguruan
tinggi yang secara parsial maupun kelompok kecil telah mengembangkan
infrastruktur TIK di kampus masing-masing. Yang amat terkenal adalah ITB dengan
berbagai risetnya untuk bidang internet dan jaringan lokal.
Secara nasional, infrastruktur yang dibangun untuk menghubungkan
seluruh perguruan tinggi dibangun pada tahun 2006, dalam bentuk program
Indonesian Higher Education Network atau Inherent.
Program INHERENT menghubungkan 32 perguruan tinggi sebagaibackbone utama
dimana perguruan tinggi lainnya dapat terhubung ke PT backbone tersebut
apabila hendak terhubung dalam satu sistem jaringan.
Karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk riset dan
pengembangan, maka jalur data yang disiapkan cukup besar, bahkan mencapai 155
Mbps dengan link yang terkecil mencapai 2 Mbps.
2.6 Jejaring Pendidikan Nasional (2006 – sekarang)
Program ICT Center dan WAN Kota yang dibangun hingga tahun 2006
telah berhasil membangun jaringan lokal di dalam masing-masing kabupaten kota,
serta telah membentuk komunitas di dalam bidang TIK.
2.7 SEA EduNet ( 2008 )
Rencana pengembangan ke depan adalah mengintegrasikan jejaring
yang telah dibentuk di Indonesia dengan negara-negara tetangga, agar dapat
dilaksanakan sharing knowledge dengan lebih intensif. Hal ini bertujuan agar
seluruh institusi kita memiliki wawasan yang lebih mengglobal.
Salah satu teknologi yang saat ini sedang dijajaki oleh
Depdiknas, utamanya oleh institusi Southeast Asian Ministers of Education
Organization Regional Open Distance Learning Centre (SEAMOLEC) adalah teknologi
multicast, yang menggunakan perangkat parabola untuk downstream dan teresterial
untuk upstream.
Teknologi ini amat sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia,
yang bergunung-gunung dan masih sulit dijangkau secara merata dengan koneksi
kabel
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Pengembangan Teknologi Penting / diperlukan guna meningkatkan kesejahteraan,
kemajuan peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa, memacu pembangunan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,menuju masyarakat yang berkualitas,
maju, mandiri, dan sejahtera.Teknologi yang perlu dikembangkan karena manfaatnya antara
lain ialah, Teknologi material, Nanoteknologi, Bioteknologi, dan Teknologi
Informasi.
Saran :
- Teknologi selayaknya selalu dikembangkan melihat banyak kegunaan yang dapat diperoleh darinya
- Diharapkan kita sebagai calon intelektual muda dapat menjadi pelopor pengembangan teknologi yang selalu bersikap arif dan bijaksana pada lingkungan dan selalu memegang teguh prinsip dasar seorang ilmuan yang beretika dan bermoral.
·
Tim
Dosen UPT-MKU UNHAS.2011.Wawasan Ipteks.Makassar
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
·
http://www.scribd.com/doc/13753331/perkembangan-teknologi
·
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/32970/1/BIOTEK.pdf
·
Williams
/ Sawyer, (2007), Using Information Technology terjemahan Indonesia,
Penerbit ANDI, ISBN
979-763-817-0
·
Kate Behan and Diana
Holmes, Understanding Information Technology,
2nd
Edition, Prentice-Hall, 1990.